Duel Panas sejak Babak Pertama
Meski hanya berlabel Kejuaraan Asia, persaingan pebulu tangkis di Dubai, Uni Emirat Arab, 25-30 April, menjadi persaingan bintang dunia. Duel panas, bahkan, berlangsung sejak babak pertama.
Dominasi pebulu tangkis negara-negara Asia di tingkat dunia membuat persaingan Kejuaraan Asia di Dubai, pada 25-30 April 2023, akan berlangsung ”panas” sejak babak pertama. Pertemuan antara sesama pemain peringkat sepuluh besar dunia pada laga awal tak terhindarkan.
Berdasarkan status pemain-pemain Asia di level dunia, Kejuaraan Asia yang akan berlangsung di Sheikh Rashid Bin Hamdan Indoor Hall, Al Nasr Club, Dubai, Uni Emirat Arab, ini memperebutkan poin peringkat dunia setara turnamen BWF World Tour Super 1000. Dalam struktur turnamen BWF, Super 1000 hanya berada di bawah Olimpiade dan Kejuaraan Dunia.
Keberadaan minimal delapan wakil Asia pada daftar sepuluh besar dunia di setiap nomor membuat duel panas tak terhindarkan sejak awal. Duel ini akan terjadi antara dua wakil yang selalu bersaing ketat setiap kali bertemu atau di antara pemain yang berada pada posisi sepuluh besar ranking dunia.
Baca juga: Tantangan Baru Setelah Berkompetisi di Eropa
Dua wakil Indonesia, yaitu Jonatan Christie dan Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin, akan terlibat duel panas tersebut. Mereka akan bertemu sesama pemain ranking sepuluh besar pada laga awal, Rabu (26/4/2023). Jonatan akan berhadapan dengan Shi Yu Qi (China), adapun Leo/Daniel menantang Aaron Chia/Soh Wooi Yik (Malaysia).
Laga Jonatan melawan Shi menjadi pertemuan tunggal putra peringkat ketiga dengan kesepuluh dunia. Jonatan, yang ditempatkan sebagai unggulan teratas dalam Kejuaraan Asia kali ini, unggul 6-4 atas Shi. Salah satu kemenangan Jonatan didapat dalam pertemuan terakhir, yaitu pada semifinal Indonesia Masters di Jakarta, Januari.
Namun, Shi berada pada momentum kebangkitan pada tahun ini setelah menjalani skors selama setahun, sejak Oktober 2021, dari Asosiasi Bulu Tangkis China (CBA). Selain mencapai semifinal Indonesia dan Thailand Masters, dia menembus final All England sebelum dikalahkan rekan senegara, Li Shi Feng.
Shi dilarang mengikuti turnamen internasional oleh CBA setelah mengambil keputusan aneh dengan mundur pada skor 20-22, 5-20 saat melawan Kento Momota (Jepang) pada semifinal Piala Thomas 2020 (yang berlangsung 2021), dengan alasan mengalami bengkak pada kaki. Akan tetapi, saat diwawancarai jurnalis, dia menyatakan tidak kalah karena pertandingan itu tak selesai. Setelah dihujat penggemar bulu tangkis China, Shi menerima hukuman dari CBA.
Selain menjadi persaingan pemain ranking sepuluh besar, laga Shi melawan Jonatan menjadi pertemuan finalis Kejuaraan Asia dalam dua penyelenggaraan terakhir. Shi adalah pemain yang dikalahkan Momota pada Kejuaraan Asia 2019 di Wuhan, China, adapun Jonatan kalah dari Lee Zii Jia (Malaysia) pada final 2022 di Manila, Filipina. Kejuaraan Asia 2020 dan 2021 di Wuhan tak digelar karena pandemi Covid-19.
Baca juga: Bekal Menuju Kualifikasi Olimpiade
”Saat ini, dalam setiap kejuaraan, persaingan ketat sudah terjadi sejak babak awal. Itu tidak menjadi masalah. Yang penting, pemain sudah menjalani persiapan dengan baik hingga mereka pun harus siap berhadapan dengan siapa pun,” kata pelatih tunggal putra pelatnas bulu tangkis Irwansyah, mengomentari laga berat yang akan dijalani Jonatan.
Irwansyah menekankan, Jonatan tak perlu merasa menanggung beban berat saat berhadapan dengan Shi. Becermin dari momen kekalahan pada babak pertama All England, pada Maret, Jonatan harus bisa menikmati pertandingan.
Setelah kalah dari Weng Hong Yang (China) 6-21, 11-21 saat itu, Jonatan menyatakan kekecewaan karena tak bisa bermain maksimal. Dia merasa sering ragu dalam mengambil keputusan, justru, karena keinginan besarnya untuk meraih hasil sebaik mungkin di All England.
”Persiapan sudah dilakukan dengan baik. Strategi untuk menghadapi lawan, juga, sudah dibahas. Jonatan tinggal bermain dengan rileks dan maksimal tanpa ada yang perlu dikhawatirkan,” tutur Irwansyah.
Yang penting, pemain sudah menjalani persiapan dengan baik hingga mereka pun harus siap berhadapan dengan siapa pun.
Selain Jonatan melawan Shi, laga panas pada babak pertama tunggal putra berpeluang terjadi pada pertemuan juara bertahan, Lee, dengan pemain Hong Kong, Ng Ka Long Angus. Lee memiliki prestasi dan peringkat lebih baik, tetapi tertinggal 1-2 dalam pertemuan dengan Ng. Kekalahan tersebut terjadi pada dua pertemuan terakhir.
Antisipasi perubahan
Leo/Daniel, salah satu dari empat wakil ganda putra Indonesia, juga akan terlibat ”big match” babak pertama. Pasangan ranking ke-10 dunia itu akan berhadapan dengan Aaron/Soh yang berada pada peringkat kedua. Leo/Daniel tertinggal 1-4, tetapi mereka memenangi pertemuan terakhir yang terjadi pada babak pertama All England dengan skor 21-18, 14-21, 21-13.
Momentum kemenangan itu justru membuat Leo/Daniel lebih waspada. ”Kami tidak tahu apa yang lawan siapkan, tapi kami meyakini bakal ada perubahan dari pertemuan terakhir,” kata Leo kepada Tim Humas dan Media PP PBSI di Dubai.
Selain kemenangan pada babak pertama All England, Leo/Daniel bisa membawa momentum positif mereka pada tahun ini ketika menjuarai Indonesia dan Thailand Masters secara beruntun, akhir Januari-awal Februari, pada debut di Kejuaraan Asia. Apalagi, seperti pada Kejuaraan Dunia, Kejuaraan Asia menggunakan daftar peringkat untuk menentukan peserta. Setiap negara berhak memiliki maksimal empat wakil pada setiap nomor berdasarkan ranking terbaik.
Pada masa persiapan sekitar sepekan setelah menjalani empat turnamen beruntun di Eropa, Leo/Daniel fokus meningkatkan konsentrasi dan stamina. Dari perjalanan selama empat pekan itu, Leo menilai, fokusnya menurun setelah All England yang menjadi turnamen pertama. Hal itu membuat mereka tersingkir pada babak pertama Swiss Terbuka dan Spanyol Masters, sebelum mencapai semifinal pada Orleans Masters.
Baca juga: Menguji Kemampuan Atlet Bulu Tangkis Indonesia Saat Lelah
Ganda putra nomor satu dunia, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, akan menghadapi tantangan yang tak kalah sulit dengan Leo/Daniel. Juara All England itu akan berhadapan dengan pasangan ranking ke-12 dunia, He Jiting/Zhou Haodong (China), pada babak pertama.
Meski unggul 3-1, Fajar/Rian harus waspada karena He/Zhou selalu memberi perlawanan ketat dengan permainan cepat dan eksplosif. Seperti pernah dikatakan Fajar, ganda putra peringkat 20 besar dunia memiliki kemampuan setara hingga dia harus waspada pada setiap kejuaraan sejak babak pertama.
Di ganda putri, Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti akan menghadapi lawan sulit pada laga awal. Duet dengan ranking keempat dunia itu akan melawan Benyapa/Nuntakarn Aimsaard (Thailand/ranking ke-11).
Ganda putri Jepang ranking kedua dunia, Nami Matsuyama/Chiharu Shida, juga harus ekstra waspada saat melawan Baek Ha-na/Lee So-hee (Korea Selatan/12). Meski unggul dalam ranking, Matsuyama/Shida selalu kalah dalam tiga pertemuan.
Sementara hari pertama kejuaraan, pada Selasa, menjadi persaingan pemain-pemain yang tampil sejak babak kualifikasi. Empat tiket dari setiap nomor diperebutkan untuk melengkapi 28 wakil yang langsung mendapat tempat pada babak utama berdasar ranking.
Baca juga: Tugas Berat Tim Bulu Tangkis SEA Games
Adapun dalam babak pertama ganda campuran, yang dimulai pukul 22.00 WIB, tiga pasangan Indonesia tampil. Mereka adalah Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti, Rehan Naufal Kusjarhanto/Lisa Ayu Kusumawati, dan Dejan Ferdinansyah/Gloria Emanuelle Widjaja.