Rehan Naufal Kusharjanto membawa cita-cita dalam debutnya di All England bersama Lisa Ayu Kusumawati. Dia ingin menjuarai turnamen itu, prestasi yang tidak pernah dicapai ayahnya, Tri Kusharjanto.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·4 menit baca
BIRMINGHAM, KAMIS — Bersama partnernya, Lisa Ayu Kusumawati, Rehan Naufal Kusharjanto tampil di ajang All England untuk pertama kalinya pada tahun ini. Rehan membawa mimpi menjuarai turnamen bulu tangkis paling prestisius itu, yang tak tercapai oleh ayahnya, Tri Kusharjanto.
”Dulu, Ayah pernah menjadi finalis, tetapi tidak juara. Mudah-mudahan, anaknya bisa dapat,” kata Rehan saat dijumpai pada masa persiapan di pelatnas bulu tangkis Indonesia, Cipayung, Jakarta, sekitar sepekan sebelum All England.
Ayahnya, yang dikenal dengan nama panggilan Trikus, adalah spesialis pemain ganda campuran. Prestasi tertinggi didapat ketika berpasangan dengan Minarti Timur pada era 1990-an hingga awal 2000-an.
Trikus/Minarti menjadi semifinalis Kejuaraan Dunia Glasgow 1997 dan meraih medali perak Olimpiade Sydney 2000. Setidaknya 16 gelar juara diperoleh dari turnamen perseorangan IBF, tetapi tak pernah juara di All England. Hasil terbaik mereka dalam turnamen yang saat ini berlevel BWF World Tour Super 1000 tersebut adalah final pada 1997 saat kalah dari Liu Yong/Ge Fei.
Namun, Rehan tak ingin terburu-buru membayangkan berdiri di podium juara bersama Lisa meski bercita-cita bisa melampaui prestasi ayahnya. Sejak latihan, dia bertekad untuk fokus pada setiap babak yang akan dijalani. Cara itu, dan menerapkan strategi yang tepat, membawanya ke perempat final.
Tiket babak delapan besar didapat Rehan/Lisa setelah mengalahkan unggulan keempat asal Perancis, Thom Gicquel/Delphine Delrue, dengan skor 21-12, 21-17 pada babak kedua di Utilita Arena, Birmingham, Inggris, Kamis (16/3/2023).
Hasil ini menjadi kemenangan keempat Rehan/Lisa atas Gicquel/Delrue pada empat pertemuan. Setelah selalu menang dalam laga ketat tiga gim pada dua pertemuan terakhir, ganda Indonesia peringkat ke-15 dunia itu menang dalam dua gim.
”Tiga kemenangan sebelumnya benar-benar menjadi modal kami untuk pertandingan hari ini. Kami sudah tahu pola permainan mereka. Saya juga ingatkan Lisa untuk fokus pada permainan depan karena kalau mereka mendahului di depan net kami akan kesulitan,” tutur Rehan.
Setelah menang atas lawan yang selalu dikalahkan, Rehan/Lisa akan berhadapan dengan tantangan lain pada perempat final. Mereka akan melawan pasangan Jepang, Kyohei Yamashita/Naru Shinoya, yang menang pada satu-satunya pertemuan sebelumnya. Momen itu terjadi pada babak pertama Indonesia Masters Super 500 di Jakarta, Januari lalu.
Lisa mengatakan, dia dan Rehan akan mempelajari lagi pola permainan lawan melalui video. Namun, bisa dipastikan, tidak akan mudah meraih poin atas ganda Jepang peringkat ke-18 dunia itu. ”Apalagi, kok yang dipakai di sini cukup berat. Jadi, harus tampil maksimal pada perempat final,” kata Lisa.
Tiga kemenangan sebelumnya benar-benar menjadi modal kami untuk pertandingan hari ini. Kami sudah tahu pola permainan mereka.
Rehan/Lisa adalah ganda campuran nomor dua Indonesia saat ini, di bawah Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari (peringkat ke-11) yang tersingkir pada babak pertama. Mereka menjadi salah satu dari tiga ganda campuran ”Merah Putih” yang tampil pada babak kedua, selain Zachariah Josiahno Sumanti/Hediana Julimarbela dan juara All England 2020, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti.
Semifinal ganda putra
Pada ganda putra, satu tiket semifinal telah dipastikan menjadi milik Indonesia dengan terjadinya perempat final sesama pemain pelatnas. Duel itu akan terjadi antara pasangan nomor satu dunia, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, dan juara bertahan, Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri. Pasangan berbeda angkatan itu telah lima kali bertemu dengan keunggulan 4-1 bagi Fajar/Rian yang lebih senior.
Fajar/Rian mendapat tempat pada perempat final setelah menang atas Lee Jhe Huei/Yang Po Hsuan (Taiwan), 22-20, 21-15. Adapun Bagas/Fikri menaklukkan lawan yang juga dikalahkan pada babak kedua All England 2022, yaitu Ong Yew Sin/Teo Ee Yi (Malaysia), 21-18, 21-18.
Selain Fajar/Rian dan Bagas/Fikri, ganda putra Indonesia lainnya yang bermain pada babak kedua adalah Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan dan Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin.
Tiket perempat final juga didapat tunggal putri Gregoria Mariska Tunjung dan ganda putri Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti. Mereka memiliki persamaan, yaitu menjadi satu-satunya wakil Indonesia di nomor masing-masing.
Gregoria akan menjalani perempat final pertama di All England sejak debut pada 2019 setelah menang atas Lalinrat Chaiwan (Thailand), 21-11, 21-19. Pemain Thailand lain, yaitu Supissara Paewsampran/Putita Supajirakul, dikalahkan Apriyani/Fadia, 16-21, 19-21.
”Kami cukup senang dengan hasil hari ini. Bukan hanya karena menang, tetapi kami bisa menjalankan rencana yang sudah disusun sebelum masuk lapangan. Semoga besok bisa berlanjut dengan baik juga,” ujar Apriyani.
Meski baru menjalani All England pertama sebagai pasangan, Apriyani/Fadia pernah bermain bersama partner berbeda di Birmingham. Fadia berpasangan dengan Ribka Sugiarto pada All England 2020 dan mencapai babak kedua. Adapun Apriyani bermain bersama Greysia Polii sejak 2018 dengan hasil terbaik perempat final 2019.