Quartararo Tanggapi Peluang Razgatlioglu ke MotoGP
Fabio Quartararo menilai, Toprak Razgatlioglu mendapat kesempatan yang sangat baik bisa memacu motor MotoGP YZR-M1. Namun, peluang juara Superbike 2021 itu menjadi rekan setimnya pada 2024, masih misteri.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·4 menit baca
AUSTIN, KAMIS – Fabio Quartararo berpeluang berada satu tim dengan Toprak Razgatlioglu jika pebalap Superbike itu dinilai oleh Yamaha memiliki potensi kompetitif di MotoGP. Pebalap asal Turki itu baru saja menyelesaikan tes dengan YZR-M1 di Jerez dan hasilnya dinilai sangat positif. Tes itu merupakan kesempatan bagus bagi Razgatlioglu untuk menunjukan potensinya bersaing di MotoGP. Quartararo tidak menutup peluang Razgatlioglu sebagai rekan setimnya musim depan, tetapi keputusan ada pada Yamaha.
"Itu bukan keputusan saya, itu pasti. Itu merupakan kesempatan yang sangat baik bagi (Razgatlioglu) untuk mencoba motor selama dua hari, (tetapi) saya tidak pernah benar-benar membahas tentang tes dengan dia," ungkap Quartararo terkait rekan setimnya musim depan dalam konferensi pers menjelang balapan MotoGP seri Amerika di COTA, Austin, Texas, JUmat (14/4/2023) dinihari WIB.
"Kemudian untuk ke depan bersama Yamaha, itu tidak di tangan saya. Kita akan melihat siapa teman setim saya tahun depan, bisa Franco (Morbidelli), atau orang lain," ujar Quartararo.
Tes di Jerez, 10-11 April, yang dijalani oleh Razgatlioglu membuka spekulasi juara Superbike 2021 itu pindah ke MotoGP musim depan. Ini merupakan tes kedua Razgatlioglu dengan M1 setelah Aragon 2022. Tes di Aragon tidak berjalan mulus karena gangguan cuaca, sehingga Razgatlioglu tidak bisa maksimal memahami karakter YZR-M1 yang berbeda dengan YZF-R1, motor yang biasa dia pacu dalam WSBK.
"Saya menjalani dua hari yang sangat bagus. Fokus saya adalah menyelesaikan putaran sebanyak mungkin untuk bisa memahami motor dengan lebih baik, dibandingkan tancap gas untuk mencetak waktu putaran yang cepat, tetapi ini tetap sangat menyenangkan" ungkap Razgatlioglu dalam akun media sosial Yamaha Racing, Rabu (12/4) pukul 01.55 WIB.
Dalam tes di Jerez, Razgatlioglu mendapat cuaca yang bagus dan bisa menyelesaikan program pengujian dengan baik. Dia mendalami pemahaman karakter mesin, suspensi, elektronik, pengendalian, serta perilaku ban. Kondisi itu menuntut kompromi gaya berkendara, karena M1 sangat berbeda dengan R1.
Motivasi di COTA
Terlepas dari peluang rekan setimnya musim depan, Quartararo akhir pekan ini fokus pada perbaikan performa dalam balapan di Amerika. Dia belum menemukan setelan motor serta kompromi berkendara, sehingga performanya kurang kompetitif. Dalam dua balapan awal, dia masih mengalami kesulitan mengoptimalkan M1, terutama dalam kualifikasi, sehingga selalu start di luar dua baris depan. Kondisi itu membuat dia belum bisa meraih podium musim ini.
"Potensi dalam balapan basah di Argentina sangat bagus. Pace dalam sprint bukan yang terbaik, tetapi kami tidak terlalu jauh. Hanya kualifikasi yang menjadi titik yang perlu kami perbaiki, dan kunci akhir pekan ini adalah membuat kualifikasi yang sangat bagus," ungkap Quartararo yang start dari posisi ke-11 di Portimao, dan posisi ke-10 di Argentina.
Itu bukan keputusan saya, itu pasti. Itu merupakan kesempatan yang sangat baik bagi (Razgatlioglu) untuk mencoba motor selama dua hari.
Potensi M1 untuk bersaing dengan Ducati, Aprilia, dan KTM, dikuak oleh Morbidelli yang mampu meraih posisi start keempat di Argentina. Pebalap asal Italia itu juga sangat kompetitif dalam sprint dan balapan utama, di mana dia bisa bersaing di tiga besar. Namun, dia akhirnya finis di posisi keempat dalam sprint dan balapan utama di Argentina.
Quartararo pun menilai, dirinya memiliki peluang untuk kompetitif, karena bisa mencetak pace balapan yang bagus dan setara dengan para pebalap di depan. Selisih waktu dalam kualifikasi juga tidak terlalu jauh, sehingga ada peluang untuk perbaikan. Dia berharap, akhir pekan ini dia bisa kuat di COTA.
"Itu (selisih) tidak terlalu besar, tetapi semuanya sangat ketat, sehingga jika anda tidak 100 persen percaya diri dengan motor itu sulit. Portugal tidak terlalu jelek tetapi itu karena kami menjalani tes di sana sebelum balapan, kemudian kami perlu mengatasi kondisi di Argentina," jelas Quartararo.
"Setiap kami kami di trek, kami mengubah sesuatu, dan itu semakin baik. Jadi, semoga kami bisa menemukan setelan dasar kami di trek ini, dan khususnya dalam kualifikasi, melakukan langkah maju," tegas pebalap asal Perancis itu dikutip Crash.
Peningkatan performa dalam kualifikasi juga ditegaskan oleh Direktur Tim Monster Energy Yamaha Massimo Meregalli. Dia berharap, Quartararo dan Morbidelli bisa meraih posisi start di baris depan untuk membuka peluang memenangi balapan, serta finis di podium.
"COTA bukanlah trek yang mudah. Tim perlu melakukan yang sangat bagus di P1 untuk memastikan kami lebih awal menemukan setelan bagus yang sesuai dengan trek yang tehnikal ini. Kami perlu mengatasi itu, karena mengamankan posisi di dalam Q2 sangat vital. Namun, kami optimistis di putaran ini. Para pebalap kami menyukai sirkuit ini dan telah meraih hasil bagus di sini sebelumnya. Dalam beberapa putaran sebelumnya, mereka memiliki performa bagus dalam balapan, jadi kami berharap mengulang itu di COTA akhir pekan ini," tegas Meregalli.
Meraih hasil bagus juga menjadi motivasi Morbidelli yang mendapatkan momentum bagus di Argentina.
"Akhir pekan ini kami balapan di COTA, trek yang sangat saya sukai. Kami memiliki balapan yang bagus di Argentina, dan kami ingin mempertahankan momentum hingga ke Austin, tetapi kami tidak akan menganggap terlalu mudah. Kami perlu fokus pada pekerjaan kami, karena trek ini sulit. Kami akan berpegang pada proses yang kami jalani di Termas, dan kami akan lihat hasilnya. Saya menantikan balapan ini, ini salah satu favorit saya," ungkap Morbidelli.