Hadapi Inggris, Italia Berharap Dorongan Spirit Neapolitan
Italia memulai jalan menuju Piala Eropa 2024 dengan menghadapi lawan berat, Inggris, Jumat WIB. Dukungan warga Naples menjadi modal Italia menjaga rekor positif atas "Tiga Singa".
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·4 menit baca
AP PHOTO/MATT DUNHAM
Ilustrasi : Pemain timnas Argentina, Lautaro Martinez, (kanan) menggiring bola melewati pemain Italia, Nicolo Barella, saat laga perebutan tropy Finalissima di Stadion Wembley, London, Inggris Kamis (2/6/2022) dini hari. Argentina menang 3-0.
NAPOLI, RABU – Setelah 10 tahun berlalu, tim nasional Italia akan kembali ke kota Napoli untuk menjalani laga internasional. “Gli Azzurri” bakal mengulang laga final Piala Eropa 2020 untuk menghadapi Inggris pada duel pembuka Grup C Kualifikasi Piala Eropa 2024, Jumat (24/3/2023) pukul 02.45 WIB, di Stadion Diego Armando Maradona.
Terakhir kali Italia tampil di Napoli terjadi pada 15 Oktober 2013 pada laga kualifikasi Piala Dunia 2014 menghadapi Armenia. Ketika itu, Italia ditahan imbang 2-2 oleh tim tamu.
Keputusan Pelatih Italia Roberto Mancini membawa kembali skuad Italia ke Napoli tentu bukan tanpa alasan. Setelah gagal menggapai tiket ke Piala Dunia 2022 Qatar, Mancini butuh suntikan dari faktor eksternal guna membarakan kembali spirit semua pemain Italia.
Apalagi Mancini perlu penebusan “dosa” akibat gagal membawa Italia ke pentas Piala Dunia dengan mempertahankan gelar juara Eropa. Cara itu hanya bisa dilakukan jika Gli Azzurri bisa lolos dari babak kualifikasi untuk tampil pada putaran final di Jerman.
AFP/PAUL FAITH
Ilustrasi : Pemain timnas Italia Domenico Berardi (kanan) mencoba melewati pemain Irlandia Utara Craig Cathcart (dua kiri) pada laga Kualifikasi Piala Dunia 2022 Grup C zona Eropa di Windsor Park, Belfast, Irlandia Utara, Selasa (16/11/2021) dini hari WIB. Timnas Italia gagal lolos langsung ke Piala Dunia 2022 usai ditahan imbang 0-0 oleh Irlandia Utara.
Semangat besar yang menaungi Neapolitan, sebutan warga Napoli , diharapkan bisa menular ke Italia yang masih dalam tahap mencari jati diri. Neapolitan telah di ambang menjalani pesta besar di musim panas ini seiring dominasi Napoli yang tak tergoyahkan di Liga Italia.
“Si Keledai Kecil”, julukan Napoli, hanya butuh 14 poin dari 11 laga tersisa di musim ini untuk mengakhiri dahaga gelar kampiun Liga Italia yang telah berlangsung selama 33 tahun. Di samping itu, mereka juga tengah menatap sejarah ketika tampil di babak perempat final Liga Champions.
Berkat prestasi apik Napoli di musim 2022-2023, Napoli tidak bisa dipungkiri menjadi rumah terbaik bagi Italia untuk memulai mimpi meraih tiket ke Jerman 2024. Harapan Italia untuk mendapat dukungan disambut positif oleh warga Napoli.
Sekitar 37.500 tiket yang disediakan telah terjual habis. Selain itu, sejak awal pekan ini, bendera dan logo timnas Italia telah berkibar untuk bersanding dengan spanduk besar Napoli.
“Laga nanti akan menjadi malam yang istimewa. Publik Napoli akan memberikan kami suntikan semangat yang sangat besar,” ucap Giovanni Di Lorenzo, bek sayap Italia yang juga kapten Napoli, dilansir laman FIGC (Federasi Sepak Bola Italia), Rabu (22/3).
Laga nanti akan menjadi malam yang istimewa. Publik Napoli akan memberikan kami suntikan semangat yang sangat besar.
AFP/FABRICE COFFRINI
Bek Italia Giovanni Di Lorenzo (kanan) berusaha mengamankan bola dari rebutan pemain belakang Swiss Ricardo Rodriguez. Walau bertandang ke kandang lawan, Italia berhasil unggul tipis dalam mendominasi jalannya pertandingan dengan penguasaan bola sebesar 52 persen.
Di Lorenzo menambahkan, kegagalan menembus Piala Dunia telah memberikan pukulan telak bagi Gli Azzurri. Itu, tambahnya, membuat kebahagiaan dan persatuan di dalam skuad sedikit memudar.
“Kami harus kembali menemukan kebersamaan dan antusiasme. Saya ingin membawa spirit yang ditampilkan bersama Napoli bersama timnas,” ujar Di Lorenzo.
Masalah lini depan
Di tengah upaya untuk mengembalikan semangat tim, Mancini harus mengatasi masalah lini depan. Mantan juru taktik Manchester City itu diadang keterbatasan pemain di posisi penyerang tengah.
Itu tak lepas dari minimnya kepercayaan klub Italia kepada penyerang tengah lokal. Striker andalan Mancini sebelumnya, seperti Ciro Immobile (Lazio) dan Andrea Belotti (AS Roma), mengalami penurunan performa di klub, sehingga tidak lagi menjadi pilihan utama.
Pelatih timnas Italia, Roberto Mancini, memberi isyarat kepada para pemainnya dari tepi lapangan selama laga melawan Hongaria. Kemenangan ini menyebabkan Italia lebih unggul dalam lima pertemuan terakhir mereka, yaitu menang tiga kali, seri sekali, dan sekali kalah.
Kondisi itu memaksa Mancini membujuk Mateo Retegui, pemain tim Liga Argentina, Tigre, untuk membela Tanah Air neneknya, Italia. Retegui sendiri lahir dan besar di Argentina, bahkan sudah hampir 20 tahun dia tidak pernah lagi menginjakkan kaki di Italia.
Performa tajam Retegui yang mencetak 25 gol dari 35 gim selama periode 2022 hingga 2023 menjadi alasan Mancini memboyongnya ke Italia. Adapun Tigre berada di peringkat ketujuh pada klasemen akhir Liga Argentina 2022.
“Kami sejatinya tidak menduga dia berkata ‘ya’. Kami telah mengikutinya dalam waktu yang lama. Bagi saya, Retegui adalah pemain muda dengan ruang perkembangan yang masih sangat besar,” kata Mancini dilansir Corrierre dello Sport.
Untuk melengkapi posisi ujung tombak, Mancini juga memanggil penyerang West Ham United, Gianluca Scamacca. Meski Scamacca cuma mencetak delapan gol dari 27 gim bersama The Hammers di musim ini, penampilannya tetap yang terbaik dibandingkan penyerang tengah Italia lainnya.
Pelatih Inggris Gareth Southgate memberi isyarat selama pertandingan sepak bola perempat final Piala Dunia Qatar 2022 antara Inggris dan Perancis di Stadion Al-Bayt di Al Khor, utara Doha, Qatar (10/12/2022).
“Kami berusaha memaksimalkan skuad yang kami miliki ini untuk dua laga penting melawan Inggris dan Malta,” ucap Mancini yang berusia 58 tahun.
Di tengah situasi tak ideal, Italia memiliki rekor positif atas Inggris sejak final Piala Eropa 2020. Pada dua gim di babak penyisihan Liga Nasional Eropa 2022-2023, Italia mengemas kemenangan 1-0 dan bermain seri 0-0 kontra “Tiga Singa”.
Pelatih Inggris Gareth Southgate mengakui, laga di Napoli akan menjadi tantangan besar bagi timnya. Ia mempersiapkan tim secara maksimal, terutama dengan kendala cedera pemain utama. Mason Mount dan Marcus Rashford adalah dua pemain andalan Tiga Singa yang batal bergabung ke pemusatan latihan akibat menderita cedera ringan.
AFP/OLI SCARFF
Penyerang Brentford Ivan Toney melakukan selebrasi setelah mencetak gol pertama dalam pertandingan Liga Inggris antara Manchester City dan Brentford di Stadion Etihad, Manchester, Sabtu (12/11/2022). Brentford mengalahkan City, 2-1, melalui dua gol yang dicetak Toney.
“Kami memiliki dua hari untuk mempersiapkan gim penuh tantangan di Napoli. Kami harus memastikan semua pemain siap untuk menghadapi situasi sulit di sana demi membawa pulang kemenangan,” ujar Southgate dilansir lama Federasi Sepak Bola Inggris (FA).
Southgate akan tetap bergantung kepada Harry Kane sebagai sumber gol utama. Namun, Southgate punya alternatif pada diri Ivan Toney, penyerang Brentford, yang telah menghasilkan empat gol dan sebuah asis sejak Liga Inggris berjalan di awal 2023.