Podium Binder dan Miller Menjadi Sinyal Kebangkitan KTM
Brad Binder meraih kemenangan kedua dalam balapan sprint MotoGP setelah mendahului rekannya di KTM, Jack Miller, di Jerez. Pencapaian ini menjadi sinyal kebangkitan KTM yang sempat kesulitan setelah kehilangan konsesi.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·4 menit baca
JEREZ DE LA FRONTERA, SABTU – Kemenangan yang diraih oleh Brad Binder serta posisi ketiga oleh Jack Miller dalam balapan sprint MotoGP di Sirkuit Jerez-Angel Nieto, Spanyol, Sabtu (29/4/2023), menjadi sinyal kuat kebangkitan KTM. Tim pabrikan asal Austria itu sempat kesulitan dalam dua musim lalu setelah kehilangan hak konsesi pengembangan motor RC213V.
KTM berusaha keluar dari masalah itu dengan merekrut Miller yang sangat paham motor Ducati sehingga bisa memberi masukan riil untuk pengembangan RC16. Perubahan pun kini terlihat jelas.
Binder tampil brilian sejak kualifikasi pertama (Q1). Dia menjadi pebalap kedua tercepat di belakang pebalap Ducati, Francesco Bagnaia, untuk bisa lolos ke Q2. Pebalap asal Afrika Selatan itu mampu konsisten sehingga meraih posisi start keempat, satu tingkat di atas Bagnaia.
Adapun rekan setimnya, Miller, start dari posisi kedua di belakang peraih pole position, Aleix Espargaro (Aprilia). Posisi start ketiga diraih oleh pebalap Prima Pramac Racing, Jorge Martin. Pebalap penguji KTM yang tampil dengan wildcard, Dani Pedrosa, start di posisi keenam.
Saat start, Miller dan Binder langsung menggusur Espargaro ke posisi ketiga. Pebalap Aprilia itu lalu turun ke urutan keempat setelah didahului Bagnaia. Tetapi, bendera merah lantas di kibarkan, karena kecelakaan yang melibatkan Marco Bezzecchi, Franco Morbidelli, dan Alex Marquez di tikungan 2 dalam lap pertama.
Balapan kemudian distart ulang dengan urutan yang sama dengan hasil kualifikasi karena putaran belum terselesaikan. Start kedua ini sempat menyulitkan Binder, terutama untuk membuat ban-ban berada dalam suhu kerja. Namun, dia kemudian bisa menemukan kondisi ideal sehingga mampu mencetak pace yang kuat untuk bisa tetap berada di belakang Miller yang memimpin balapan.
Binder kemudian melancarkan serangan di lap terakhir untuk mendahului Miller dan akhirnya meriah kemenangan kedua dalam balapan sprint. Miller kemudian melakukan kesalahan, sehingga membuka ruang bagi Bagnaia itu mendahului dan finis kedua. Miller akhirnya finis ketiga.
"Hari ini balapan sangat sulit dengan bendera merah di awal. Saya mengalami kesulitan untuk melakukan start yang bagus di start kedua. Lebih sulit membuat ban dalam temperatur kerja. Tetapi, begitu saya mulai lebih nyaman, saya mulai bisa tetap dekat dengan Jack yang memiliki pace sangat bagus," ujar Binder di parc ferme.
"Bisa berjuang hingga akhir dan meraih kemenangan itu sungguh luar biasa. Terima kasih banyak kepada tim saya. Pekerjaan yang luar biasa hingga kami berdua bisa berada di podium. Mereka bekerja keras dan itu terbayar. Saya sangat menghargai itu," ujar Binder.
Pengetahuan Miller
Performa KTM musim ini terus menguat seiring kehadiran Miller yang mampu membaca kekurangan RC16 berkat pengetahuannya pada motor Ducati Desmosedici GP. Salah satu masukan Miller yang membuat pengendalian RC16 jauh lebih baik adalah mengurangi panjang motor. Perubahan geometri itu membuat RC16 lebih stabil dan membaik dalam manuver.
Namun, Miller menilai, dirinya tidak melakukan hal besar karena pengembangan RC16 adalah kerja tim. Dia juga memuji pebalap penguji, Dani Pedrosa, yang sangat krusial dalam membangun motor KTM
"Terimakasih. Balapan yang luar biasa dari Brad. Saya menghancurkan bagian tengah ban dan mulai kesulitan di lintasan lurus belakang, lalu melakukan kesalahan di lap terakhir. Saya sedikit melebar, kemudian mengalami ban depan terkunci sehingga Pecco (Bagnaia) mendahului. Saya sedikit kecewa, tetapi tidak sedih. Ini baru balapan keempat dan kami bisa memberikan tantangan. Saya senang berada di podium dalam balapan sprint. Ini pengalaman pertama saya dan bagus melihat kedua motor kami di depan," ungkap Miller.
Hasil ini menempatkan KTM sebagai lawan potensial bagi Ducati yang musim ini sangat kuat dengan motor terbaik. Meskipun Desmosedici GP23 sangat stabil dan kompetitif, Pecco masih mengalami kesulitan di Jerez. Dia harus berjuang dari Q1 karena dalam sesi latihan Jumat karena belum menemukan setelan motor yang pas.
Juara bertahan MotoGP itu baru mendapatkan feeling lebih baik pada Sabtu pagi dan terus membaik seiring dengan kerja keras timnya menyetel motor.
"Saya senang karena pagi ini bisa memperbaiki feeling saya, tetapi itu tidak cukup karena saya masih ada di belakang. Tim saya terus bekerja keras untuk memberi saya hasil maksimal. Saya kehilangan banyak waktu di sektor tiga, tetapi kami bisa kompetitif. Tidak mudah dengan kondisi panas yang menyulitkan ban depan, tetapi saya senang melebihi kesulitan ini," ungkap Pecco terkait hasil finis di posisi kedua.
Hasil ini masih menempatkan Pecco di posisi kedua klasemen dengan 62 poin, terpaut tiga poin dari pemuncak klasemen, Marco Bezzecchi (Mooney VR46) yang finis di posisi kesembilan. Balapan utama MotoGP seri Spanyol akan berlangsung pada Minggu (30/4) mulai pukul 20.00 WIB.