Isu Pembatalan Piala Dunia U-20 Marak Dibahas, Persiapan di Surakarta Tetap Berlanjut
Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka menyatakan bakal terus melanjutkan persiapan gelaran Piala Dunia U-20 di daerahnya. Ia telah berkomitmen untuk menyelesaikan segala persiapan hingga tuntas.
Oleh
NINO CITRA ANUGRAHANTO
·3 menit baca
SURAKARTA, KOMPAS — Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka menyatakan akan melanjutkan persiapan gelaran Piala Dunia U-20 di daerahnya. Ia telah berkomitmen untuk menyelesaikan segala persiapan hingga tuntas meski belakangan beredar isu pembatalan ajang tersebut. Pihaknya menunggu informasi lanjutan dari Federasi Asosiasi Sepak Bola Internasional (FIFA) mengenai kejelasan pelaksanaan turnamen terbesar kedua di bawah FIFA.
Isu pembatalan Piala Dunia U-20 mengemuka setelah FIFA membatalkan acara pengundian grup yang seharusnya dilangsungkan di Denpasar, Bali, Jumat (31/3/2023). Pembatalan acara tersebut didasari keengganan Gubernur Bali I Wayan Koster untuk memberikan izin atas perhelatan tersebut.
Sebenarnya FIFA menunggu persetujuan dari Pemerintah Provinsi Bali hingga Jumat (24/3/2023). Namun, surat izin dari pemerintah daerah tak kunjung muncul hingga sepekan sebelum diadakannya pengundian (Kompas, 27/3/2023).
”Belum ada instruksi lagi (soal isu pembatalan). Ditunggu saja ya. Saya tidak bilang pembatalan. Tunggu saja berita yang resmi dari FIFA dan PSSI. Yang saya tahu, kan, hanya pembatalan drawing (pengundian fase grup),” kata Gibran saat ditemui di Kompleks Balai Kota Surakarta, Jawa Tengah, Senin (27/3/2023) siang.
Gibran mengaku, persiapan yang dilakukannya sudah cukup matang. Pengerjaan fisik tinggal melakukan penyempurnaan saja. Renovasi tersebut akan dirampungkan hingga masa kontrak pekerjaan berakhir, pekan ini. Menurut rencana, pekan depan, mesin penjahit rumput juga akan segera tiba untuk menambah apik kualitas lapangan di Stadion Manahan, yang akan menjadi arena pertandingan puncak sekaligus upacara penutupan turnamen sepak bola junior antarnegara tersebut.
Selain itu, Gibran juga sudah merancang upacara penutupan untuk perhelatan tersebut. Beberapa waktu lalu, ia sempat meninjau lokasi pelaksanaan bersama mantan Menteri Pariwisata Wishnutama, yang diberi tugas untuk mengonsep pembukaan dan penutupan Piala Dunia U-20. Pihaknya berusaha semaksimal mungkin agar pelaksanaan acara berlangsung meriah. Digelar pula sejumlah acara sampingan untuk menambah semarak gelaran tersebut.
”Intinya, sebagai tuan rumah, tugas saya menyiapkan. Saya memastikan agar para peserta, atlet, dan semua yang nanti bertanding di Kota Solo bisa beraktivitas dengan aman dan nyaman,” kata Gibran.
Gibran mengharapkan agar gelaran itu tetap bisa dilaksanakan sebagaimana mestinya. Lebih-lebih persiapannya telah berlangsung lama. Menurut dia, ajang itu bukan sekadar turnamen sepak bola, melainkan berhubungan dengan potensi perputaran ekonomi di Kota Surakarta. Terlebih lagi, Kota Surakarta ditunjuk sebagai tempat pelaksanaan final.
Apabila nantinya Piala Dunia U-20 itu dibatalkan, Gibran memiliki rencana lain. Stadion yang sudah direnovasi sedemikian rupa akan difungsikan kembali sebagai kandang dari tim kebanggaan kota tersebut, yakni Persis Solo. Setidaknya ada dua sisa pertandingan kandang yang perlu dijalani tim tersebut hingga Liga 1 berakhir musim ini.
Pada Sabtu (25/3/2023), tim dari FIFA baru saja melaksanakan inspeksi terakhirnya ke Stadion Manahan, di Kota Surakarta, Jawa Tengah. Lewat kunjungan itu, nantinya bakal diketahui seberapa layak stadion tersebut untuk menyelenggarakan laga Piala Dunia U-20. Adapun area yang dicek antara lain aliran parkir hingga lokasi media penyiaran. Peninjauan juga dilakukan pada empat lapangan latihan, yakni Lapangan Banyuanyar, Lapangan Sriwaru, Lapangan Kota Barat, dan Stadion Sriwedari.
”Dari hasil sementara ini aman. Tetapi, saya belum tahu resminya. Secara lisan, overall aman semuanya. Nanti akan keluar rekomendasinya seperti apa sepekan setelah peninjauan, atau bisa dipercepat juga tiga hari,” kata Kepala Dinas Kepemudaan dan Olahraga Kota Surakarta Rini Kusumandari.