Pemain seperti Ivan Toney dan Reece James bisa menjadi solusi Inggris untuk menuntaskan dahaga juara di Piala Eropa 2024.
Oleh
KELVIN HIANUSA
·5 menit baca
AFP/ADRIAN DENNIS
Asisten pelatih tim nasional Inggris, Jimmy Floyd Hasselbaink, gelandang Phil Foden, Eric Dier, dan bek Kieran Trippier mengikuti latihan timnas Inggris di fasilitas latihan Tottenham Hotspur, Enfield, London utara, Sabtu (25/3/2023). Inggris akan menjamu Ukraina pada laga Grup C kualifikasi Piala Eropa 2024 di Stadion Wembley, London, Minggu (26/3).
LONDON, SABTU — Laga versus Ukraina menjadi kesempatan terbaik bagi Pelatih Inggris Gareth Southgate untuk bereksperimen. Beberapa pemain Inggris, yang kurang terlibat di era Southgate, pantas mendapat kesempatan. ”Tiga Singa” perlu corak baru untuk menciptakan efek kejut di turnamen selanjutnya.
Kemenangan atas tuan rumah Italia, 2-1, Jumat (24/3/2023) dini hari WIB, cukup untuk menandakan kedewasaan skuad Inggris. Tim asuhan Southgate itu semakin matang dengan materi pemain yang nyaris sama dalam dua turnamen besar terakhir, seperti penyerang Harry Kane dan bek Harry Maguire.
Konsistensi skuad memang penting di level internasional, tetapi Southgate juga dituntut terus berinovasi dengan komposisi skuad. Mereka selalu gagal juara dalam tiga turnamen terakhir, terlepas dari bisa mampu melaju jauh, seperti lolos hingga final Piala Eropa 2020. Masih ada elemen juara yang mesti dicari.
Perancis saja, tim yang mencapai final dua edisi Piala Dunia terakhir, masih berinovasi. Mereka memulai ide baru dengan memakai penyerang serba bisa, Randal Kolo Muani (24), saat menang 4-0 atas Belanda, Sabtu. Kehadiran Muani, menggantikan Olivier Giroud (36), membuat ”Si Biru” lebih dinamis.
AFP/ADRIAN DENNIS
Penyerang tim nasional Inggris Ivan Toney (kanan) mengikuti latihan timnas Inggris di fasilitas latihan Tottenham Hotspur, Enfield, London utara, Sabtu (25/3/2023).
Southgate berkesempatan merotasi skuadnya dalam laga kedua Grup C kualifikasi Piala Eropa 2024 di Stadion Wembley, Minggu. Ukraina bukan tim yang lebih besar ketimbang Italia. Sang pelatih juga perlu memberikan istirahat kepada para pemain utama karena laga hanya berselang dua hari sepulang dari Italia.
Momen itu sangat pas untuk mencoba beberapa pemain yang kurang terlibat dalam beberapa tahun terakhir, seperti penyerang Ivan Toney dan gelandang James Maddison. Dari ketiga nama itu, hanya Maddison yang berangkat ke Piala Dunia Qatar 2022. Itu pun hanya sebagai kameo.
Toney, setelah tersingkir dari 26 nama skuad final di Qatar, paling layak dicoba. Dia adalah pemain paling konsisten bersama Brentford di Liga Inggris. Hanya penyerang bintang, Erling Haaland dan Kane, yang lebih produktif dibandingkan Toney (16 gol) di liga.
”Dia pantas dapat kesempatan. Dia memperlihatkan laju performa brilian sepanjang musim. Dia juga sangat konsisten. Saya menyaksikan sendiri pengaruhnya saat berhadapan dengan tim besar seperti Manchester City dan Arsenal. Saya suka kehadirannya di lapangan,” kata Southgate.
AFP/ADRIAN DENNIS
Asisten pelatih tim nasional Inggris Steve Holland (kiri) mendampingi Pelatih Gareth Southgate saat memimpin latihan timnas Inggris di fasilitas latihan Tottenham Hotspur, Enfield, London utara, Sabtu (25/3/2023).
Southgate tidak membawa Toney ke Qatar karena pemain itu sempat dituduh melanggar peraturan judi oleh Federasi Sepak Bola Inggris (FA). Posisi penyerang pelapis pun diambil Callum Wilson. Kini Southgate tidak ragu lagi karena Toney masih bisa bermain reguler untuk Brentford.
Kekuatan terbesar Toney adalah dalam duel udara. Tidak ada penyerang Inggris yang memenangi duel udara di liga melebihi Toney, sebanyak 86 kali. Dia juga piawai dalam eksekusi penalti, mencatat 27 kali masuk dari 28 percobaan penalti sepanjang kariernya.
Dia pantas dapat kesempatan. Dia memperlihatkan laju performa brilian sepanjang musim. Dia juga sangat konsisten.
Toney memang bukan penyerang selengkap Kane yang bisa menjadi eksekutor dan fasilitator. Namun, dia bisa menjadi salah satu alternatif untuk membantu dari bangku cadangan, apalagi ketika Inggris harus bermain dengan umpan lambung dan butuh eksekutor penalti. Inggris tersingkir dalam dua turnamen terakhir akibat adu tendangan penalti.
”Jika Anda melihat dari sisi performa, saya tidak berpikir Anda bisa melewatkannya. Saya tahu Inggris punya banyak tipe penyerang. Tinggal Southgate menentukan apa yang dibutuhkan. Saya hanya bisa berkata, angka Toney dalam gol dan asis tidak berbohong,” kata Manajer Brentford Thomas Frank.
AFP/ADRIAN DENNIS
Gelandang tim nasional Inggris James Maddison mengikuti latihan timnas Inggris di fasilitas latihan Tottenham Hotspur, Enfield, London utara, Sabtu (25/3/2023).
Maddison juga bisa menjadi cadangan super ketika Inggris tertinggal. Dia menjadi salah satu pemain paling andal dalam menciptakan gol dan asis. Gelandang yang memiliki tendangan keras itu sudah berkontribusi terhadap 15 gol Leicester City di liga musim ini. Dia masuk dalam 10 besar pemain dengan kontribusi gol terbanyak di liga.
Sayangnya, pada laga ini Southgate tak bisa menggunakan tenaga bek asal Chelsea, Reece James. Pemain yang disebut sebagai bek sayap terlengkap untuk Tiga Singa ini dipulangkan ke klubnya karena cedera. Dalam pernyataannya, FA menyebut James dipulangkan ”untuk pemeriksaan cedera yang tengah dialami”.
Pemain berusia 23 tahun ini sebenarnya termasuk dalam rencana Southgate untuk Qatar 2022, tetapi tersingkir, juga akibat cedera.
Southgate masih sangat mempercayai bek sayap veteran Kyle Walker (32), yang memberikan stabilitas di pertahanan sejak Piala Dunia Rusia 2018. Namun, James yang berusia lebih muda cukup menjanjikan selama bisa terbebas dari cedera. James lebih potensial pada masa depan, termasuk untuk tampil di Piala Eropa 2024.
AFP/ADRIAN DENNIS
Kapten tim nasional Inggris Harry Kane (kedua dari kanan) mengikuti latihan timnas Inggris di fasilitas latihan Tottenham Hotspur, Enfield, London utara, Sabtu (25/3/2023).
Asa Ukraina
Skuad Ukraina tidak gentar menghadapi Inggris di Wembley. Bagi mereka, tidak ada hal yang terlalu sulit setelah berada dalam situasi perang yang serba tidak pasti. Dipimpin bek sayap Arsenal Oleksandr Zinchenko, tim tamu membawa misi mencuri kemenangan.
Situasi Ukraina jauh berbeda saat terakhir kali bertemu Inggris di perempat final Piala Eropa pada 2021. Ketika itu, mereka masih bisa optimistis dan fokus terhadap sepak bola. Sampai akhirnya perang Ukraina dengan Rusia bergejolak mulai Februari 2022.
”Laga di Wembley akan menjadi yang pertama dan terpenting bagi para pejuang kami. Laga itu kami persembahkan untuk para pelindung negara yang berjuang melawan musuh. Kami berharap hasil positif bisa memberikan senyum di wajah para warga. Warga Ukraina butuh sesuatu yang membawa kebahagiaan,” kata pelatih sementara Ukraina, Ruslan Rotan.
Di sisi lain, Southgate tidak akan memberikan poin begitu saja kepada tim tamu. Baginya, poin penuh adalah hal wajib meskipun beberapa pemain kemungkinan dirotasi. Inggris butuh modal untuk mengokohkan posisi di puncak klasemen pada jendela kualifikasi pertama.
”Akan menjadi hasil fantastis jika kami mampu menang di Wembley. Saya berkata kepada para pemain setelah laga (versus Italia). Sebaliknya, hasil positif melawan Italia akan percuma jika kami tidak berhasil menang lagi,” tutur Southgate. (AP/REUTERS)