Zainudin Amali Serahkan Jabatan Menpora kepada Muhadjir Effendy
Muhadjir Effendy dipilih Presiden Joko Widodo untuk menjadi Pelaksana tugas Menpora menggantikan Zainudin Amali. Hari ini, Kamis (16/3/2023), jabatan itu resmi diserahkan Zainudin kepada Muhadjir.
Oleh
RIVALDO ARNOLD BELEKUBUN
·4 menit baca
ADRYAN YOGA PARAMADWYA
Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali (kiri) menyerahkan naskah serah terima jabatan kepada Pelaksana Tugas (Plt) Menteri Pemuda dan Olahraga sekaligus Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy (kanan) di Wisma Menpora, Jakarta, Kamis (16/3/2023).
JAKARTA, KOMPAS – Zainudin Amali menyerahkan jabatan Menteri Pemuda dan Olahraga atau Menpora kepada Muhadjir Effendy yang juga mengemban jabatan sebagai Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Indonesia. Sebagai Pelaksana Tugas Menpora, Muhadjir akan melanjutkan program dari Zainudin hingga presiden menunjuk Menpora definitif.
Acara serah terima jabatan dilakukan di Auditorium Wisma Kemenpora, Jakarta, Kamis (16/3/2023). Selain elemen pejabat Kemenpora dan Kemenko PMK, turut hadir perwakilan-perwakilan dari Komite Olahraga Nasional Indonesia dan pengurus besar berbagai cabang olahraga. Mereka menyaksikan seremoni pengunduran diri Zainudin dari jabatan Menpora yang secara resmi terhitung semenjak 13 Maret 2023.
"Hari ini tepat tiga tahun, empat bulan dan 21 hari, teman-teman media mengawal saya di Kemenpora. Dulu, saya mendapat jabatan ini dari Pelaksana tugas (Plt), waktu itu dari bapak Hanif Dhakiri, sekarang saya kembalikan kepada plt juga. Hari ini adalah ujung perjalanan saya di Kemenpora. Saya ucapkan selamat datang pada Bapak Muhadjir Effendy," ujarnya saat memberikan sambutan dalam acara tersebut.
Zainudin sendiri mundur karena ingin fokus menjalankan tugas sebagai Wakil Ketua Umum I Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI). Ia diberi kesempatan oleh Presiden Joko Widodo untuk tetap menjadi Menpora dan merangkap sebagai Wakil Ketua Umum PSSI. Namun, ia menolak karena ingin mengutamakan tugasnya dalam organisasi sepak bola nasional tersebut.
Menurutnya, tidak adil untuk cabang olahraga lain apabila seorang Menpora hanya menaruh perhatian besar pada sepak bola saja. Maka dari itu, Zainudin memilih untuk melepaskan jabatan pembantu presiden tersebut dan meneruskan tugasnya di PSSI. Kendati demikian, Zainudin tetap berkomitmen membantu persoalan olahraga nasional jika dibutuhkan.
Pelaksana Tugas (Plt) Menteri Pemuda dan Olahraga sekaligus Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy (kanan) menyerahkan kenang-kenangan kepada Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali (kedua dari kanan) di Wisma Menpora, Jakarta, Kamis (16/3/2023).
Sebelumnya, selama menjabat sebagai Menpora, Zainudin fokus pada lima program prioritas yang diusungnya. Pertama, ia mendorong reformasi tata kelola melalui penyederhanaan regulasi, penyesuaian birokrasi, dan peningkatan kecepatan pelayanan publik. Hal ini ia lakukan dengan memangkas beberapa jabatan di lembaga Kemenpora. Kedua, Zainudin mengupayakan pemberdayaan pemuda melalui program-program vokasi dan kewirausahaan.
Ketiga, ia memajukan penguatan ideologi pancasila dan pembentukan karakter dalam tiap-tiap organisasi yang dibawahi Kemenpora. Selanjutnya, keempat, Zainudin mendorong kegiatan-kegiatan pemasyarakatan olahraga untuk menimbulkan kegemaran hidup sehat. Kelima, ia memperbaiki sistem pembinaan pemuda dari usia dini serta peningkatan prestasi atlet secara berkepanjangan.
Beberapa kegiatan olahraga besar yang dilaksanakan pada masa jabatannya adalah Pekan Olahraga Nasional yang ke-20 di Papua pada tahun 2021, Asean Para Games ke-11 di Solo pada tahun 2022, MotoGP, World Superbike, dan kejuaraan dunia olahraga air F1 Powerboat di Sumatera Utara pada 2023. Zainudin juga mendorong Undang Undang Nomor 11 Tahun 2022 tentang Keolahragaan.
Muhadjir mengapresiasi berbagai kinerja dan prestasi yang ditorehkan Zainudin ketika menjabat menjadi Menpora. Ia bermaksud untuk meneruskan berbagai program tersebut. Menurut Muhadjir, tidak ada perubahan mendasar dari lembaga maupun kebijakan Kemenpora. Ia hanya akan melanjutkan kegiatan-kegiatan yang sedang berlangsung sesuai dengan arah sebelumnya.
"Sebagai Menko PMK saya juga bertugas mengoordinasikan Kemenpora. Saya saksikan bagaimana kinerja dan prestasi beliau (Zainudin) di sini. Saya jadi tidak banyak terlibat karena saya rasa apa yang beliau lakukan sudah berada di jalur yang benar. Makanya saya berpikir, dengan jabatan ini, pekerjaan saya tidak akan menumpuk karena beliau meninggalkan hal-hal yang sesuai," ujarnya.
Hari ini tepat tiga tahun, empat bulan dan 21 hari, teman-teman media mengawal saya di Kemenpora.
ADRYAN YOGA PARAMADWYA
Pelaksana Tugas (Plt) Menteri Pemuda dan Olahraga sekaligus Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy berbicara dalam acara serah terima jabatan Menteri Pemuda dan Olahraga di Wisma Menpora, Jakarta, Kamis (16/3/2023).
Menurut Muhadjir, ia akan menjalankan tugas jabatan ini sampai presiden menunjuk sosok yang akan mengisi kursi Menpora. Hal ini karena ia mesti menjalankan tugasnya sebagai Menko PMK. Menurutnya, saat ini Kemenko PMK sedang mengupayakan beberapa beberapa program prioritas yang rencananya harus selesai selama satu tahun tujuh bulan lagi. Untuk itu, ia berharap, presiden segera memilih menpora definitif.
Sekretaris Kemenpora Gunawan Suswantoro menyampaikan, banyak hal baik yang ditinggalkan Zainudin dalam Kemenpora. Salah satunya adalah reformasi dan perampingan lembaga yang membuat kinerja menjadi semakin efektif. Selain itu, ia mengapresiasi komitmen dari Zainudin dalam memperjuangkan hak-hak para atlet sehingga mendorong mereka untuk meraih prestasi.
Gunawan berharap, Muhadjir dapat meneruskan kerja baik Zainudin ketika nanti memimpin Kemenpora. "Kami merasakan dampak perubahan yang dibawa oleh bapak Zainudin. Selanjutnya, kami akan memberikan kepercayaan penuh pada bapak Muhadjir. Saya ucapkan, kepada pak Muhadjir Effendy, selamat bergabung sebagai nahkoda di Kemenpora," tuturnya.