KOI dan ANOC Matangkan Persiapan World Beach Games Bali
KOI bersama ANOC mematangkan persiapan Indonesia menggelar ANOC World Beach Games 2023 di Bali. KOI mengenalkan maskot World Beach Games 2023, yaitu hiu sirip hitam.
Oleh
COKORDA YUDISTIRA M PUTRA
·4 menit baca
BADUNG, KOMPAS – Komite Olimpiade Indonesia (KOI) bersama Asosiasi Komite Olimpiade Nasional (ANOC) mematangkan persiapan Indonesia menggelar ANOC World Beach Games 2023 di Bali melalui pertemuan para pimpinan kontingen ANOC di Nusa Dua, Badung, Sabtu (29/4/2023). KOI mengenalkan maskot ANOC World Beach Games Bali 2023, yakni hiu sirip hitam (blacktip shark) yang dinamai Bli Suksma dan Gek Suksma.
Forum pimpinan kontingen (chef de mission) 2nd ANOC World Beach Games 2023 di Nusa Dua, Badung, Sabtu (29/4), diikuti 107 negara, yang terdiri dari 69 delegasi hadir secara langsung dan 38 delegasi mengikuti seminar secara di dalam jaringan (daring). Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI/NOC) Raja Sapta Oktohari mengatakan, pelaksanaan pertemuan pimpinan kontingen ANOC tersebut ditanggapi antusias dan mendapat respon positif.
“Masih banyak persiapan yang harus dilakukan,” kata Raja di sela-sela pelaksanaan pertemuan di Nusa Dua, Sabtu (29/4). Raja menambahkan, KOI dan ANOC akan semakin intensif berkoordinasi dan bersama-sama menyiapkan pelaksanaan pesta olahraga pantai di Bali tersebut karena waktu penyelenggaraan yang sudah semakin dekat.
Sekretaris Jenderal ANOC Gunilla Lindberg menyatakan dirinya dan ANOC optimistis terhadap persiapan yang dikerjakan KOI. Gunilla mengatakan, selama seminar, ANOC dan KOI mendapatkan banyak pertanyaan dari para kepala delegasi dan semuanya merasa optimistis penyelenggaraan ANOC World Beach Games di Bali akan berjalan lancar.
Gunilla menambahkan, selain akan menggelar pesta olahraga pantai berskala internasional di Bali, ANOC juga akan mengadakan pertemuan di Bali serangkaian pelaksanaan ANOC World Beach Games nanti. “Sekitar 206 negara menyatakan akan mengikuti pertemuan di Bali nanti. Sekitar 1.000 orang akan hadir,” ujar Gunilla.
Lebih lanjut Raja mengatakan, selain mematangkan cabang olahraga yang akan dipertandingkan dalam ANOC World Beach Games di Bali, KOI bersama ANOC juga bersama-sama memastikan kesiapan tempat yang akan menjadi lokasi pertandingan. Panitia menyiapkan lokasi dalam bentuk kluster sebagai tempat pertandingan, di antaranya, kluster Nusa Dua dan kluster Jimbaran.
Raja menyatakan Bali menjadi tempat terbaik untuk pelaksanaan pesta olahraga pantai itu karena Bali adalah pulau dan memiliki wilayah pesisir yang ideal. Raja menambahkan, pemilihan Bali sebagai tempat pelaksanaan pesta olahraga pantai dunia itu juga mendapatkan restu dan dukungan dari pemerintah pusat dan pemerintah daerah.
Pemprov Bali, seperti dinyatakan Gubernur Bali Wayan Koster melalui rilisnya pada Jumat (14/4), mendukung penuh penyelenggaraan ANOC World Beach Games 2023 di Bali sepanjang sesuai dengan kesepakatan, yakni tanpa diikuti tim Israel. Pernyataan itu ditegaskan Gubernur Koster seusai pertemuannya dengan Menteri Pemuda dan Olahraga Ario Bimo Nandito Ariotedjo dan Ketua Umum KOI Raja Sapta Oktohari di Denpasar, Jumat (14/4).
Terkait hal itu, Raja menyatakan mereka tidak membahas perihal keikutsertaan Israel. Forum CdM 2nd ANOC World Beach Games di Bali itu lebih fokus membahas persiapan pelaksanaan ajang pesta olahraga pantai tersebut. “Kami lebih fokus untuk mempersiapkan Indonesia,” ujar Raja ketika diminta tanggapannya.
Dalam pelaksanaan forum CdM 2nd ANOC World Beach Games di Nusa Dua, Badung, Sabtu (29/4), KOI mengenalkan maskot ANOC World Beach Games 2023, yaitu, hiu sirip hitam yang dinamai Bli Suksma dan Gek Suksma. Hiu sirip hitam adalah hiu yang banyak ditemukan di perairan Indonesia, termasuk di Bali.
Hiu ini mewakili ikon spesies yang menjadi kekayaan kehidupan laut Indonesia. Maskot tersebut melambangkan kegembiraan dan semangat pesta olahraga pantai itu. Adapun bli dan gek adalah panggilan untuk saudara laki-laki dan saudara perempuan di Bali. Sedangkan suksma adalah ucapan terima kasih yang melambangkan kesiapan dan keramahan Bali menyambut delegasi.
Lebih lanjut Gunilla mengatakan, dalam semangat menjaga keberlanjutan alam dan pesona Bali, para peserta CdM 2nd ANOC World Beach Games juga berpartisipasi menanam bibit karang hias di pantai di Nusa Dua. Gunilla menyatakan ajang ANOC World Beach Games di Bali juga menyemangatkan pelestarian lingkungan, di antaranya, dengan pembatasan penggunaan plastik sekali pakai, baik botol plastik maupun tas plastik.
“Saya berharap seluruh dunia akan melihat dan datang ke Bali untuk ajang olahraga pantai itu,” ujar Gunilla.