David Jacobs Tutup Usia dalam Perjalanan Bergabung Rombongan Pelatnas
Penyebab meninggalnya Davis Jacobs, atlet tenis meja paralimpiade, masih ditelusuri. David meninggal dalam perjalanan menuju ke Surakarta untuk bergabung dengan rombongan pelatnas.
Oleh
KELVIN HIANUSA
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS – Atlet tenis meja paralimpiade Indonesia, David Jacobs, meninggal dunia pada usia 45 tahun. Dia ditemukan tergeletak di pinggir rel kereta api antara Gambir-Juanda, sebelum dinyatakan meningal di RS Husada, pada Jumat (28/4/2023) sekitar pukul 04.00 WIB. David berangkat dari Jakarta ke Surakarta untuk bergabung rombongan atlet pemusatan latihan nasional.
David ditemukan tergeletak dengan kondisi masih bernapas dan luka di kepala bagian belakang pada pukul 21.15 WIB. Kepalanya mengalami pendarahan cukup parah. Dia seharusnya berangkat dengan kereta api dari Stasiun Gambir tujuan pada pukul 20.45 WIB dan tiba di Surakarta pada pukul 03.49.
Peraih medali perunggu Paralimpiade Tokyo 2020 tesebut sudah kehilangan kesadaran sejak ditemukan. Untuk penanganan lebih lanjut, dia pun dibawa ke RS Husada dengan menggunakan mobil ambulans. Ia lalu dinyatakan meninggal setelah penanganan pada dini hari.
“David sempat membaik ketika masuk rumah sakit. Tensi dan napasnya membaik. Baru ternyata hasil pemeriksaan, tengkorak (kepalanya) luka sangat berat. David kritis jam 2, lalu dinyatakan meninggal jam 4,” kata Wakil Sekretasis Jenderal Komite Paralimpiade Indonesia (NPC) Rima Ferdianto saat dihubungi dari Jakarta.
Menurut Rima, David seharusnya berangkat ke Solo bersama rombongan atlet pelatnas lain pada sehari sebelumnya, Kamis. Adapun mereka datang ke Jakarta untuk mengurus visa keberangkatan mengikuti kejuaraan di Slovenia. Para atlet nasional tenis meja sedang mengincar poin untuk lolos ke Paraliampade Paris 2024.
“Kami satu rombongan naik mobil harusnya pulang ke Solo bersama. Kami sudah selesai foto biometrik untuk Visa. Namun, David minta izin untuk pulang sendiri karena ingin minta izin ke mertua lebih dulu. Dia juga mau berlatih di Jakarta sorenya. Dia pun pulang naik kereta sendiri,” tambah Rima.
Pasangan ganda David, Komet Akbar, sempat ingin mendampinginya untuk pulang naik kereta. Namun, pria kelahiran Ujung Pandang tersebut menolak tawaran Komet. David berkata, sudah terlanjur memesan tiket terlebih dulu untuk berangkat sendirian.
Masih misteri
Penyebab kematian ikon olahraga disabilitas nasional tersebut masih belum diketahui. Adapun proses visum jenazah David masih dilakukan Rumah Sakit Umum Pusat Nasional dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM). Jenazah David baru akan dibawa ke rumah duka setelah proses visum selesai.