Kesempurnaan Arsenal dalam laga derbi di markas lawan menjadi alasan terbesar mereka berada di posisi terdepan perburuan gelar.
Oleh
KELVIN HIANUSA
·4 menit baca
AP PHOTO/IAN WALTON
Pemain Arsenal Martin Odegaard (kanan) merayakan golnya setelah memperdaya kiper Fulham Bernd Leno pada laga Liga Inggris di Stadion Craven Cottage, Kota London, pada Minggu (13/3/2023). Arsenal menang 3-0 pada laga itu.
LONDON, MINGGU – Laga derbi, apalagi jika bertandang, selalu memiliki tingkat kesulitan lebih tinggi. Namun, hal itu tidak berlaku bagi Arsenal pada musim ini. Di Stadion Craven Cottage, markas Fulham, “Si Meriam” kembali membuktikan diri sebagai penguasa sebenarnya Kota London.
Arsenal menjalani hari sempurna dalam kemenangan 3-0 di Stadion Craven Cottage, Kota London, pada Minggu (13/3/2023). Selain kembali menjauh dari kejaran Manchester City di puncak klasemen sementara, mereka sekaligus merayakan kemenangan ke-100 manajer Mikel Arteta.
Penyerang andalan Arsenal Gabriel Jesus yang sudah menepi akibat cedera lutut sejak Piala Dunia Qatar 2022 selesai, kembali turun ke lapangan. Dia turun sebagai kameo pada akhir paruh kedua. Penyerang sayap Leandro Trossard, setelah absen dua laga beruntun, langsung diturunkan sebagai pemain mula dan menyumbang hattrick asis.
“Kami bermain sangat baik sejak awal, mengontrol laga dan mencetak beberapa gol pada paruh pertama. Leo (Trossard) memberikan hal luar biasa ke tim ini. Saya selalu senang bermain bersamanya. (Kembalinya Jesus) adalah dorongan besar bagi kami. Kami bersemangat karena tahu apa yang akan diberikannya untuk tim ini,” kata kapten Arsenal Martin Odegaard.
AFP/ADRIAN DENNIS
Pemain Arsenal Leandro Trossard mengontrol bola saat melawan Fulham pada laga Liga Inggris di Stadion Craven Cottage, Kota London, pada Minggu (13/3/2023). Arsenal menang 3-0 pada laga itu dan Trossard membuat tiga umpan yang berujung gol.
Pada derbi London itu, “Si Meriam” hanya butuh satu babak untuk membuat tim tuan rumah menyerah. Mereka mendominasi mutlak Fulham yang bermain tanpa gelandang kunci, Joao Palhinha. Adapun Palhinha merupakan pemain dengan catatan tekel dan menang duel terbanyak di liga.
Kehilangan itu menciptakan lubang besar di lini tengah Fulham. Gelandang Arsenal, Odegaard dan Thomas Partey, pun berpesta dengan memainkan kombinasi umpan bertempo tinggi untuk memecah blok tinggi lawan. Hasilnya, tim tamu sudah unggul 3-0 sebelum turun minum lewat gol Gabriel Magalhaes, Gabriel Martinelli, dan Odegaard.
Manajer Fulham Marco Silva sempat memuji Arsenal sebagai tim terbaik di Inggris saat ini, sebelum laga. Dia kembali mengamini ucapannya. “Laga yang sulit melawan tim papan atas seperti mereka. Kami kehilangan api pada paruh pertama. Paruh kedua lebih baik, tetapi sudah terlambat,” jelasnya.
Para pemain Fulham terlalu baik kepada tim tamu. Arsenal biasanya selalu kesulitan menghadapi tim yang bermain sepak bola negatif dengan pertahanan blok rendah dan agak kasar. Mereka justru tampil dengan blok tinggi dan kurang intens dalam duel fisik. Arsenal pun sangat nyaman menciptakan 15 kali tembakan dan 55,3 persen penguasaan bola.
Kami bermain sangat baik sejak awal, mengontrol laga dan mencetak beberapa gol pada paruh pertama.
AFP/ADRIAN DENNIS
Pemain Arsenal Gabriel Magalhaes (tengah) menyundul bola untuk mencetak gol pembuka ke gawang Fulham pada laga Liga Inggris di Stadion Craven Cottage, Kota London, pada Minggu (13/3/2023). Arsenal menang 3-0 pada laga itu.
“Si penjajah”
Di sisi lain, kekalahan itu tidak sepenuhnya salah Fulham. Arsenal memang begitu perkasa ketika menghadapi laga derbi di markas lawan. Menurut BBC Sport, “Si Meriam” adalah tim pertama dalam sejarah liga yang mencatat lima kemenangan tandang beruntun di Derbi London tanpa kemasukan satu gol pun.
Selain Fulham, Arsenal sudah mengalahkan Chelsea (1-0), Tottenham Hotspur (2-0), Brentford (3-0), dan Crystal Palace (2-0). Semua hasil itu diraih di kandang lawan. Mereka tinggal menang di kandang West Ham United untuk menyapu bersih seluruh laga tandang Derbi London.
Bertandang dalam laga derbi adalah tantangan yang sangat berat. Arsenal sudah membuktikan itu. Musim lalu, mereka hanya mendapatkan 3 poin dari jadwal sama seperti musim ini, di luar Fulham yang musim lalu belum promosi ke Liga Primer. Dari 4 laga, Arsenal kemasukan 10 gol dan hanya mencetak 2 gol.
Hasil kontras dalam rentang semusim tersebut cukup untuk mempertegas, tim asuhan Arteta sudah jauh lebih matang musim ini. Mereka bukan hanya sekadar tim termuda di liga, tetapi juga paling siap untuk menantang perebutan gelar dengan juara bertahan, yaitu Manchester City.
Pemain Arsenal Gabriel Martinelli (kiri) berebut bola dengan pemain Fulham Kenny Tete pada laga Liga Inggris di Stadion Craven Cottage, Kota London, pada Minggu (13/3/2023). Arsenal menang 3-0 pada laga itu dan Martinelli mencetak satu gol.
Status sebagai “penjajah” para tetangga itu adalah yang membuat Arsenal bisa berada di puncak klasemen hingga saat ini. Mereka adalah tim dengan rekor tandang terbaik di liga, 34 poin (11 menang, 1 seri, 2 kalah). Odegaard dan rekan-rekan jauh meninggalkan City, 27 poin (9 menang, 3 seri, 3 kalah).
Arsenal saat ini kokoh di peringkat teratas dengan 66 poin. Sebanyak 51 persen poin mereka diraih saat bertandang. Arsenal masih unggul 5 poin atas City. Keunggulan total itu berasal dari selisih rekor tandang. Adapun City lebih unggul 2 poin atas Arsenal dalam catatan di kandang.
Apresiasi terbesar diberikan kepada pertahanan Arsenal yang dipimpin duet bek muda William Saliba (21) dan Magalhaes (25). Mereka membuat “Si Meriam” pulang dengan sembilan kali nirbobol dari 14 laga tandang. “Ketika kami tidak kemasukan, kami hanya membutuhkan satu gol untuk menang. Semua lebih mudah,” kata Trossard.
Menurut Arteta, pendukung yang ikut datang ke laga tandang turut berpengaruh besar terhadap mentalitas juara anak asuhnya. Mereka selalu bernyanyi sepanjang laga, sering kali lebih keras dibandingkan pendukung tuan rumah yang unggul jumlah. “Energi yang mereka bawa luar biasa. Kami butuh itu. Bagi kami, itu adalah pengubah permainan,” pungkasnya. (AP/REUTERS)