Jerome Beane, pebasket asal Amerika Serikat, membuat ”kolam” pemain naturalisasi Indonesia kini lebih bervariasi. Namun, pengaruhnya di SEA Games Kamboja 2023 mendatang masih menjadi tanda tanya.
Oleh
KELVIN HIANUSA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Hadirnya pemain naturalisasi baru, Jerome Anthony Beane Jr, membuat tim nasional bola basket Indonesia berpotensi tampil dengan formula berbeda di SEA Games Kamboja 2023. Formula itu kontras dibandingkan saat timnas basket Indonesia meraih medali emas pertamanya di SEA Games, tahun lalu di Vietnam.
Proses naturalisasi Beane (28) telah disetujui Komisi III dan X DPR RI, Senin (20/3/2023). Atlet asal Amerika Serikat itu tinggal menunggu persetujuan Presiden. Semua prosedur naturalisasi itu diperkirakan sudah selesai sebelum tim bertolak ke Kamboja pada awal Mei 2023.
Beane, yang sudah bermain bersama Indonesia Patriots sejak awal musim Liga Bola Basket Indonesia (IBL) 2023, diproyeksikan untuk memimpin timnas. Ia disiapkan untuk menggantikan Marques Bolden, center naturalisasi dari Salt Lake City Stars (tim NBA G-League), yang kemungkinan besar absen di Kamboja.
”Beane telah membuktikan diri di Patriots. Kami membutuhkannya untuk mempertahankan emas SEA Games, terutama memimpin guard kita dan bersaing dengan guard Filipina yang eksplosif,” kata Ferri Jufry, mantan asisten manajer timnas basket Indonesia yang terlibat dalam proses naturalisasi Beane, ketika dihubungi, Rabu (22/3/2023).
Beane adalah salah satu pemain asing terbaik di IBL musim ini. Dia mencatat rerata 21 poin, 5,5 rebound, dan 4,5 asis. Kepemimpinannya membawa Patriots, timnas muda, bertengger di peringkat ke-8. Di Patriots, Beane diasuh Milos Pejic yang akan memimpin timnas ke Kamboja.
Meskipun menjanjikan, kehadiran Beane sekaligus menimbulkan tanda tanya. Timnas basket terbukti bisa berprestasi bersama Bolden, pemain setinggi 2,08 meter yang mampu menutupi kelemahan Indonesia di posisi center.
Di Vietnam, dia menghentikan para pemain Filipina yang unggul fisik. Berkatnya, Indonesia bisa meraih medali emas pertama di cabang basket putra SEA Games setelah 45 tahun berkompetisi. Sebaliknya, menurut mantan pemain timnas era 90-an, Ocky Tamtelahitu, Indonesia tidak kekurangan guard andal.
Sebuah kehormatan bermain dan berusaha mempertahankan emas untuk timnas Indonesia. Tidak ada tekanan selama bisa memainkan olahraga yang saya cinta sejak kecil, juga mewakili negara ini. (Jerome Anthony Beane Jr)
Maka, Beane, yang setinggi 1,8 meter, akan berebut posisi dengan guard nasional, seperti Andakara Prastawa dan Yudha Saputera. ”Bolden dan Beane jelas berbeda. Jadi, kita seperti bereksperimen lagi. Padahal, kita sudah tahu cara yang tepat,” ungkap Ocky.
Adapun Filipina kemungkinan akan menurunkan skuad terbaik setelah kehilangan gelar juara SEA Games untuk pertama kali sejak 1991. Menurut Phil Star, pemain naturalisasi bertubuh tinggi dan kekar, seperti forward Justin Brownlee (1,98 meter) dan center Angelo Kouame (2,11 meter), sangat mungkin dikirim ke Kamboja.
Di sisi lain, hadirnya Beane bisa menghadirkan sisi positif untuk jangka panjang. Indonesia kini mempunyai ”kolam” pemain naturalisasi yang lebih bervariasi. Pelatih bisa memanfaatkannya sesuai kebutuhan. Pebasket yang dinaturalisasi dalam tiga tahun terakhir selalu berposisi center, yaitu Bolden dan Lester Prosper.
Indonesia bisa saja tampil dengan guard dan center naturalisasi pada ajang SEA Games selanjutnya, jika semua pemain tersedia. Adapun batas pemain naturalisasi di SEA Games ditetapkan oleh tuan rumah. Tidak seperti di Piala Asia dan Piala Dunia, FIBA hanya mengizinkan satu pemain naturalisasi.
Indonesia akan memiliki dua pemain raksasa berkualitas pada beberapa tahun mendatang, yaitu Dame Diagne (17) dan Derrick Michael Xzavierro (20). Maka, kehadiran Beane akan sangat penting untuk melengkapi kedua bintang muda tersebut.
Tidak tertekan
Terkait masa depannya di timnas Indonesia, Beane tidak tertekan dengan target mempertahankan emas SEA Games. ”Sebuah kehormatan bermain dan berusaha mempertahankan emas untuk timnas Indonesia. Tidak ada tekanan selama bisa memainkan olahraga yang saya cinta sejak kecil, juga mewakili negara ini,” katanya.
Pemain kelahiran Sikeston, Missouri, itu sudah malang melintang dalam kompetisi Eropa. Dia pernah bermain di liga basket Italia, Belgia, dan Polandia, sejak tidak terpilih dalam Draft NBA 2016. Sebelumnya, Beane juga berkompetisi di NCAA selama empat musim, yaitu bersama tim universitas, Southern Illinois Salukis.
Beane akan sangat berguna jika Filipina menurunkan guard naturalisasi yang tampil di NBA, Jordan Clarkson. ”Saya tidak banyak tahu tentang Filipina ataupun SEA Games. Saya hanya tahu Clarkson karena pernah melawannya saat kuliah,” ujarnya.