Kemenangan Real Madrid atas Celta Vigo bisa menjadi pertanda bahaya untuk Barcelona yang sedang paceklik gol. Kendati tipis, Real membangun harapan untuk mengejar Barca di puncak klasemen hingga akhir
Oleh
I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA
·4 menit baca
MADRID, MINGGU – Real Madrid mengempaskan Celta Vigo 2-0 dalam lanjutan Liga Spanyol pekan ke-30 di Stadion Santiago Bernabeu, Madrid, Minggu (23/4/2023) dini hari WIB. Kemenangan ini memperkecil selisih poin Los Blancos dengan Barcelona di puncak klasemen menjadi delapan poin. Perlahan Real menenun poin demi poin untuk mendekati Barca. Kendati harapan itu masih tipis, setiap kemungkinan selalu layak untuk diperjuangkan.
Saat Barca mengalami paceklik gol sehingga gagal meraih kemenangan pada dua pertandingan sebelumnya di Liga Spanyol, Real mulai kembali ke performa terbaiknya. Tim besutan pelatih Carlo Ancelotti itu sebelumnya sempat kehilangan harapan untuk mengejar Barca karena tampil inkonsisten saat kalah 2-3 dari Villarreal di pekan ke-29. Namun, perlahan-lahan Real mulai menemukan ritmenya.
Los Blancos lantas bangkit dengan memukul Cadiz 2-0 dan kali ini membenamkan Celta Vigo dengan skor serupa. Tambahan enam poin di saat Barca kesulitan kembali meraih kemenangan membuat selisih poin Real dan Barca semakin pendek menjadi delapan poin dari yang sebelumnya sempat 15 poin. Harapan Real untuk mengejar Barca pun terbuka kendati tipis. Liga Spanyol kini tinggal menyisakan delapan laga.
“Kami akan mencoba mengejar (Barca di) Liga Spanyol sampai akhir,” ucap penjaga gawang Real, Thibaut Courtois, setelah pertandingan, dikutip dari DAZN.
Meskipun harapan Real untuk mendekati Barca sangat tipis, Ancelotti menegaskan timnya harus terus memenangkan pertandingan liga agar tetap dalam dinamika yang baik. Sepanjang musim ini, Real hanya sempat delapan pekan menikmati puncak klasemen. Mereka sejatinya tampil cukup baik di musim ini dengan hanya mengalami lima kekalahan dan lima hasil imbang.
Namun, kebersamaan Barca dan pelatih Xavi Hernandez selama dua musim mulai menampakkan hasil di liga. Barca menjadi tampil sangat konsisten sejak awal hingga pertengahan musim. Maka, dibutuhkan lebih dari hasil imbang untuk bersaing dengan Barca. Puncak pimpinan klasemen Real diambil alih Barca saat ditahan imbang Girona 1-1 di pekan ke-12. Itu membuat tekanan kepada pemain Real kian besar sehingga mereka takluk 2-3 dari Rayo Vallecano di pekan ke-13. Setelah itu, Barca nyaman berada di puncak klasemen tanpa mendapat gangguan berarti.
Kesempatan bagi Real untuk melewati Barca justru tersedia saat liga memasuki fase-fase akhir. Kemenangan atas Celta Vigo secara tidak langsung menambah tekanan kepada Barca yang harus menang di laga besar menghadapi Atletico Madrid. Bila penampilan buruk Barca berlanjut, ini akan menjadi momentum yang tepat bagi Real untuk semakin mendekat.
Kami akan mencoba mengejar (Barca di) Liga Spanyol sampai akhir.
“Sekarang kami ingin memenangkan tiga pertandingan berikutnya dan ketika final Piala (Raja Spanyol) tiba, kami akan melihat seberapa jauh jarak kami (dengan Barca). Kami ingin menang untuk memiliki perasaan yang baik jelang Liga Champions. Kuncinya adalah kami semua dalam keadaan baik. Mari berharap kita menutup musim dengan baik,” kata Courtois.
Ucapan Courtouis bisa jadi terdengar sebagai gagasan utopis belaka. Namun, mengingat reputasi Real sebagai tim yang sulit untuk takluk, skenario melewati Barca di menit-menit akhir bukanlah kemustahilan. Selama ini, Real selalu mampu membalikkan prediksi di momen-momen krusial, terutama di Liga Champions. Manchester City dan Chelsea adalah dua tim yang pernah merasakan kekuatan kebangkitan Real yang tiada tara.
Aktor kemenangan
Penyerang Marco Asensio dan bek tengah Eder Militao menjadi aktor kemenangan Real atas Celta Vigo. Real mampu mendominasi jalannya laga, tetapi selalu kehilangan sentuhan penting di sepertiga akhir pertahanan lawan. Vinicius Junior mampu berperan sebagai motor serangan tim dengan kemampuan menggiring bolanya. Dengan begitu, berkali-kali Vinicius berhasil membuka ruang bagi rekan setimnya.
Hanya saja, kurangnya komunikasi membuat sejumlah peluang Real terbuang percuma. Statistik laga menyebutkan Real menciptakan 17 tembakan dengan lima di antaranya tepat sasaran, tetapi hanya dua upaya yang berbuah gol. Real membutuhkan 42 menit untuk mencatatkan tembakan tepat sasaran pertama dan itu mampu diselesaikan secara baik oleh Asensio. Menerim umpan silang mendatar dari Vinicius, Asensio secara klinis mengoptimalkannya menjadi gol.
Menurut catatan Opta, itu adalah gol kedelapan Asensio untuk Real musim ini di semua kompetisi. Jumlah itu menjadikan Asensio sebagai pesepak bola Spanyol di lima liga top Eropa dengan koleksi gol terbanyak musim ini. Setelah mencetak gol, Asensio kembali berkontribusi terhadap gol kedua Real yang dicetak Militao. Umpan tendangan sudut Asensio begitu terukur sehingga memudahkan Militao mencetak gol.
“Sekarang pelatih memberi saya kepercayaannya dan saya memanfaatkan menit bermain. Saya berharap untuk terus melakukannya karena tempat yang saya nikmati adalah di lapangan,” kata Asensio.
Asensio sebelumnya memang masuk daftar pemain yang akan dijual Ancelotti di awal musim ini. Berposisi sebagai penyerang sayap kanan, Asensio dinilai kalah bersaing dengan Rodrygo Goes sehingga menit bermain untuknya tidak terlampau banyak. Namun, dari gelontoran gol demi golnya, Asensio membuktikan bahwa dirinya masih pantas menjadi bagian dari Real. (AFP/REUTERS)