Alih-alih bisa menemukan solusi masalah "time attack" dengan ban baru yang lemah, Fabio Quartararo justru menemukan masalah lebih besar pada YZR-M1 dalam tes pramusim kedua di Portimao,
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·5 menit baca
DOKUMENTASI YAMAHA MOTOR RACING SRL
Fabio Quartararo memacu motor Yamaha YZR-M1 dalam tes pramusim MotoGP hari pertama di Sirkuit Portimao, Portugal, Sabtu (11/3/2023). Pebalap tim Monster Energy Yamaha itu masih mengalami kendala dalam "time attack" dan kini menemukan masalah besar dalam "pace" balapan yang kurang kompetitif. Quartararo tinggal memiliki waktu satu hari untuk menemukan solusi kendala pada M1 dalam tes hari terakhir di Portimao, Minggu (12/3/2023).
PORTIMAO, SABTU – Fabio Quartararo berharap bisa menemukan solusi masalah time attack pada YZR-M1 dalam hari kedua tes pramusim MotoGP di Portimao, Portugal, Minggu (12/3/2023). Dalam tes hari pertama, Sabtu, pebalap tim Monster Energy Yamaha itu masih mengalami masalah yang sama dengan tes pramusim pertama di Sepang, Malaysia, pada Februari lalu, yaitu kehilangan kecepatan di semua area saat menggunakan ban baru.
Kendala pada YZR-M1 itu belum teratasi dengan berbagai setelan elektronik, suspensi, serta modifikasi komponen aerodinamika. Quartararo mengakhiri tes hari pertama di Portimao di posisi kedelapan, terpaut hingga 0,843 detik dari pebalap pabrikan Ducati, Francesco Bagnaia, yang mencetak waktu tercepat 1 menit 38,771 detik.
Quartararo masih mengalami masalah yang sama dalam time attack dengan ban baru. Dia justru kehilangan waktu di lintasan lurus dan tikungan. Selisih waktu dengan para pebalap papan atas mencapai 0,5 detik. Sedangkan dengan ban yang sudah terpakai, pace M1 tidak terpaut jauh. Selisihnya hanya 0,1 detik hingga 0,2 detik.
Berbagai setelan elektronik pengendali mesin, suspensi, geometri motor, serta penggunaan komponen aerodinamika, belum menyelesaikan masalah itu. Quartararo pun menilai, tes hari pertama di Portimao itu belum membuat dirinya siap untuk memulai balapan pertama MotoGP 2023 yang akan berlangsung di Portimao pada 24-26 Maret.
DOKUMENTASI YAMAHA MOTOR RACING SRL
Fabio Quartararo memacu motor Yamaha YZR-M1 dalam tes pramusim MotoGP hari pertama di Sirkuit Portimao, Portugal, Sabtu (11/3/2023). Pebalap tim Monster Energy Yamaha itu masih mengalami kendala dalam "time attack" dan kini menemukan masalah besar dalam "pace" balapan yang kurang kompetitif. Quartararo tinggal memiliki waktu satu hari untuk menemukan solusi kendala pada M1 dalam tes hari terakhir di Portimao, Minggu (12/3).
"Kami mencoba beberapa hal di sini, terutama aerodinamika dan mapping (setelan elektronik). Kami mencoba komponen yang jauh lebih sedikit dibandingkan dengan di Sepang, tetapi kami masih mengalami kesulitan dengan ban baru. Kami tidak bisa memanfaatkan 100 persen potensi ban dan saya merasa motor dan saya tidak menyatu. Saya berharap besok (Minggu ini) akan ada peningkatan besar karena kami masih sangat jauh. Ketika ban sudah digunakan, kami tidak terlalu jelek dalam pace. Tetapi, dengan ban baru, kami jauh sekali," ungkap Quartararo kepada MotoGP seusai tes hari pertama.
Ia menambahkan, "Hari ini kami mencoba beberapa komponen, tetapi pada dasarnya bukan komponen baru. Kami tidak tahu di mana kami akan berakhir, tetapi besok menurut saya akan menjadi hari yang menarik," ujar juara MotoGP 2021 itu.
Quartararo berharap para mekanik dan insinyur Yamaha bisa menemukan celah solusi untuk meningkatkan performa M1 2023 supaya bisa bersaing dengan para pebalap Ducati. Musim ini, Yamaha merombak mesin M1 untuk menaikan kecepatan puncak. Dalam tes pramusim pertama di Sepang, top speed M1 memang meningkat, tetapi masih kalah sekitar 2-3 kilometer per jam dari Ducati Desmosedici GP.
Saat ini, saya tidak merasa siap untuk menjalani balapan pertama. Saya tidak merasa bagus di atas motor. Itulah mengapa untuk pertama kali saya tidak mengecek kecepatan puncak hari ini. (Fabio Quartararo)
Performa M1 juga masih tertinggal, terutama saat time attack yang sangat krusial untuk perebutan posisi start dalam kualifikasi, serta persaingan meriah poin dalam balapan sprint. Quartararo juga menemui kendala lain di Portimao, yaitu pace balapan juga kurang kompetitif karena dibandingkan tahun lalu justru lebih lambat. Masalah baru ini berpotensi membuat musim 2023 lebih berat dibandingkan 2022 bagi Quartararo karena para pebalap Ducati semakin cepat, juga para pebalap Aprilia.
KOMPAS/RIZA FATHONI
Dua pebalap Monster Energy Yamaha, Fabio Quartararo (kiri) dan Franco Morbidelli, memperlihatkan motor barunya, Yamaha YZR M1 2023, yang akan digunakan untuk balapan MotoGP 2023, Selasa (17/1/2023) di Jakarta.
"Pada saat ini, kami memiliki masalah yang lebih besar dari pada kecepatan puncak. Pada saat saya menggunakan ban kompon lunak, itu sedikit lebih baik, tetapi saya hanya mencetak waktu 39,6 (1 menit 39,6 detik). Sedangkan tahun lalu, setelah hujan di sepanjang akhir pekan, lap ketiga saya dalam balapan dengan ban kompon medium adalah 39,4 (1 menit 39,4 detik)," ujar Quartararo dikutip Crash.
"Seluruh pace yang kami cetak dalam balapan tahun lalu (di Portimao) adalah 39 detik dan saya melakukan itu. Tidak mudah karena saya tancap gas hingga maksimal. Tetapi, hari ini, kami hanya sekali mencetak 39 detik dengan ban medium dan saya di belakang Marc (Marquez), sepenuhnya pada batas atas pengendalian motor," ungkap Quartararo.
Kehilangan kecepatan
Pebalap asal Perancis itu mengaku kehilangan kecepatan di semua area sirkuit, padahal, dirinya sudah memacu motor hingga limit. Dia pun sulit memahami apa penyebabnya, apakah itu karena karet baru yang dipakai oleh Michelin atau hal yang lainnya. "Bukan hanya dalam pengereman, itu (kendala) juga terjadi pada kecepatan di tikungan, keluar tikungan. Biasanya, dulu saat saya menggunakan ban baru, maka akan bisa cepat di semua area. Jadi, ini sulit dipahami. Juga, goncangan motor, semuanya sulit," ujarnya
"Masalahnya bukan hanya pada kualifikasi, ini juga pada ban baru untuk balapan. Saya khawatir dengan balapan sprint. Jika kami membandingkan dengan para pebalap di depan, ketika mereka menggunakan ban baru dan kami pun menggunakan ban baru, kami lebih lambat 0,5 detik. Kemudian, mulai putaran ke-15 hingga ke-25, kami lebih lambat 0,1 hingga 0,2 detik. Perbedaan terbesar adalah saat menggunakan ban baru dan terlebih lagi saat time attack," ujar Quartararo.
AFP/MOHD RASFAN
Pebalap Monster Energy Yamaha, Fabio Quartararo, beraksi di tengah hujan saat tes pramusim MotoGP musim 2023 hari kedua di Sirkuit Sepang, Malaysia, Sabtu (11/2/2023).
Pebalap andalan Yamaha itu kini hanya tinggal memiliki satu hari untuk menemukan solusi pada M1. Setelah tes pada Minggu ini, semua tim harus menentukan mesin yang akan dipakai untuk balapan. Saat mesin telah ditentukan, maka mesin itu akan diajukan untuk homologasi dan tidak bisa diubah hingga musim balapan berakhir. Sedangkan untuk paket aerodinamika masih bisa dilakukan sekali perbaikan.
"Semoga besok (Minggu ini), kami memiliki solusi. Tetapi, saat ini, saya tidak merasa siap untuk menjalani balapan pertama. Saya tidak merasa bagus di atas motor. Itulah mengapa untuk pertama kali saya tidak mengecek kecepatan puncak hari ini," ujar Quartararo.
Di sepanjang tes hari pertama itu, Quartararo hanya menggunakan satu paket aerodinamika karena dia merasa itu yang lebih baik. Tetapi, dia akan mencoba paket aerodinamika lain pada tes hari kedua. "Besok akan ada (tes) aerodinamika lagi. Kami belum 100 persen yakin (mana yang akan dipakai). Saya menggunakan salah satu di sepanjang hari ini karena saya merasa lebih baik, tetapi besok kami akan mencoba sesuatu yang berbeda. Kita lihat saja mana yang akan kami pakai," ungkap pebalap asal Perancis itu.
DOKUMENTASI YAMAHA MOTOR RACING SRL
Franco Morbidelli memacu motor Yamaha YZR-M1 dalam tes pramusim MotoGP hari pertama di Sirkuit Portimao, Portugal, Sabtu (11/3/2023).
Hasil tes hari pertama di Portimao juga kurang bagus bagi rekan setim Quartararo, Franco Morbidelli. Pebalap asal Italia itu mengakhiri tes di posisi ke-21 dengan selisih waktu mencapai 1,643 detik dari Bagnaia. "Kami bekerja keras dan mengumpulkan sangat banyak data. Kami mencoba banyak hal hari ini dan kami melakukan beberapa peningkatan dengan aerodinamika. Besok, kami akan bekerja lebih keras lagi," ujar Morbidelli.
Morbidelli menjalani program yang berbeda dengan Quartararo karena Yamaha musim ini tidak memiliki tim satelit. Sehingga, pengumpulan data untuk analisis performa M1 hanya dilakukan oleh dua pebalap tim pabrikan. Oleh karena itu, Quartararo dan Morbidelli berbagi tugas selama tes pramusim.