Terkadang ada hal-hal yang tidak ditakdirkan bersama, seperi air dan minyak, langit dan bumi, serta Arsenal dan trofi kompetisi mayor Eropa.
Oleh
KELVIN HIANUSA
·4 menit baca
AFP/GLYN KIRK
Pemain Arsenal Martin Odegaard (kedua dari kanan) dan rekan-rekannya menyesali kekalahan atas Sporting pada laga kedua babak 16 besar Liga Europa di Stadion Emirates, London, Jumat (17/3/2023) dinihari WIB. Laga berakhir imbang 1-1 pada waktu normal dan Sporting memenangi adu penalti dengan skor 5-3.
LONDON, JUMAT – Arsenal kehilangan jati diri selama 90 menit. Kapten Arsenal Martin Odegaard datang pada babak tambahan untuk mengembalikan ciri khas tim, tetapi sudah terlambat. Kiper Sporting Lisbon Antonio Adan sukses merebut tokoh utama dengan menyingkirkan “Si Meriam” lewat adu penalti.
Dua kali waktu normal tidak cukup untuk menentukan pemenang antara Arsenal versus Sporting dalam babak 16 besar Liga Europa. Butuh adu penalti di Stadion Emirates, pada laga kedua, Jumat (17/3/2023), demi mencari siapa yang lolos karena agregat masih imbang 3-3 seusai 2 kali 15 menit babak tambahan.
Adan seolah sudah digariskan untuk menjadi pahlawan kemenangan. Dia menggagalkan dua peluang emas Arsenal pada babak tambahan, memaksa laga ditentukan lewat adu penalti. Dia juga memenangi dua kali undian koin yang menentukan sisi lapangan dan penendang pertama di adu penalti.
Sang kiper sekaligus kapten tim tersebut memilih sisi gawang yang dekat dengan tribun pendukung Sporting. Dia juga memilih untuk timnya menendang lebih dulu. Puncaknya, Adan menggagalkan eksekusi penendang keempat Arsenal, Gabriel Martinelli.
Kiper Sporting Antonio Adan melakukan penyelamatan gawangnya dari serangan pemain Arsenal Arsenal Leandro Trossard (atas kanan) pada laga kedua babak 16 besar Liga Europa di Stadion Emirates, London, Jumat (17/3/2023) dinihari WIB. Laga berakhir imbang 1-1 pada waktu normal dan Sporting memenangi adu penalti dengan skor 5-3.
Sporting berhak lolos dengan kemenangan 5-3 berkat eksekusi sempurna seluruh penendang di adu penalti. Kisah “David dan Goliath” pun tersaji di Stadion Emirates. Arsenal, pemuncak klasemen sementara liga terbaik di dunia, tumbang di depan pendukung sendiri dari tim asal Liga Portugal.
“Hanya hasil akhir yang penting. Saya harus memberikan aplaus untuk penampilan para pemain. Mereka bisa bangkit setelah tertingggal lebih dulu. Babak tambahan sangat sulit, tetapi kami pantas untuk bertahan sampai penalti dan menang,” kata pelatih Sporting Ruben Amorim.
Rotasi Arteta
Drama panjang bermula dari keputusan manajer Arsenal Mikel Arteta. Dia kembali merotasi skuad, seperti laga pertama di Lisabon. Lima pemain utama diganti sekaligus dari skuad yang tampil di Liga Inggris, pekan lalu. Pemain kunci, seperti Odegaard, Bukayo Saka, dan Thomas Partey dicadangkan.
Sistem Arsenal tidak berjalan dengan pemain pengganti, antara lain Fabio Vieira dan Reiss Nelson. Presensi penyerang bintang Gabriel Jesus yang baru pulih dari cedera, pada 45 menit pertama, tidak banyak membantu. Mereka kehilangan gaya main dominan dan mengalir karena terjebak pertahanan blok tinggi Sporting yang sangat agresif dengan formasi 3-4-3.
Hanya hasil akhir yang penting. Saya harus memberikan aplaus untuk penampilan para pemain.
AFP/GLYN KIRK
Manajer Arsenal Mikel Arteta memberi perintah kepada para pemainnya saat melawan Sporting Lisbon pada laga kedua babak 16 besar Liga Europa di Stadion Emirates, London, Jumat (17/3/2023) dinihari WIB. Laga berakhir imbang 1-1 pada waktu normal dan Sporting memenangi adu penalti dengan skor 5-3.
Pertama kali di Stadion Emirates musim ini, Arsenal kalah dominan dari tim tamu. Kiper Aaron Ramsdale terpaksa mengirim umpan-umpan panjang, tidak seperti biasanya, untuk menghindari jebakan. Mereka beruntung unggul lebih dulu lewat gelandang Granit Xhaka pada menit ke-19, memanfaatkan garis pertahanan tinggi lawan.
Setelah turun minum, Sporting mendominasi mutlak dengan penyerang Marcus Edwards dan Trincao yang tampil eksplosif. Berkali-kali memutuskan serangan Arsenal di tengah lapangan, mereka akhirnya meraih hadiah gol ajaib lewat tendangan spekulatif gelandang Pedro Goncalves dari tengah lapangan.
Kedudukan kembali imbang pada menit ke-62. Momentum berbalik ke arah Sporting. “Kami tidak bermain dalam level seharusnya. Kami memberikan bola dengan sangat mudah. Hal itu membuat pertandingan lebih terbuka. Sesuatu yang tidak kami inginkan,” jelas Arteta.
Menyadari sistem timnya tidak berjalan, Arteta memasukkan Partey dan Saka pada menit ke-65. Permainan “Si Meriam” perlahan membaik pada 15 menit terakhir. Adapun mereka didominasi Sporting pada 75 menit awal, kalah penguasaan bola 47,5 persen – 52,5 persen dan jumlah tembakan 5-12.
Pemain Sporting Pedro Goncalves merayakan golnya ke gawang Arsenal saat adu penalti pada laga kedua babak 16 besar Liga Europa di Stadion Emirates, London, Jumat (17/3/2023) dinihari WIB. Laga berakhir imbang 1-1 pada waktu normal dan Sporting memenangi adu penalti dengan skor 5-3.
Sistem Arsenal baru pulih sempurna pada babak tambahan, tepatnya setelah Odegaard masuk menggantikan Vieira. Mereka mengepung pertahanan Sporting dengan penguasaan bola hingga 71,6 persen. Odegaard berhasil menjadi roh serangan sekaligus pertahanan agresif Arsenal. Vieira gagal mengisi peran itu.
Perubahan drastis tercermin dalam statistik expected goals (xG). Arsenal hanya mencatat angka xG 0,98 selama 90 menit waktu normal. Mereka berhasil melampaui catatan tersebut dalam 30 menit babak tambahan, 0,99. “Si Meriam” tiga kali lipat lebih berbahaya setelah turun dengan skuad terbaik.
Strategi percuma
Arteta merotasi skuadnya karena berhadapan dengan jadwal padat. Prioritas tim saat ini adalah menjuarai Liga Inggris. Dia pun mencadangkan nyaris separuh pemain utama agar bisa bugar ketika berhadapan dengan Crystal Palace, pada Minggu nanti.
Namun, strategi itu ternyata menjadi bumerang. Arsenal gagal mengistirahatkan pemain utama sekaligus gugur dari Liga Europa. Beberapa pemain kunci, seperti bek sayap Oleksandr Zinchenko dan gelandang Granit Xhaka, justru harus bermain sampai 120 menit akibat laga berujung adu penalti.
Pemain Arsenal Gabriel Martinelli melepas tendangan pada adu penalti saat melawan Sporting Lisbon tetapi gagal berbuah gol pada laga kedua babak 16 besar Liga Europa di Stadion Emirates, London, Jumat (17/3/2023) dinihari WIB. Laga berakhir imbang 1-1 pada waktu normal dan Sporting memenangi adu penalti dengan skor 5-3.
Pemain utama yang dicadangkan, Partey dan Saka, tetap harus bermain sekitar satu jam. Adapun Arsenal bisa saja memakai skuad utama sejak awal laga untuk mencari modal keunggulan terlebih dulu. Setelah unggul, Arteta bisa mengganti pemain terbaiknya pada paruh kedua.
Realitas tersebut menambah ironi Arteta di Stadion Emirates dalam ajang Liga Europa. Dalam keikusertaan tiga edisi turnamen terakhir, Arsenal selalu tersingkir dari babak gugur di depan pendukung sendiri. Adapun “Si Meriam” yang belum pernah meraih trofi kompetisi mayor Eropa, harus menambah panjang paceklik.
Kesialan Arsenal dilengkapi dengan dua pemain yang cedera dan harus ditarik keluar pada awal laga, yaitu bek William Saliba dan Takehiro Tomiyasu. Meskipun didera nasib buruk, Odegaard sama sekali tidak khawatir. “Kami menang dan kalah bersama-sama. Ketika menang kami senang, saat kalah kami akan menjadikan itu motivasi,” tuturnya. (AP/REUTERS)