Menpora Dito Ariotedjo Fokus Perkuat Pondasi Olahraga
Dengan masa tugas hanya 1,5 tahun, Menpora Dito Ariotedjo berupaya fokus memperkuat pondasi olahraga yang sudah dibangun Menpora sebelumnya. Tujuannya, demi kemajuan olahraga Indonesia di masa depan.
Oleh
ADRIAN FAJRIANSYAH, Atiek Ishlahiyah Al Hamasy
·4 menit baca
KOMPAS/ADRIAN FAJRIANSYAH
Menteri Pemuda dan Olahraga yang baru, Dito Ariotedjo (kiri) memberi cinderamata kepada mantan Plt Menpora Muhadjir Effendy usai Serah Terima Jabatan di Kantor Kemenpora, Jakarta, Selasa (4/4/2023). Dito yang baru dilantik 3 April 2023 itu akan fokus memperkuat pondasi olahraga yang dinilai sudah terbangun kokoh di bawah kepemimpinan Menpora sebelumnya, Zainudin Amali. Salah satu caranya, yakni memperkuat implementasi program Desain Besar Olahraga Nasional dan membangun ekosistem industri olahraga.
JAKARTA, KOMPAS – Dengan masa tugas hanya sekitar 1,5 tahun, Menteri Pemuda dan Olahraga yang baru, Dito Ariotedjo berupaya menentukan skala prioritas dalam menjalankan tugas. Salah satu fokus utamanya, yakni memperkuat pondasi olahraga yang sudah dibangun oleh Menpora sebelumnya, Zainudin Amali.
”Apa yang ditinggalkan Pak Zainudin adalah rumah dengan pondasi yang sudah kuat. Tata kelolanya sudah baik, itu bisa dilihat dari tiga kali predikat WTP (wajar tanpa pengecualian) yang diterima Kemenpora (dari Badan Pemeriksa Keuangan/BPK). Selain itu, ada dua perpres (peraturan presiden) yang lahir di era Pak Zainudin, antara lain mengenai DBON (Desain Besar Olahraga Nasional). Maka itu, ibarat rumah, saya tinggal mengisi interiornya saja,” ujar Dito usai acara Serah Terima Jabatan dari Plt Menpora Muhadjir Effendy di Kantor Kemenpora, Jakarta, Selasa (4/4/2023).
Semoga dengan waktu yang sempit ini, kami bisa mencapai target tersebut. Yang penting, ngebut dulu.
Sebagaimana arahan Presiden Joko Widodo, Dito mengatakan, dia bersama Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) dan Komite Olimpiade Indonesia (KOI) akan mencanangkan institut sport science di Indonesia dan menambah beberapa pusat pelatihan atlet. Itu bakal menjadi target warisan utamanya karena berkaitan dengan kemajuan olahraga Indonesia di masa depan. ”Semoga dengan waktu yang sempit ini, kami bisa mencapai target tersebut. Yang penting, ngebut dulu,” kata Dito.
Menteri Pemuda dan Olahraga yang baru, Dito Ariotedjo (kiri kedua) berfoto bersama mantan Menpora Hayono Isman (paling kiri), mantan Plt Menpora Muhadjir Effendy (kanan kedua), dan mantan Menpora Zainudin Amali (paling kanan) usai Serah Terima Jabatan di Kantor Kemenpora, Jakarta, Selasa (4/4/2023). Dito yang baru dilantik 3 April 2023 itu akan fokus memperkuat pondasi olahraga yang dinilai sudah terbangun kokoh di bawah kepemimpinan Menpora sebelumnya, Zainudin Amali. Salah satu caranya, yakni memperkuat implementasi program Desain Besar Olahraga Nasional dan membangun ekosistem industri olahraga.
Selain itu, lanjut Dito, dia akan berupaya membangun ekosistem industri olahraga yang lebih kuat di Indonesia. Dengan begitu, kualitas sumber daya manusia di bidang olahraga Indonesia pun bakal meningkat, mulai dari manajerial olahraga, penyelenggara kegiatan olahraga, infrastruktur olahraga, hingga penerapan keilmuan olahraga.
”Kalau melihat Asian Games 2018 (Indonesia sebagai tuan rumah), hampir semua keperluan penyelenggaraannya menggunakan produk dan jasa impor. Itu yang ingin kita dorong kepada universitas-universitas untuk membuka program studi terkait bidang tersebut,” tutur Dito.
Perkuat implementasi DBON
Mengenai DBON, Dito menuturkan, itu adalah modal peta jalan olahraga Indonesia yang harus dijalankan. Untuk itu, dia akan fokus untuk memperkuat implementasi DBON. Salah satunya seusai arahan Presiden, yaitu meminta digencarkan kompetisi di tingkat pendidikan dari level sekolah dasar hingga perguruan tinggi dan di tingkat daerah dari level desa hingga nasional.
”Alhamdulillah setelah dilantik (3 April 2023), saya langsung lapor ke Presiden. Intinya, saya sudah mendapatkan pondasi hukum berupa DBON. Tinggal saya kemarin minta kepada Presiden, mohon kami diberi dukungan dalam penerapan implementasinya. Salah satunya soal penguatan anggaran melalui Kemenkeu (Kementerian Keuangan) dan Bappenas (Badan Perencanaan Pembangunan Nasional). Insya Allah, dalam waktu dekat, Presiden akan melakukan pertemuan terkait hal tersebut,” ujar Dito.
Presiden Joko Widodo melantik Ario Bimo Nandito Ariotedjo atau Dito Ariotedjo sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga serta Komisaris Jenderal Rycko Amelza Dahniel sebagai Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme, Senin (3/4/2023) sore. Pelantikan dilangsungkan di Istana Negara, Jakarta.
Sementara itu, Ketua KOI Raja Sapta Oktohari berharap Dito bisa menekankan kepada publik olahraga Indonesia bahwa politik dan olahraga harus dipisahkan. Apalagi Indonesia punya kepentingan dalam dunia olahraga internasional, antara lain akan dan ingin menyelenggarakan banyak agenda kejuaraan taraf internasional.
Kalau isu itu berkepanjangan, olahraga Indonesia yang akan dirugikan. Setelah Indonesia dicoret sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023 karena menolak kehadiran timnas Isreal, posisi Indonesia sebagai tuan rumah World Beach Games 2023 di Bali pada Agustus mendatang juga terancam kalau penolakan serupa kembali mencuat.
Sebab, kontingen Israel akan berpartisipasi dalam ajang tersebut. ”Olahraga harus dipastikan jauh dari unsur-unsur politik, khususnya diskriminasi. Jika ada persoalan mengenai penyelenggaraan suatu ajang internasional, mesti segera dicarikan solusi bersama,” kata Okto.
Pengamat olahraga Fritz E Simandjuntak menyampaikan, dengan masa tugas yang singkat, dia berharap Dito fokus untuk membawa Indonesia mencetak sejarah baru di Olimpiade Paris 2024, yakni meraih tiga emas. Dengan potensi yang besar dari sejumlah cabang olahraga, target itu sangat mungkin diwujudkan. Tentunya, itu akan menjadi kenangan manis bagi Dito sebagai Menpora dan di akhir kepemimpinan Joko Widodo.
Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo saat memberikan keterangan pers di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (3/4/2023).
”Untuk SEA Games Kamboja 2023, serahkan saja kepada KONI dan untuk Asian Games Hangzhou, China 2022, kasih ke KOI. Adapun Olimpiade langsung dikelola Kemenpora untuk memotong rantai birokrasi pembinaan. Tiga cabang yang berpeluang meraih medali adalah bulu tangkis, angkat besi, dan panjat tebing. Optimalkan capaian prestasi tertinggi cabang-cabang itu di Olimpiade nanti. Kemenpora bisa membentuk Satgas Olimpiade 2024 untuk memastikan semua persiapan berjalan optimal,” pungkas Fritz.