PSSI Puas dengan Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya
Menjelang audit FIFA untuk Piala Dunia U-20, pemerintah daerah dan pemerintah pusat bergegas menyempurnakan perbaikan, misalnya di Stadion Gelora Bung Tomo di Surabaya, Jawa Timur.
Oleh
AMBROSIUS HARTO MANUMOYOSO
·3 menit baca
PEMERINTAH KOTA SURABAYA
FIFA melakukan pengecekan kesiapan Stadion Gelora Bung Tomo di Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (25/2/2023), untuk penyelenggaraan Piala Dunia U-20. Surabaya termasuk dalam enam kota penyelenggara turnamen bersama Palembang, Jakarta, Bandung, Solo, dan Gianyar (Bali).
SURABAYA, KOMPAS — PSSI puas dengan perkembangan penyempurnaan Stadion Gelora Bung Tomo di Surabaya, Jawa Timur, untuk Piala Dunia U-20. Demikian diutarakan Ketua Umum PSSI selaku Ketua Panitia Penyelenggara Piala Dunia U-20 Erick Thohir saat meninjau Stadion Gelora Bung Tomo, Senin (13/3/2023).
Turut hadir dalam kunjungan Menteri Pemuda dan Olahraga sekaligus Wakil Ketua Umum PSSI Zainuddin Amali dan Wakil Ketua Umum PSSI Ratu Tisha Destria. Selain itu, Kepala Polda Jatim Irjen Toni Harmanto, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, dan Pengurus PSSI Jatim.
Pemerintah Kota Surabaya dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dalam dua bulan terakhir mampu secara tepat waktu untuk perbaikan dan penyempurnaan. ”Pemerintah, daerah dan pusat, dua bulan ini melaksanakan misi tidak mudah mempersiapan secara serius Piala Dunia U-20,” kata Erick, yang juga Menteri Badan Usaha Milik Negara.
Foto dari udara Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Jawa Timur, saat kunjungan FIFA, Sabtu (25/2/2023), untuk penyelenggaraan Piala Dunia U-20. Surabaya termasuk dalam enam kota penyelenggara turnamen bersama Palembang, Jakarta, Bandung, Solo, dan Gianyar (Bali).
”Dengan kondisi saat ini bisa dibilang GBT (Stadion Gelora Bung Tomo) salah satu yang terbaik di Indonesia,” ujar Erick memuji. Indikatornya, perbaikan dan penyempurnaan lapangan dianggap maksimal. Prasarana pendukung juga diselesaikan dengan saksama dan amat baik sehingga memperlihatkan keseriusan luar biasa untuk persiapan.
Daya listrik di stadion berkapasitas 45.000 kursi itu telah ditingkatkan dari 197 kva menjadi 555 kva. PT PLN (Persero) menjamin tidak akan ada masalah untuk kelistrikan. Penggunaan generator set tidak akan mengeluarkan asap atau mengganggu.
Erick melanjutkan, pengecekan kesiapan venue-venue Piala Dunia U-20 amat penting mengingat FIFA akan menempuh audit kurun 21-27 Maret 2023. Sejauh ini telah ditunjuk enam kota penyelenggara Piala Dunia U-20, yakni Palembang, Jakarta, Bandung, Solo, Surabaya, dan Gianyar (Bali).
Rombongan Ketua UMUM PSSI Erick Thohir bersama sejumlah pejabat (helm putih) memantau pembenahan Stadion Si Jalak Harupat, Kecamatan Soreang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Sabtu (11/3/2023). Stadion ini diharapkan lolos penilaian FIFA sebagai lokasi pertandingan Piala Dunia U-20 tahun 2023 dengan Indonesia menjadi tuan rumah.
”Kami berupaya keras memenuhi segala catatan kekurangan seperti pernah disampaikan FIFA sebelumnya,” kata Eri Cahyadi.
Misalnya, jalur penyandang disabilitas dari Gerbang 9, 10, 13, 14 pindah ke Gerbang 1, area wartawan, tribune VIP (naratama), parkir, pagar lapangan, hingga desain dan pitch management. Selain itu, struktur tanah, lapangan, rumput, sistem penyiraman, dan drainase. Perbaikan dan penyempurnaan juga menyentuh fasilitas latihan, yakni Lapangan A dan C di Kompleks GBT, Stadion Gelora 10 November (dahulu Stadion Tambaksari) dan Lapangan THOR di Surabaya pusat.
Direktur Prasarana Strategis Kementerian PUPR Essy Asiah mengatakan, aparatur Pemerintah Kota Surabaya bisa fokus perawatan, menjaga tingkat kerataan rumput, penebaran pasir khusus, dan pemberian bibit sehingga lapangan tetap ideal. ”Untuk lapangan sudah aman,” katanya.
Tas, salah satu produk merchandise Piala Dunia U-20 2023, dijual di gerai Juaraga yang berada di Mal FX Senayan, Jakarta, Rabu (8/3/2023). Harga produk merchandise mulai dari Rp 74.900 hingga Rp 899.900.
Keberadaan Tempat Pembuangan Akhir Benowo di samping GBT tidak menimbulkan masalah. Surabaya dianggap berhasil menekan potensi bau tak sedap dari fasilitas seluas 37,4 hektar yang sudah ada sejak 2001 atau jauh sebelum GBT didirikan. Sejak 2015, sampah di TPA Benowo diolah dan dimanfaatkan untuk pembangkit listrk yang saat ini memproduksi daya 11 megawatt. Untuk menekan potensi bau tak sedap, Surabaya membatasi operasional pengangkutan sampah melalui truk. Secara rutin, pengelola TPA Benowo menyemprotkan mikroorganisme EM6.
Surabaya juga memastikan GBT dan prasarana pendukung telah steril dari berbagai kegiatan untuk penyelesaian penyempurnaan sebelum audit oleh FIFA. Persebaya Surabaya sejak putaran kedua Liga 1 tidak lagi memakai GBT untuk laga kandang, melainkan Stadion Gelora Joko Samudro di Gresik yang terpisah sekitar 8 kilometer.
Proyek GBT dimulai 1 Januari 2008 dengan anggaran Rp 100 miliar. Stadion ini dibuka dan resmi digunakan pada 6 Agustus 2010. Sejak saat itu, stadion menjadi rumah besar Persebaya alias ”Green Force” . Selain itu, beberapa kali juga digunakan untuk laga tim nasional atau kelompok umur. Yang terkini, GBT menjadi tempat tim U-20 menjalani kualifikasi Piala Asia.