Berpulangnya David Jacobs, Sang Petenis Meja Level Dunia
Kepergian David Jacobs menyisakan duka mendalam bagi dunia olahraga, khususnya cabang tenis meja. David merupakan atlet dengan berbagai prestasi dunia yang akan berlaga pada ASEAN Paragames Kamboja 2023.
Oleh
Atiek Ishlahiyah Al Hamasy
·4 menit baca
Petenis meja David Jacobs dari DKI Jakarta melakukan smes saat bertanding melawan rekan satu timnya, Komet Akbar, pada pertandingan babak final cabang tenis meja klasifikasi TT10 Pekan Paralimpiade Nasional Papua 2021 di Arena Istora Lukas Enembe, Kabupaten Jayapura, Papua, Kamis (11/11/2021).
JAKARTA, KOMPAS - Dunia olahraga Indonesia kembali berduka setelah meninggalnya atlet tenis meja paralimpiade Dian David Michael Jacobs (45) pada Jumat (28/4/2023). David sempat ditemukan tidak sadarkan diri di pinggir jalur kereta api Gambir-Juanda Km 4+700 sebelum akhirnya meninggal dunia di Rumah sakit Husada, Jakarta Pusat.
Kepergian David pertama kali diumumkan National Paralympic Committee (NPC) DKI Jakarta pada Jumat pagi melalui akun Instagram. Adapun David juga menjabat sebagai ketua NPC DKI Jakarta.
Wakil Sekretaris Jenderal NPC Indonesia, Rima Ferdianto, mengatakan, David pertama kali ditemukan oleh seorang masinis, yang lalu memberitahukan ke petugas PT KAI, dalam keadaan tidak sadarkan diri di pinggir jalur kereta api Gambir-Juanda Km 4+700. David kemudian dievakuasi ke Stasiun Juanda menggunakan tandu untuk mendapatkan pertolongan lebih lanjut.
Petugas menemukan gawai David juga tiket aplikasi KAI Access dengan kode pemesanan 9HV69PE keberangkatan KA Argo Lawu relasi Gambir tujuan Stasiun Balapan Solo, dengan jadwal keberangkatan 27 April 2023 pukul 20.45 WIB. David tengah berada di Jakarta karena sedang mengurus visa untuk mengikuti turnamen tenis meja paralimpiade di Slovenia pekan depan.
Rima mengatakan, David seharusnya pulang ke Solo bersama tim pelatih sekitar pukul 11.00 WIB. Namun, David meminta izin untuk pulang sendiri pada malam hari karena ingin mengunjungi mertuanya di Cinere, Depok.
"Saya mendapatkan kabar dari istri David sekitar pukul 22.00 WIB bahwa suaminya tidak sadarkan diri di dekat Stasiun Juanda," kata Rima.
David masih belum sadarkan diri bahkan setelah mendapatkan penanganan dari pos kesehatan Juanda. Oleh karena itu, David dirujuk Rumah sakit Husada. Sempat kritis pada pukul 02.00 dini hari, David dinyatakan meninggal dunia, Jumat (28/4/2023) pukul 03.30 WIB.
Menurut Rima, saat pertama kali ditemukan, terdapat luka cukup parah di bagian kepala David. Namun, ia masih belum bisa memastikan penyebab luka tersebut. Ia pun sedang menunggu hasil otopsi dari para petugas rumah sakit dan kepolisian yang menangani.
Saat ini, jenazah David sedang menjalani otopsi di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr Cipto Mangunkusumo atau RSCM Jakarta Pusat untuk mendalami penyebab meninggalnya atlet kenamaan tersebut. Selesai proses otopsi, jenazah akan dibawa ke Rumah Duka Sentosa RSPAD Gatot Subroto.
Teladan
Kepergian David Jacobs tentunya menyisakan duka mendalam bagi dunia olahraga, terutama cabang tenis meja. Apalagi, atlet yang berlaga pada nomor individu, ganda putra, maupun ganda campuran itu dikenal sebagai atlet yang kerap menyumbang medali untuk Indonesia. Keterbatasan fisik tidak menghentikan langkahnya untuk menjadi seorang atlet dunia.
Banyak atlet disabilitas muda yang memiliki cita-cita seperti David. Dia merupakan atlet panutan.
David pernah dua kali merih medali perunggu pada kompetisi olahraga terbesar dunia, yaitu Paralimpiade London 2012 dan Paralimpiade Tokyo 2020. Selain itu, ia juga meraih medali emas di Asian Para Games 2014 dan 2018. Adapun pertandingan terakhir kali David ialah di Kejuaraan Para Tenis Meja Dunia pada November 2022 di Granada, Spanyol.
Rima mengatakan, David merupakan sosok yang bisa menjadi teladan atau role model. David merupakan teladan bagi atlet disabilitas di Indonesia. Selain prestasi yang tinggi dengan peringkat dua dunia, dia juga memiliki sifat yang disiplin dan rendah hati terhadap siapapun. Kepergian David pun meninggalkan seorang istri dan empat anak.
"Banyak atlet disabilitas muda yang memiliki cita-cita seperti David. Dia merupakan atlet panutan," tutur Rima.
Kehilangan juga dirasakan atlet para tenis meja Rahmat Hidayat. Ia mengatakan, bahwa dirinya, David, dan paratenis meja lainnya saat ini tengah mengikuti training center (TC) menjelang ajang ASEAN Paragames 2023 Kamboja. Mereka sudah melaksanakan TC sejak Oktober 2022 dan akan berakhir pada akhir Mei 2023.
Pada akhir bulan depan, mereka seharusnya akan berangkat ke Kamboja karena pertandingan akan berlangsung pada 3-10 Juni 2023. David akan bermain di kelas TT10 pada ajang ASEAN Paragames Kamboja 2023. Ia seharusnya akan turun di nomor tunggal putra, ganda putra, ganda campuran, dan beregu.