Permainan Burundi Meningkat, Indonesia Dipaksa Seri
Timnas Indonesia gagal meraih kemenangan telak atas Burundi dalam laga kedua uji coba, Selasa (28/3/2023). Pertandingan pada putaran kedua ini berakhir dengan skor seri, yaitu 2-2.
Oleh
RIVALDO ARNOLD BELEKUBUN
·4 menit baca
KOMPAS/HENDRA A SETYAWAN
Penyerang tim nasional Indonesia Dendy Sulistyawan (kiri) berusaha melewati hadangan bek Burundi Harerimana Rashid dalam laga FIFA Match Day di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Jawa Barat, Selasa (28/3/2023).
BEKASI, KOMPAS – Laga kedua uji coba antara Indonesia dan Burundi berakhir dengan skor seri, 2-2. Hasil ini memupuskan harapan Indonesia untuk bisa menang telak atas Burundi pada kedua pertandingan uji coba yang masuk dalam kalender FIFA tersebut. Antisipasi Tim nasional atas kebangkitan Burundi terbukti terjadi pada pertandingan yang berlangsung di Stadion Patriot Candrabhaga, Kota Bekasi, Jawa Barat, pada Selasa (28/3/2023) ini.
Sebelumnya, pada laga putaran pertama, Sabtu (23/3/2023), Skuad Garuda mengamankan kemenangan dari Burundi dengan skor 3-1 di stadion Kota Patriot tersebut. Meski tercatat lebih unggul dalam mengoper, menembak, dan menguasai bola, pelatih Timnas Sepak Bola Indonesia Shin Tae-yong tidak mau pemainnya berpuas diri. Ia mengantisipasi peningkatan permainan Burundi yang dinilai semakin membaik pada babak kedua di laga pertama tersebut.
Untuk itu, sehari sebelum laga kedua ini dimulai, Shin mendorong para pemainnya untuk tetap berlatih demi memacu kesiapan para anggota Skuad Garuda tersebut. Ia juga menaruh fokus pada taktik untuk menghadapi pemain Burundi, Saido Berahino yang dianggap sebagai senjata rahasia dari skuad lawan tersebut. Di babak kedua ini pun, Pelatih Burundi Etienne Ndayiragije menurunkan Saido sebagai strateginya untuk mengubah permainan.
Etienne mengatakan, timnya menunjukan permainan yang cukup baik di akhir babak. Pada babak awal, ia menyadari bahwa para pemainnya belum begitu menunjukkan performa yang maksimal. Menurutnya, penyebab hal itu karena banyak pemainnya merupakan pesepak bola baru yang masih memiliki pengalaman yang minim. Maka dari itu, ia sangat menghargai pertandingan uji coba ini.
Pertandingan ini menjadi pengalaman dan pelajaran yang baik untuk para pemain saya. Banyak dari mereka adalah pemain baru, maka dari itu belum terlalu menguasai pola pertandingan lawan.
"Pertandingan ini menjadi pengalaman dan pelajaran yang baik untuk para pemain saya. Banyak dari mereka adalah pemain baru, maka dari itu belum terlalu menguasai pola pertandingan lawan. Pada akhir babak, saya memutuskan untuk menurunkan beberapa pemain yang cocok untuk mengubah keadaan," ujarnya.
KOMPAS/HENDRA A SETYAWAN
Penyerang tim nasional Indonesia Stefano Lilipaly (kanan) berusaha melewati hadangan bek Burundi Harerimana Rashid dalam laga FIFA Match Day di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Jawa Barat, Selasa (28/3/2023).
Laga berlangsung dengan cukup sengit. Pada menit-menit awal, para pemain Timnas Indonesia bermain cantik dengan berulang kali merebut bola dari operan pemain Burundi. Pengoperan lincah antara Yakob dan Yance Sayuri yang berada di posisi gelandang membuat penguasaan bola oleh Timnas terlihat lancar. Hal ini membuat bola sering didominasi oleh para pemain Indonesia.
Beberapa kali, tusukan tajam pemain Indonesia ke gawang lawan berhasil menyibukkan kiper Burundi, Onesime Rukundo. Namun dengan sigap, Onesime berhasil menangkis semua bola yang mengarah ke gawangnya. Di arah sebaliknya, para pemain Burundi kesulitan menembus pertahanan dari tiga bek timnas, Elkan Baggott, Jordi Amat, dan Edo Febriansah, yang teguh menangkis upaya tersebut.
Burundi harus mengandalkan operan jauh ke depan untuk bisa mengambil peluang mendekati gawang yang dijaga Syahrul Trisna Fadillah. Pemain penyerang Burundi dengan nomor punggung 11, Shabani Hussein, beberapa kali menjadi ancaman ketika menunjukan kecepatan tinggi dalam mengejar operan-operan jauh tersebut.
Memasuki waktu istirahat, kedua tim belum mencetak satu gol pun. Baru pada menit ke 60, Witan Sulaeman berhasil mencetak gol pertama bagi Timnas. Setelah itu, permainan Burundi menjadi semakin agresif. Upaya merebut bola dengan tekal yang dilakukan pemain Burundi berulang kali berakhir dengan pelanggaran. Tiga kartu kuning, termasuk satu di babak pertama, didapatkan oleh mereka akibat tekel-tekel tersebut.
KOMPAS/HENDRA A SETYAWAN
Bek tim nasional Indonesia Jordi Amat (tengah) merayakan golnya ke gawang Burundi dalam laga FIFA Match Day di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Jawa Barat, Selasa (28/3/2023). Indonesia bermain imbang 2-2.
Pada menit ke 80, antisipasi Shin terbukti benar. Burundi berhasil mengejar ketinggalan dengan skor yang dicetak oleh Saido Berahino ketika sundulan bolanya tidak berhasil dihentikan kiper Indonesia. Jelang sembilan menit setelah itu, Burundi membobol gawang Indonesia lagi sehingga skor menjadi 2-1 untuk Burundi. Pemain Burundi semakin gesit menembus pertahanan karena kurang mengantisipasi pola operan bola silang yang semakin diandalkan Burundi jelang akhir babak tersebut.
Pada lima menit waktu tambahan, keunggulan Burundi membuat para pemain Timnas menjadi tergesa-gesa. Kontrol bola menjadi semakin lengah dan pertahanan sering kebobolan. Beruntung, ketertinggalan berhasil dilampaui ketika Jordy, kini menjadi pemain gelandang, mencetak gol ke gawang Burundi, sehingga skor menjadi seri. Ketika peluit bertiup panjang, hasil akhir pertandingan kedua negara tersebut adalah 2-2.
Shin mengatakan, pertandingan kali ini sangat berbeda dengan pertandingan Sabtu kemarin. Ia memperhatikan pola permainan Burundi menjadi semakin bagus. Skor seri pun menjadi hasil yang harus diterima dengan lapang dada. Shin pun mengakui mengambil pelajaran positif dari hasil pertandingan tersebut
"Banyak dari para pemain yang sedang berpuasa jadi terlihat lelah. Harusnya, permainan dan penguasaan bola kita bisa lebih banyak, tapi ini yang menjadi evaluasi. Secara mental mereka sudah menunjukkan hasil yang bagus, sampai akhir tidak menyerah. Itu hal yang baik dari pertandingan ini," tutur Shin