Pebalap Astra Honda Sapu Bersih Podium di Thailand
Trio pebalap Indonesia yang membela Astra Honda Racing Team, Rheza Danica Ahrens, Veda Ega Pratama, dan Herjun Atna Firdaus, menguasai podium kelas Asia Production 250 cc dalam Asia Road Racing Championship seri perdana.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS – Para pebalap Astra Honda Racing Team meraih momentum positif di awal persaingan juara kelas Asia Production 250 cc di ajang Asia Road Racing Championship (ARRC) dengan menyapu bersih podium seri pertama di Thailand. Rheza Danica Ahrens, Veda Ega Pratama, dan Herjun Atna Firdaus masing-masing finis di posisi pertama, kedua, dan ketiga, dalam balapan 1 di Sirkuit Internasional Chang, Buriram, Thailand, Sabtu (25/3/2023). Ini merupakan awal bagus untuk meraih gelar juara musim ini.
Saya meraih catatan waktu yang cukup konsisten dan kompetitif. Saya hanya berusaha untuk menjaga konsentrasi agar tidak melakukan kesalahan sendiri.
"Alhamdullillah, saya meraih podium satu pada race satu ini. Sebenarnya, rasa percaya diri saya mulai tumbuh sejak sesi official test, latihan bebas dan kualifikasi. Saya meraih catatan waktu yang cukup konsisten dan kompetitif. Saya hanya berusaha untuk menjaga konsentrasi agar tidak melakukan kesalahan sendiri," ungkap Rheza.
"Usaha saya pun berhasil pada race satu. Saya bisa lepas dan menjaga irama balap saya dengan baik sampai akhirnya finis terdepan. Terima kasih kepada tim mekanik yang sudah menyiapkan CBR250RR dengan baik. Kemenangan ini jadi modal yang bagus. Sekarang saya fokus menghadapi race dua (Minggu)," ujar Rheza.
Rheza yang start dari posisi kedua, mampu melakukan start yang mulus mengungguli Herjun yang start terdepan. Rheza juga mampu melepaskan diri dari rombongan pebalap dan mencetak ritme pace untuk menjaga posisinya aman hingga akhir balapan. Pace Rheza sangat kompetitif, hingga pebalap pendatang baru Veda Ega Pratama yang bisa melepaskan diri dari rombongan pebalap, hanya bisa mengamankan posisi kedua. Veda yang berasal dari Gunung Kidul, DI Yogyakarta, sempat bersaing dengan para pebalap lain. Dia kemudian melepaskan diri dari rombongan pebalap di lap kedua, dan membuntuti Rheza hingga finis di posisi kedua.
"Saya sangat menikmati balapan pertama saya ini. Selepas start, saya mencoba untuk menjaga kecepatan untuk tetap stabil lap demi lap. Pada race dua (Minggu), saya akan menghadapi tantangan yang lebih, karena harus menjalani ride through penalty akibat insiden selepas start. Semoga balapan tetap dapat berjalan dengan baik dan saya bisa mempertahankan penampilan terbaik," ungkap Veda.
Herjun yang start dari posisi pertama, mengalami balapan yang sulit. Dia kehilangan posisi sejak start dan kemudian terlibat pertarungan dengan para pebalap Thailand. Namun, Herjun mampu memainkan taktik jitu dengan menjaga ritme dan kemudian menyerang untuk finis di posisi ketiga. Herjun menyempurnakan kiprah AHRT dalam balapan pembuka ARRC musim ini, dengan menyapu bersih podium kelas AP250.
"Sebenarnya saya mendapat modal yang bagus yaitu grid 1 hasil catatan waktu terbaik di sesi kualifikasi. Saya sangat yakin bisa melesat, tetapi pada race satu, balapan berjalan tidak sesuai rencana saya. Saya justru terjebak pada pertarungan rapat perebutan podium tiga. Akhirnya, saya berhasil mengamankan tiga podium untuk Astra Honda. Race kedua besok, saya akan berusaha tampil lebih kuat," tegas Herjun.
Pada kelas Supersport (SS) 600, M Adenanta Putra yang baru pertama kali balapan di kelas 600cc, mengawali start dari posisi ke-10. Rekan setimnya, Gerry Salim yang kembali memperkuat AHRT, memulai balapan dari posisi ke-11. Gerry menyelesaikan balapan di posisi ke-5, sementara Adenanta berada di posisi ke-8.
"Pengalaman pertama dengan CBR600RR ini cukup mengesankan. Saya memang belum sepenuhnya bisa beradaptasi, tetapi bagi saya setiap sesi ada kemajuan. Saya yakin saya akan tampil lebih baik di race dua, besok. Harapan saya dapat meraih hasil yang semakin bagus di kelas yang baru pertama kali saya ikuti ini," ungkap Adenanta.
Proses adaptasi juga masih dijalani oleh Gerry Salim yang kurang maksimal saat sesi tes pramusim. Namun, dia terus membaik di sepanjang akhir pekan balapan dan optimistis bisa semakin baik.
"Adaptasi pada awal tes tidak berjalan sesuai target. Saya masih perlu menyesuaikan diri di atas motor. Saya mencoba mempelajari dan menganalisa hasil tes bersama tim. Pada setiap sesi latihan bebas saya merasakan kemajuan dan lebih mudah mengendarai motor. Memasuki sesi kualifikasi, saya merasa lebih baik lagi. Namun sebelum sesi berakhir, ada kendala teknis jadi saya tidak bisa melanjutkan kualifikasi. Pada race satu, saya mempunyai pace time yang sama dengan grup terdepan dan saya bisa merapatkan selisih dengan rombongan terdepan. Pada race dua, saya akan berusaha lebih maksimal lagi," ungkap Gerry.