Kemenangan Timnas Taekwondo sebagai Bekal Menuju Ajang Lebih Tinggi
Timnas taekwondo memperoleh 12 medali (5 emas, 4 perak, dan 3 perunggu) dalam ajang Asean Taekwondo Championship 2023. Kemenangan ini diharapkan dapat membentuk mental bertanding para atlet di kejuaraan lebih tinggi.
Oleh
Atiek Ishlahiyah Al Hamasy, RIVALDO ARNOLD BELEKUBUN
·5 menit baca
DOKUMENTASI PELATNAS TAEKWONDO
Timnas Taekwondo Indonesia berfoto dalam kejuaraan Asean Taekwondo Championship ke-16 yang diadakan di Parañaque, Manilia, Filipina, Minggu (12/3/2023).
JAKARTA, KOMPAS — Tim nasional taekwondo kembali menuai prestasi dengan memperoleh 12 medali dalam kejuaraan 16th Asean Taekwondo Championship 2023 di Manila Bay Paranaque City, Filipina, pada 10–12 Maret 2023. Sebelumnya, Indonesia juga meraih satu medali emas pada kejuaraan Bulgaria Open G-2 2023. Kedua turnamen tersebut merupakan proses uji coba bagi timnas taekwondo sebelum mengikuti SEA Games Kamboja 2023.
Para atlet taekwondo yang bertanding pada Asean Taekwondo Championship 2023, Minggu (12/3/2023), memperoleh 12 medali, yakni 5 medali emas, 4 perak, dan 3 perunggu. Medali emas diraih Adam Yazid pada kelas U–68 kilogram (kg), Nicholas Armanto pada kelas U-87 kg, Dinda Putri Lestari pada kelas U-73 kg, dan Rayinda Alexandra pada kelas U-44 kg dalam kategori yunior. Lalu, dalam disiplin poomsae atau jurus, Wawan Saputra mengamankan medali emas pada kategori freestyle senior male atau gaya bebas senior laki-laki.
Tidak hanya itu, Megawati Tamesti pada kelas U-53 kg juga mempersembahkan satu medali perak. Tiga medali perak lainnya diraih Muhammad Hafizh pada kategori individu senior laki-laki, Besta Noviana pada kategoriindividu senior perempuan, serta Maurice Raymond dan Lana Anindya pada kategori pasangan yunior dalam disiplin jurus. Sementara itu, tiga medali perunggu diraih oleh Sarah Maria pada kelas U-44 kg, Aqila Aulia pada kelas U-57 kg, serta Anindya Lana dalam kategori individu yunior perempuan (disiplin jurus).
Salah satu atlet taekwondo peraih medali emas, Dinda Putri, mengatakan, ia bersyukur dapat meraih hasil tersebut. Upaya latihan yang dilakukannya selama dua hingga tiga kali sehari tersebut dapat terbayarkan. Meski demikian, Dinda lantas tidak berpuas diri. Ia masih akan terus berlatih untuk mempersiapkan diri menuju SEA Games di Kamboja pada Mei nanti.
”Alhamdulillah, saya berhasil dapat emas. Hasil dari kejuaraan di Filipina ini akan saya jadikan sebagai bahan evaluasi menuju SEA Games Kamboja. Tantangannya kemudian adalah harus bisa bertanding secara maksimal dan melampaui batas diri saya,” ujar Dinda, yang mengalahkan wakil Vietnam Nguyen Thi Huong dalam dua babak dengan poin 4 -1 dan 5-5 itu.
Atlet taekwondo Dinda Putri Lestari setelah mendapatkan medali emas dalam kejuaraan Asean Taekwondo Championship ke-16 yang diadakan di Parañaque, Manilia, Filipina, Minggu (12/3/2023).
Dinda, bersama Adam, Nicholas, Megawati, Aqila, dan Thoriq Muhammad merupakan para atlet pemusatan latihan nasional (pelatnas) yang dikirim mengikuti kejuaraan yang dihadiri 383 peserta dari delapan negara ASEAN tersebut. Delapan negara yang mengikuti ajang ini adalah Filipina, Brunei, Kamboja, Thailand, Indonesia, Malaysia, Singapura, dan Vietnam. Tidak hanya panen medali, wasit internasional dari Indonesia, yakni Mulyadi Jansen, juga dinobatkan sebagai wasit terbaik.
Pelatih Timnas Taekwondo Ong Stevanus menyampaikan, para atlet sudah tampil lepas dan kualitas penampilannya pun semakin baik. Atmosfer dan suasana pertandingan diharapkan dapat membentuk mental bertanding para atlet. Sebab, para atlet taekwondo yang ikut kejuaraan tersebut merupakan atlet yang berpengalaman, baik secara nasional maupun internasional.
Menurut Ong, tidak ada kesulitan selama mengikuti pertandingan ini. Hanya saja, kesiapan para atlet dari sisi mental untuk bertanding harus dikuatkan lagi. Secara teknik dan kemampuan, para atlet sudah dinilai mampu bersaing.
Mereka sudah sangat bagus karena sering bertanding juga, tetapi masih kurang kuat untuk menjadi atlet level Olimpiade. Semoga setelah ini akan semakin naik mental tandingnya.
”Mereka sudah sangat bagus karena sering bertanding juga, tetapi masih kurang kuat untuk menjadi atlet level Olimpiade. Semoga setelah ini akan semakin naik mental tandingnya,” kata Ong.
Untuk itu, persiapan yang lebih matang akan terus digencarkan dalam kejuaraan-kejuaraan internasional berikutnya. Latihan fisik dan teknik juga akan terus dilakukan sebagai bekal para atlet taekwondo menuju pertandingan tingkat Olimpiade.
Para atlet berlatih dalam pemusatan latihan nasional taekwondo di Gedung Olah Raga Popki, Cibubur, Jakarta, Selasa (6/2). Pengurus Besar Taekwondo Indonesia menggunakan momen uji coba kejuaraan atau ajang tes Asian Games untuk menguji kemampuan para atlet pemusatan latihan nasional.
Berbagai persiapan pun dilakukan para atlet sebelum mengikuti dua ajang ini. Para atlet mendapat latihan dari hari Senin hingga Sabtu. Latihan itu dilakukan pada pagi dan siang hari dengan durasi minimal dua jam setiap sesinya. Jika dibutuhkan, pelatih juga akan memberi latihan tambahan pada malam hari.
”Kami latihan rutin untuk memperbaiki kemampuan, fisik, mental, dan juga strategi atlet. Biasanya, kami latihan fisik pada pagi hari,” tutur Ong.
Batu loncatan
Sebelumnya, pada 2-6 Maret 2023, tim pelatnas juga mengirim Megawati Tamesti, Thoriq Muhammad, Ni Kadek Heni Prikasih, Silvana Lamanda, Bassam Taihan, dan Osanando Naufal untuk bertanding dalam kejuaraan Bulgaria Open 2023 di Sofia, Bulgaria. Dalam kejuaraan yang dihadiri sekitar 1500 atlet dari 29 negara ini, Indonesia berhasil meraih satu medali emas. Prestasi ini didapat Heni Prikasih dalam kelas U-46 kg.
Saat bertanding di babak akhir, Heni mengalahkan atlet Israel. Ia pun memastikan kemenangan setelah bertanding dua ronde dengan poin 13-9 dan 11-6 (skor 2-0). Kedua atlet tersebut bertarung cukup sengit dan agresif. Sejumlah variasi tendangan pun diarahkan, baik ke kepala maupun ke tubuh lawan.
Kemenangan pada dua ajang ini merupakan batu loncatan awal tim Indonesia menuju prestasi yang lebih baik lagi, terutama menuju multicabang seperti SEA Games, Asian Games, dan Olimpiade Paris 2024.
Ni Kadek Heni Prikasih setelah mendapatkan emas dan mengalahkan Israel dalam kejuaraan Bulgaria Open 2023, Senin (6/3/2023).
”Level kejuaraan Bulgaria Open 2023 itu open tournament, hampir semua peserta yang ikut adalah para atlet dunia. Jika menang di kejuaraan itu, para atlet mendapatkan poin. Sementara, kejuaraan Asean Taekwondo Championship 2023 merupakan ajang uji coba sebelum SEA Games Mei mendatang,” ujar Ong.
Ong berharap, tim taekwondo Indonesia bisa konsisten meraih prestasi. Ia pun terus mengevaluasi para atlet setelah bertanding untuk mempersiapkan kejuaraan utama, yaitu SEA Games di Kamboja dan juga mengejar tiket masuk menuju Olimpiade Paris 2024.
Dalam keterangan resminya, Ketua Umum Pengurus Besar Taekwondo Indonesia (PBTI) Letjen TNI (Purn) H.M Thamrin Marzuki mengatakan, kemenangan dalam kejuaraan tersebut menjadi pemicu motivasi bagi Indonesia untuk dapat meraih hasil yang maksimal di SEA Games Kamboja nanti. Ia pun mengapresiasi para atlet yang telah meraih prestasi dan meminta agar penampilan atlet pelatnas terus dipertahankan.
Sementara itu, Kepala Bidang Pembinaan Prestasi PBTI Fahmy Fachrezzy mengatakan, kedua turnamen tersebut menjadi proses uji coba bagi timnas taekwondo sebelum mengikuti SEA Games di Kamboja. Hal ini juga sekaligus menjadi pengalaman bagi para atlet agar terbiasa dengan suasana pertandingan dan persaingan internasional.
”Kami mencatat hasil pertandingan tiap atlet, terutama secara teknis. Hal ini yang akan kami diskusikan untuk diperbaiki dalam pelatihan-pelatihan yang akan dilakukan nanti. Intinya, evaluasi akan kami lakukan dalam rangka persiapan menuju SEA Games. Kami berharap, para atlet akan mencapai penampilan puncakmenjelang dan saat pertandingan di Kamboja nanti,” tutur Fahmy.