Ons Jabeur belum tampil optimal pada musim kompetisi 2023. Petenis putri Tunisia itu berharap, turnamen di Miami akan menjadi awal baik baginya.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·4 menit baca
MIAMI, KAMIS - Awal musim 2023 memberi hasil yang tak begitu baik bagi petenis putri Tunisia, Ons Jabeur. Setelah fisik dan kepercayaan dirinya membaik, Jabeur yakin bahwa Maret ini menjadi awal musim baru baginya.
Keyakinan itu dikatakan Jabeur menjelang babak kedua turnamen WTA 1000 Miami yang akan berlangsung di Stadion Hard Rock, Miami, Florida, Amerika Serikat, Jumat (24/3/2023) siang atau Jumat tengah malam waktu Indonesia. Pada laga itu, Jabeur yang ditempatkan sebagai unggulan keempat akan berhadapan dengan Varvara Gracheva yang pernah memaksanya bermain ketat di Madrid pada 2022. Saat itu, Jabeur menang dengan skor 7-5, 0-6, 6-4.
“Tubuh dan pikiran saya baik-baik saja. Saya merasa sangat siap untuk bermain dengan baik di sini. Cedera saya pun membaik,” katanya dalam laman resmi WTA.
Finalis Grand Slam Wimbledon dan AS Terbuka 2022 itu sebenarnya memulai penampilan pada 2023 dengan hasil cukup baik. Dia mencapai semifinal WTA 500 Adelaide. Namun, cedera lutut membuat penampilannya terganggu di Australia Terbuka hingga kalah pada babak kedua dari Marketa Vondrousova. Dia bahkan harus menjalani operasi kecil dan melewatkan turnamen selama dua bulan.
Jabeur kembali bertanding pada turnamen WTA 1000 Indian Wells, 8-19 Maret, meski semua anggota tim pelatih tak setuju dengan keputusannya. “Mereka bilang, saya belum siap bertanding. Namun, saya tidak mau turun terlalu banyak di daftar peringkat,” ujar petenis peringkat kelima dunia itu.
Saat kehilangan set pertama dari Magdalena Frech, Jabeur berpikir ulang tentang keputusannya. Setelah itu, dia kalah pada babak kedua dari Vondrousova.
Meski demikian, petenis berusia 28 tahun itu menilai, dia sebenarnya sudah siap bertanding. Kesiapan fiisknya mencapai 80-90 persen. Dia hanya perlu memperbaiki hal-hal kecil terkait teknis.
“Saya merasa, musim baru bagi saya dimulai sekarang. Bulan ini adalah bulan Januari bagi saya,” kata Jabeur, yang mengalahkan Maryna Zanevska 6-1, 7-5 pada babak pertama di Miami.
Setelah mendapat hasil yang baik pada 2022, Jabeur berharap bisa menjalani persaingan pada tahun ini tanpa jeda karena cedera. Apalagi, petenis dituntut memiliki fisik dan mental tangguh untuk bertanding ke puluhan kota di berbagai negara. Dia berusaha memahami tubuhnya, tidak memaksakan diri lagi saat tidak siap tampil dalam level tinggi.
Tiga kompetitor menjadi motivasinya untuk bersaing pada tahun ini. Mereka adalah petenis nomor satu dunia, Iga Swiatek, Elena Rybakina (juara Wimbledon 2022), dan Aryna Sabalenka (juara Australia Terbuka 2023).
Saya merasa, musim baru bagi saya dimulai sekarang. Bulan ini adalah bulan Januari bagi saya.
“Mereka memiliki permainan penuh tenaga. Sangat menyenangkan melihat mereka bermain dan itu menjadi motivasi sekaligus tantangan untuk saya,” katanya.
Seperti Jabeur, Sabalenka juga akan menjalani babak kedua pada Jumat. Unggulan kedua itu akan berhadapan dengan petenis tuan rumah, Shelby Rogers.
Adapun Rybakina memenangi babak itu terlebih dulu setelah mengalahkan Anna Kalinskaya 7-5, 4-6, 6-3 pada Kamis. Kalinskaya memaksa unggulan kesepuluh itu bermain selama dua jam 15 menit.
“Saya senang pada akhirnya bisa menang. Saya sebenarnya memiliki peluang menang pada set kedua, tetapi energi saya menurun. Saya bermain tidak sesuai keinginan pada set itu, tetapi bisa menemukan jalan untuk menang pada set ketiga,” tutur petenis Kazakhstan itu.
Seperti pada babak ketiga di Indian Wells, pekan lalu, Rybakina akan berhadapan dengan Paula Badosa pada babak ketiga Miami. Badosa unggul 4-2, tetapi di Indian Wells, Rybakina mengalahkannya dengan 6-3, 7-5.
Dari nomor ganda putri, petenis Indonesia, Aldila Sutjiadi, akan menjalani babak pertama pada Jumat bersama Miyu Kato (Jepang). Mereka akan langsung berhadapan dengan pasangan unggulan, yaitu unggulan keenam, Storm Hunter/Elise Mertens (Australia/Belgia).
Thiem Terpuruk
Dominic Thiem, juara tunggal putra AS Terbuka 2020 yang juga pernah menempati peringkat ketiga dunia, kesulitan bangkit dari masa terpuruknya. Dia bahkan menahan tangis ketika lawannya pada babak pertama ATP Masters 1000 Miami, Lorenzo Sonego, mendapat serving for the match. Thiem pun kalah 6-7 (7-9), 2-6. Hasil itu menjadi kekalahan kesembilan Thiem dari sepuluh pertandingan pada tahun ini.
Petenis Austria itu dalam upaya bangkit setelah didera cedera pergelangan tangan kanan yang membuatnya absen dari turnamen pada Juni 2021 hingga Maret 2022. Namun, dia kesulitan kembali ke performa terbaiknya.
Pada awal kembalinya dia ke turnamen, Maret 2022, Thiem mendapat tujuh kekalahan beruntun. Hasil terbaiknya pada musim itu adalah dua kali semifinal pada turnamen ATP Tour 250 yang merupakan level rendah. Satu-satunya kemenangan pada 2023 didapat pada babak pertama ATP 250 Buenos Aires, Februari. (AFP/REUTERS)