Lewis Hamilton bertekad memberi perlawanan sengit pada Max Verstappen dalam balapan Formula 1 seri Australia. Hamilton dan rekan setimnya, George Russell, dalam motivasi tinggi seiring peningkatan performa Mercedes W14.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·4 menit baca
MELBOURNE, SABTU — Lewis Hamilton berada dalam posisi terdekat dengan rival terkuatnya pada musim 2021, Max Verstappen, dalam balapan Formula 1 seri Australia di Sirkuit Albert Park, Melbourne, akhir pekan ini. Hamilton menikmati peningkatan performa Mercedes W14 yang membuatnya meraih posisi start ketiga, terpaut 0,372 detik dari Verstappen di posisi start terdepan. Hamilton pun bertekad mengeluarkan seluruh potensi dirinya dan W14 untuk membuat Verstappen tidak menang mudah dalam balapan, Minggu (2/4/2023) mulai pukul 12.00 WIB.
Hamilton bahkan sempat memuncaki catatan waktu tercepat dalam kualifikasi tiga (Q3), sebelum digusur pebalap Aston Martin, Fernando Alonso. Verstappen kemudian mencetak lap tercepat. Pebalap Red Bull itu kembali memperbaiki waktu menjadi 1 menit 16,732 detik. Hamilton hanya bisa mencetak waktu lap tercepat kedua, tetapi kemudian rekan setimnya, George Russell, meraih posisi start kedua.
Posisi start kedua dan ketiga yang diraih Russell dan Hamilton itu merupakan lompatan cukup besar bagi Mercedes. Mereka melanjutkan momentum positif dalam balapan di Jeddah, Arab Saudi. Performa solid di Melbourne ini, diakui oleh Hamilton di luar dugaan dirinya.
”Sangat bangga dengan tim. George melalukan pekerjaan yang luar biasa hari ini. Jadi, berada dalam dua baris start depan, jujur, merupakan mimpi. Kami semua bekerja sekeras untuk kembali ke depan. Jadi, bisa sedekat ini dengan Red Bull sungguh luar biasa. Semoga kami bisa memberi mereka perlawanan dan semoga cuaca bagus. Saya akan terus bekerja sekeras yang saya bisa besok (Minggu),” ujar Hamilton.
Juara dunia tujuh kali F1 itu membidik kemenangan di Melbourbe. Dia akan memaksimalkan potensi W14 untuk memetik kemenangan pertama sejak seri Arab Saudi pada 5 Desember 2021. Pebalap asal Inggris itu gagal meraih kemenangan sepanjang musim 2022 karena kendala performa Mercedes W13. Dia berharap, 2023 ini menjadi musim yang bagus, dirinya bisa kembali meraih kemenangan.
”Target saya adalah berada di posisi pertama. Saya akan berusaha dan melihat hasilnya. Saya berharap ini akan seperti hari pertama saya di sini pada 2007, tikungan 1. Saya tidak tahu apakah ada yang mengingat itu, tetapi semoga kami bisa melakukan itu,” ujar Hamilton.
Momen yang dimaksud Hamilton itu adalah balapan debutnya di Melbourne, 16 tahun lalu. Saat itu, dia start dari posisi keempat dan melakukan manuver brilian dengan mendahului Fernando Alonso di tikungan 1. Alonso kemudian finis posisi kedua, Hamilton di posisi ketiga, dan balapan dimenangi oleh Kimi Raikkonen.
Saya sedikit terkejut. Mungkin mereka (Mercedes) juga sedikit terkejut. Saya menilai ini sesuatu yang bagus. (Max Verstappen)
Dalam balapan ini, Hamilton akan start di baris kedua bersama dengan Alonso. Posisi start keempat dinilai oleh Alonso adalah yang terbaik karena bisa bersampingan dengan Hamilton. Pebalap berusia 41 tahun itu meraih momentum positif di awal musim ini dengan selalu finis di posisi ketiga pada dua seri sebelumnya, yaitu di Bahrain dan Arab Saudi.
Alonso mengaku tidak terlalu terkejut dengan performa para pebalap Mercedes. Tim itu, menurut dia, sudah menunjukkan kecepatan yang bagus di Jeddah. ”Mereka cepat dalam FP2 (latihan bebas kedua di Australia). Mereka selalu cepat. Jika Anda membawa komentar-komentar (mereka), itu terlihat mereka memiliki mobil yang berada di luar Q3 (sesi kualifikasi ketiga). Tetapi, ini bukan mobil itu,” ujar peraih dua gelar juara Formula 1 itu.
Potensi mobil Mercedes juga diakui oleh pebalap Ferrari, Carlos Sainz Junior, yang start dari posisi kelima. ”Dalam balapan, mereka memiliki pace yang sangat dekat dengan Fernando di Jeddah. Lewis dan George sangat cepat dan kami tidak bisa bersama dengan mereka. Jadi, mobil itu kencang,” ungkap Sainz.
”Itu tidak sekencang Red Bull. Tidak ada yang seperti itu, tetapi mereka bisa menyatukan performa dalam kualifikasi dan mereka juga bisa menjadi paket yang sangat kuat,” ujar Sainz kemudian mengenai performa Mercedes.
Terkait dengan peningkatan performa para pebalap Mercedes, Verstappen mengaku itu sedikit mengejutkan. ”Saya sedikit terkejut. Mungkin mereka juga sedikit terkejut. Saya menilai ini sesuatu yang bagus. Sekali lagi, ini semua tentang membuat ban dalam kondisi kerja yang tepat dan saya menduga mereka melakukan pekerjan bagus dengan itu,” tutur Verstappen.
Verstappen favorit
Pebalap Red Bull itu menjadi favorit pemenang balapan seri Australia ini menyusul pole position pertamanya di Melbourne. Dia bisa mencetak lap tercepat karena menemukan cara untuk membuat ban berada dalam temperatur kerja. Verstappen mengakui sempat kesulitan mendapatkan suhu ban ideal, tetapi kini bisa menemukan solusi untuk mencetak pace yang solid.
”Saya melakukan long run dalam FP3 (latihan bebas ketiga), jadi saya bisa sedikit membaca karakter ban. Saya tidak berpikir ini akan menjadi balapan yang bisa langsung bagus dengan ban. Akan tetapi, dari apa yang telah kami tunjukkan sejauh ini, biasanya mobil bagus dalam balapan,” ujar Verstappen terkat potensi dirinya bersaing meraih kemenangan.