Pemerintah berharap para atlet sepak bola ataupun masyarakat tidak kecewa berkepanjangan setelah Indonesia gagal menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20. Perhelatan SEA Games menanti.
Oleh
NINA SUSILO
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Setelah gagal tampil dalam Piala Dunia U-20 menyusul dicoretnya Indonesia sebagai tuan rumah, tim nasional sepak bola Indonesia dinilai perlu segera mempersiapkan diri untuk SEA Games 2023 di Kamboja. Masyarakat juga diminta tidak kecewa berkepanjangan.
Kekecewaan masyarakat akibat dicoretnya Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 tampak kuat di media sosial. Akun media sosial Gubernur Bali I Wayan Koster, @kostergubernurbali, dan akun Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, @ganjarpranowo, diserang komentar-komentar pedas warganet yang kecewa.
Penolakan beberapa kepala daerah atas tim nasional Israel, seperti Wayan Koster dan Ganjar Pranowo, menjadi salah satu penyebab FIFA membatalkan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20. Sebab, menurut anggota Komite Eksekutif PSSI, Arya Sinulingga, meskipun Presiden Joko Widodo sudah menegaskan tim Israel bisa berlaga di Indonesia, FIFA tidak meyakini ada jaminan keamanan untuk 24 peserta Piala Dunia U-20.
Dengan dicoretnya Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20, tim Indonesia U-20 juga dipastikan gagal berlaga di ajang tersebut. Tak hanya itu, ada kemungkinan FIFA bakal menjatuhkan sanksi untuk Indonesia.
Terkait hal itu, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko meminta kepada tim nasional ”Garuda Muda” untuk tidak larut dalam kekecewaan.
”Kita tahu semuanya, Anda telah disiapkan cukup lama untuk menghadapi ini dan pada akhirnya mungkin situasinya tidak seperti yang diharapkan. Jangan karena gagal main di Piala Dunia, kalian merasa gagal, jangan, jangan. Hidup selalu begitu, ada baik, ada manis, dan ada pahit seperti biasa,” tuturnya dalam keterangan kepada wartawan di Bina Graha, Jakarta, Kamis (30/3/2023).
Moeldoko juga berpesan kepada kapten Marselino Ferdinan yang sedang bergabung dengan tim KMSK Deinze, di Belgia, supaya tetap bersemangat dan membawa kebanggaan bagi Indonesia.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan yang juga Pelaksana Tugas (Plt) Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Muhadjir Effendy juga meminta masyarakat ataupun para atlet Indonesia tidak terlalu lama kecewa.
”Tentu kita semua bersedih dan kecewa dengan keputusan FIFA. Saya kira FIFA menyadari itu, bahwa keputusannya membuat kecewa banyak orang, tetapi ini wewenang FIFA dan FIFA sudah memilih terbaik,” tuturnya.
Dia meminta supaya semua segera bersiap untuk perbaikan persepakbolaan Indonesia. ”Jangan terlalu lama bersedih dan kecewa karena masih banyak pekerjaan dan program untuk memperbaiki kinerja persepakbolaan kita ke depan. Dalam waktu dekat kita menghadapi momen SEA Games dan kita harus mempersiapkan tim sepak bola lagi,” tuturnya.
SEA Games di Kamboja akan dilangsungkan mulai dari 5 sampai 17 Mei 2023. Tim sepak bola termasuk yang akan berlaga. Karena itu, persiapan fisik dan mental harus lebih baik untuk bermain di Kamboja, di ajang olahraga tersebut.
Mengenai kemungkinan adanya sanksi FIFA untuk Indonesia, Muhadjir mengajak semua berdoa supaya Indonesia tidak dikenai sanksi FIFA. ”Mari kita berdoa agar tidak ada sanksi untuk Indonesia, syukur-syukur malah ada bonus. Kita berharap FIFA membuat keputusan sebijak mungkin,” tuturnya.
FIFA diperkirakan memperhatikan kesungguhan PSSI dan Presiden Joko Widodo dalam mendorong kemajuan persepakbolaan Indonesia. Selain itu, di Indonesia, 70 persen penduduknya penggemar bola.
”Dari 270 juta (penduduk Indonesia), ada 189 juta orang penggemar bola, termasuk saya dan Pak Moeldoko, pasti itu juga jadi pertimbangan FIFA,” ujarnya.