Timnas Indonesia menunjukkan perkembangan signifikan dibandingkan dengan Piala AFF 2022. Sejumlah aspek permainan Timnas ”Garuda” meningkat sehingga memperpanjang catatan positif dalam FIFA Match Day.
Oleh
I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA
·4 menit baca
KOMPAS/HENDRA A SETYAWAN
Penyerang tim nasional Indonesia Stefano Lilipaly (tengah) menyundul bola ke gawang Burundi yang dijaga kiper Mutombora Fabien (kiri) dan bek Weymans Marco dalam laga persahabatan FIFA Match Day di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (25/3/2023). Indonesia menang 3-1 atas Burundi.
BEKASI, KOMPAS — Tim nasional sepak bola Indonesia membekuk Burundi, 3-1, dalam agenda FIFA Match Day. Hasil ini menjadi salam perkenalan yang menyakitkan kepada Burundi dalam pertemuan pertama kedua tim sepanjang sejarah. Timnas ”Garuda” memperlihatkan peningkatan performa dibandingkan pada Piala AFF 2022. Sejumlah aspek, seperti pengambilan keputusan, penyelesaian akhir, dan organisasi permainan, menjadi jauh lebih baik.
Peningkatan tersebut membuat tim Garuda mampu meredam Burundi yang tampil mengandalkan keunggulan fisik. Kemenangan ini sekaligus memperpanjang tren positif Indonesia, yang pada agenda FIFA Match Day sebelumnya, September 2022, sukses mengalahkan Curacao dalam dua pertemuan.
Menghadapi Burundi yang berperingkat 141 FIFA di Stadion Patriot Candrabhaga, Kota Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (25/3/2023) malam, Pelatih Indonesia Shin Tae-yong menurunkan sejumlah pemain yang absen di Piala AFF awal tahun ini.
Stefano Lilipaly yang kembali dipanggil ke timnas diturunkan Shin sebagai pemain mula. Ia lebih banyak beroperasi di sayap kanan dengan ditopang bek sayap Asnawi Mangkualam dari lini kedua. Bek tengah Elkan Baggot juga kembali memperkuat tim setelah pada piala AFF tidak dilepas klubnya, Gillingham FC. Elkan menjadi palang pintu tangguh bersama Jordi Amat di jantung pertahanan Indonesia.
KOMPAS/HENDRA A SETYAWAN
Bek tim nasional Indonesia Rizky Ridho (kanan) gagal menyundul bola saat dibayangi bek Burundi Harermana Rashid dalam laga FIFA Match Day di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (25/3/2023). Indonesia menang 3-1 atas tim asal Afrika itu.
"Saya senang bisa kembali ke timnas. Posisi bagus untuk saya di Borneo FC. Saya bisa bermain di beberapa posisi, bisa menjadi striker juga," kata Stefano Lilipaly usai laga.
Di posisi penjaga gawang, Shin membuat kejutan dengan menurunkan Syahrul Trisna Fadillah. Posisi kiper timnas sebelumnya hampir selalu menjadi milik Nadeo Argawinata. Syahrul bermain bagus dengan turut membantu tim membangun serangan dari belakang, juga mementahkan beberapa peluang timnas Burundi. Ia hanya kebobolan sekali dari gol serangan balik cepat Burundi yang dicetak Pacifique Niyongabire di babak kedua.
Seperti pada laga mereka sebelumnya, Burundi cenderung menumpuk pemain di tengah sehingga menyisakan ruang di sisi sayap. Hal ini secara tepat dimanfaatkan Shin dengan memainkan dua bek sayap, yaitu Pratama Arhan dan Asnawi Mangkualam. Mereka berdua rajin naik membantu serangan.
Kehadiran Arhan dan Asnawi yang kerap naik membuat serangan Indonesia dari sisi sayap tampak lebih bertenaga. Apalagi, Shin juga memainkan gelandang sayap lincah, Yakob Sayuri, di sisi kanan. Yakob membuat Indonesia unggul cepat di menit ke-7. Lewat skema serangan dari sisi sayap, Indonesia mampu memperbesar keunggulan menjadi 2-0 melalui sontekan penyerang Dendy Sulistyawan di menit ke-16.
KOMPAS/HENDRA A SETYAWAN
Tim nasional Indonesia berfoto sebelum melawan Burundi dalam laga FIFA Match Day di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (25/3/2023).
Performa tim Garuda kali ini jauh lebih baik ketimbang saat mengarungi Piala AFF 2022. Para pemain timnas tampil dinamis serta rajin bergerak melalui rotasi di lapangan. Saat Piala AFF, para pemain Indonesia tampil tidak padu dan kurang terkoordinasi.
Penampilan dinamis dan rotasi pemain Indonesia membuat mereka tampil sangat kompak dan terorganisasi. Sentuhan pendek dan keputusan pemain dalam mengoper juga cenderung tepat. Gol Yakob dan Dendy lahir dari skema kerja sama yang terencana dengan baik.
Para pemain sudah berjuang dengan baik. Penyelesaian akhir juga bagus. Saya berharap momentum ini menjadi motivasi agar sepak bola Indonesia semakin maju.
Hal yang terpenting, Shin seperti menemukan jawaban sementara dari persoalan penyelesaian akhir yang membelit timnya selama ini. Seakan tidak puas setelah unggul dua gol, Indonesia menambah keunggulan melalui Rizky Ridho, dua menit jelang babak pertama usai. Pundi-pundi gol Indonesia mengalir deras di laga kali ini.
KOMPAS/HENDRA A SETYAWAN
Bek tim nasional Indonesia Rizky Ridho merayakan golnya ke gawang Burundi dalam laga FIFA Match Day di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (25/3/2023). Indonesia menang 3-1 atas tim asal Afrika itu. Gol kemengangan diciptakan oleh Yakob Sayuri (6), Dendy Sulistyawan (14), dan Rizky Ridho (44). Sementara Burundi memperkecil ketinggalan melalui gol yang dicetak Pacifique Niyongabire (51)
”Para pemain sudah berjuang dengan baik. Penyelesaian akhir juga bagus. Saya berharap momentum ini menjadi motivasi agar sepak bola Indonesia semakin maju,” ucap Shin.
Catatan positif
Kemenangan atas Burundi menambah panjang catatan positif rekor pertemuan Indonesia dengan tim asal Afrika. Dalam 10 tahun terakhir, timnas Garuda tercatat empat kali melawan tim asal Afrika dalam laga persahabatan, yaitu Mauritania, Kamerun (dua kali), dan Mauritius.
Dari empat laga itu, Indonesia memetik dua kemenangan, satu imbang, dan satu kekalahan. Kemenangan diraih atas Mauritania (2-0) dan Mauritius (1-0). Melawan Kamerun, Indonesia ditahan imbang, 0-0 dan kalah, 0-1.
Indonesia akan kembali menghadapi Burundi pada pertemuan kedua di tempat sama, 28 Maret. PSSI juga menjalin kesepakatan dengan timnas Palestina untuk beruji coba dalam agenda FIFA Match Day pada Juni. Negara lain yang sedang diupayakan untuk menghadapi Indonesia adalah sang juara bertahan Piala Dunia 2022 Argentina.