Usai Menolak Kontingen Israel, Gubernur Bali Komitmen Mendukung World Beach Games 2023
Usai membuat heboh dengan pernyataan menolak kehadiran Israel, Gubernur Bali I Wayan Koster akhirnya berkomitmen mendukung pelaksaan World Beach Games 2023. Koster berharap semua isu yang sempat heboh tidak diperpanjang.
Oleh
ADRIAN FAJRIANSYAH
·3 menit baca
KOMITE OLIMPIADE INDONESIA
Gubernur Bali I Wayan Koster (kiri) menerima cenderamata dari Ketua Komite Olimpiade Indonesia Raja Sapta Oktohari dengan disaksikan Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo (tengah) saat konferensi pers di Denpasar, Bali, Jumat (14/4/2023). Usai membuat heboh dengan pernyataan menolak kehadiran kontingen Israel pada (5/4/2023), Gubernur Bali I Wayan Koster akhirnya berkomitmen untuk mendukung secara penuh pelaksanaan World Beach Games 2023. Koster berharap semua isu yang sempat heboh tidak diperpanjang dan dibesar-besarkan lagi.
DENPASAR, JUMAT – Usai membuat heboh dengan pernyataan menolak kehadiran kontingen Israel pada Rabu (5/4/2023), Gubernur Bali I Wayan Koster akhirnya berkomitmen untuk mendukung secara penuh pelaksanaan World Beach Games 2023. Koster berharap semua isu yang sempat heboh tidak diperpanjang dan dibesar-besarkan lagi.
”Sebagaimana diberitakan sebelumnya, waktu Piala Dunia U-20 2023 (Koster menolak timnas Israel main di Bali), kita membicarakan bagaimana agar World Beach Games berjalan dengan baik sesuai amanat konstitusi. Kalau sudah sepakat Bali sebagai tuan rumah, kami Provinsi Bali dan saya tentunya akan memberikan dukungan penuh agar acara ini berjalan lancar dan sukses,” ujar Koster usai diskusi dengan Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo dan Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Raja Sapta Oktohari di Denpasar, Bali, Jumat (14/3/2023).
Saat pertama kali menyampaikan menolak Israel berpartisipasi di World Beach Games, Koster berdalih itu sesuai amanat konstitusi negara dan Peraturan Menteri Luar Negeri Nomor 3 Tahun 2019 tentang Panduan Umum Hubungan Luar Negeri oleh Pemerintah Daerah. Dalam Permenlu itu disebutkan, Indonesia tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel. Diterangkan pula, larangan pengibaran atau penggunaan bendera, lambang, atribut lainnya, dan pengumandangan lagu kebangsaan Israel di Indonesia.
Itu bukan kali pertama Koster menolak Israel di Bali. Sebelumnya, dia bersurat kepada Menpora per 14 Maret perihal menolak Israel bertanding dalam perhelatan Piala Dunia U-20 di Bali selaku salah satu kandidat lokasi tuan rumah. Selain tidak ada hubungan diplomatik, dia menilai kebijakan politik Israel terhadap Palestina tidak sesuai dengan kebijakan politik Indonesia.
KOMPAS/ADRIAN FAJRIANSYAH
Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo memimpin rapat koordinasi lintas kementerian/lembaga dalam persiapan Piala Dunia Bola Basket FIBA 2023 di Kantor Kemenpora, Jakarta, Senin (10/4/2023).
Ketika tanya jawab dengan awak media seusai diskusi dengan Dito dan Okto, Koster menekankan, dirinya mendukung World Beach Games sesuai amanat konstitusi. Selebihnya, dia minta isu itu tidak diperdalam kembali. ”Untuk persiapannya, Bali sudah siap. Habis Lebaran, kita akan mantapkan lagi persiapannya. Sebelumnya, kita bersama KOI telah melakukan survei tempat dan segala macamnya,” kata Koster.
Mari kita dukung World Beach Games dengan lancar dan sukses, serta semua komponen masyarakat Bali bisa mendukungnya.
Saat menutup konferensi pers, Koster berharap awak media memberitakan informasi dengan menjaga situasi tetap kondusif sehingga tidak ada isu besar yang sebenarnya tidak perlu dibesar-besarkan. ”Mari kita dukung World Beach Games dengan lancar dan sukses, serta semua komponen masyarakat Bali bisa mendukungnya,” tutup Koster.
Okto mengatakan, hal-hal teknis mengenai penyelenggaraan World Beach Games akan dibuat sesi khusus untuk dibahas bersama Menpora dan Gubernur Bali. Yang jelas, lanjut Okto, persiapan ajang multi cabang terbesar ketiga di dunia itu sudah sesuai rencana. Bali dianggap sangat siap untuk menyambut para peserta ataupun kontingen yang berlangsung pada 5-12 Agustus tersebut.
”Dalam waktu dekat pula, kami akan merilis ofisial negara peserta. Sebab, kita bakal mengadakan chief de mission meeting di Bali. Yang pasti, ANOC (Asosiasi Komite Olimpiade Nasional sebagai pemilik hajatan) belum berbicara apa pun soal peserta. Adapun tentang tempat (arena pertandingan), ada beberapa tempat yang masih tentatif karena belum mendapatkan izin dari pemiliknya. Tapi, Pak Gubernur bakal memediasi untuk sepak bola pantai di Nusa Dua. Beberapa tempat lainnya masih belum menemukan kesepakatan,” ujar Okto.
KOMPAS/ADRIAN FAJRIANSYAH
Ketua Komite Olimpiade (KOI) Indonesia Raja Sapta Oktohari memimpin konferensi pers di Kantor KOI, Jakarta, Kamis (6/4/2023). Okto meminta semua pihak menahan diri agar tidak membuat isu olahraga yang sedang memanas semakin gaduh pasca Indonesia dicoret FIFA sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023. Hal itu penting untuk menjaga peluang Indonesia menyelenggarakan ANOC World Beach Games 2023 di Bali, 5-12 Agustus mendatang. Ajang itu menjadi pertaruhan eksistensi olahraga Indonesia di level internasional.
Menurut Dito, dirinya bersyukur ada titik temu antara Gubernur Bali dan KOI dalam persiapan menuju World Beach Game. Dia memastikan Gubernur Bali akan mendukung sepenuhnya ajang itu di Pulau Dewata. ”Seperti yang telah sering saya utarakan, untuk World Beach Games, kita mendorong komunikasi dan kolaborasi serta duduk bersama untuk mencari titik temu dan kesepemahaman (di tengah isu yang ada). Alhamdulillah, diskusi hari ini membawa keberkahan. Yang penting, semangatnya sudah sama, kita dari Kemenpora berharap pelaksanaan lancar dan memberikan dampak positif untuk Indonesia maupun Bali,” pungkas Dito. (*)