Manchester United membuang kemenangan atas Sevilla di akhir laga. Tren hasil buruk "Si Setan Merah" setiap jumpa Sevilla masih berlanjut.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·4 menit baca
MANCHESTER, JUMAT – Manchester United melepas keunggulan dua gol di babak pertama sehingga hanya mengemas skor imbang 2-2 pada laga pertama perempat final Liga Europa, Jumat (14/4/2023) dini hari WIB, di Stadion Old Trafford. Sejumlah kejadian buruk menghantam “Si Setan Merah” yang menyebabkan gagal menjaga kemenangan.
Laga terlihat mudah bagi MU setidaknya dalam 25 menit awal. Dua gol gelandang, Marcel Sabitzer, dalam kurun waktu tujuh menit, tepatnya menit ke-14 dan ke-21, melambungkan keyakinan puluhan ribu pendukung MU yang memadati “Teater Impian”.
Namun, nasib baik MU di babak pertama menguap ketika laga memasuki paruh kedua. Itu dimulai dengan cedera yang diderita Raphael Varane ketika babak kedua baru berjalan beberapa detik.
Kondisi itu membuat Manajer MU Erik Ten Hag memanggil Harry Maguire yang masih duduk di bangku cadangan untuk bersiap. Cedera Varane dan masuknya Maguire menjadi pertanda awal bencana MU di Old Trafford.
Pada menit ke-61, sinyal hilangnya “dewi fortuna” atau dewi keberuntungan terlihat ketika sepakan kaki kiri Antony hanya membentur tiang gawang Sevilla. Itu adalah satu-satunya peluang besar Si Setan Merah setelah turun minum.
Setelah itu, Sevilla mengurung pertahanan MU. Sevilla mendapat suntikan semangat setelah bek sayap kiri MU, Tyrell Malacia, mencetak gol bunuh diri di menit ke-84. Niat Malacia menghalau umpan pemain sayap veteran Sevilla, Jesus Navas, justru membuat arah bola berubah dan masuk ke gawang sendiri.
Dua menit berselang, petaka MU semakin terasa. Itu tercipta ketika bek tengah, Lisandro Martinez, menderita cedera parah ketika tiba-tiba terjatuh saat mendribel bola. Melihat penanganan tim medis MU hingga tangis yang ditampilkan Martinez, cedera yang dialami bek tim nasional Argentina itu terlihat parah.
Akhirnya, MU gagal mengemas kemenangan setelah Maguire melakukan gol bunuh diri ketika laga menunjukkan waktu 90+2. Sundulan Youssef En-Nesyri mengenai wajah Maguire yang membuat bola masuk ke gawang sendiri.
Padahal, 66 detik sebelum gol itu, kiper MU, David De Gea, melakukan penyelamatan akrobatik untuk menepis sundulan En-Nesyri, penyerang timnas Maroko.
Kami kemasukan dua gol bunuh diri, itu nasib buruk, tetapi kami harus menerimanya.
Dengan hasil itu, MU belum pernah mengalahkan Sevilla dalam empat pertemuan di Eropa. Dalam laga itu, Si setan Merah hanya mendapatkan dua hasil imbang dan dua kekalahan. Selain itu, MU menjadi tim Inggris pertama di kancah Eropa yang mencetak dua gol bunuh diri dalam satu laga.
Ten Hag mengatakan, pertandingan sejatinya ada di tangan timnya setelah unggul 2-0. Menurut dia, momen ketidakberuntungan MU diawali cedera yang dialami Varane, sehingga timnya kehilangan kontrol pertandingan.
“Kami kemasukan dua gol bunuh diri, itu nasib buruk, tetapi kami harus menerimanya. Kami wajib belajar dan harus membunuh pertandingan. Segalanya masih terbuka pekan depan,” ucap Ten Hag kepada BT Sport.
Meski masih yakin dengan peluang timnya melaju ke semifinal, Ten Hag harus berpikir keras karena kehilangan empat pemain utama pada duel di markas Sevilla. Selain Varane dan Martinez yang cedera, MU juga tidak bisa memainkan Bruno Fernandes akibat akumulasi kartu kuning serta Marcus Rashford yang masih menderita cedera.
Ten Hag belum bisa menganalisis kondisi cedera dua bek andalannya itu. “Kami akan menunggu (laporan tim medis),” katanya.
Sementara itu, Peter Schmeichel, legenda MU, menilai kegagalan Si Setan Merah mempertahankan keunggulan disebabkan kehilangan sosok pemimpin di lini belakang menyusul cederanya Varane dan Martinez. Meski memasukkan Maguire, yang berstatus kapten tim, Schmeichel menilai, eks pemain Leicester City itu tidak bisa menyaingi pengaruh dua bek berstatus juara Piala Dunia tersebut.
“Tim kehilangan kepemimpinan di lapangan. Itu yang seharusnya Harry Maguire bisa kendalikan,” ucap Schmeichel kepada BBC.
Maguire menilai, MU bermain baik dan hanya nasib buruk yang membuat kemenangan melayang. Setelah Martinez cedera, katanya, MU bermain 10 orang karena telah menggunakan lima pergantian pemain. Kondisi itu dimaksimalkan dengan baik oleh Sevilla.
“Saya merasa kami mengontrol pertandingan dengan baik selama 80 menit. Kemudian, situasi tidak beruntung tercipta, tetapi duel ini belum berakhir,” kata Maguire kepada UEFA.com.
Sementara itu, Pelatih Sevilla Jose Luis Mendilibar mengatakan, skuadnya bisa mencetak dua gol penyama kedudukan karena tampil lebih baik di babak kedua. Ia mengungkapkan, semua pemain Sevilla telah menunjukkan spirit besar setelah rencana permainan gagal terwujud pada paruh pertama laga.
“Di kompetisi ini, sangat sulit bagi tim lain untuk memiliki jiwa Sevilla. Dengan sejarah panjang, kami memiliki kualitas lebih besar dibandingkan tim lain,” ucap Mendilibar, yang merujuk Sevilla sebagai pemegang gelar Liga Europa terbanyak dengan enam trofi, dilansir Marca.
Pada hasil lain laga pertama peremparfinal Liga Europa, Juventus dan Feyenoord memanfaatkan status tuan rumah untuk unggul 1-0 masing-masing atas Sporting Lisbon dan AS Roma. Adapun Bayer Leverkusen ditahan seri tim tamu, Union Saint-Gilloise, 1-1.