Bruno Fernandes Terlalu Vital untuk Ditepikan Manchester United
Bruno Fernandes bukan pemain paling gigih dan tanpa cela di skuad Manchester United. Namun, dia masih pantas memimpin tim itu karena merupakan pemain terpenting, dibuktikan dengan kegemilangannya saat menghadapi Betis.
Oleh
KELVIN HIANUSA
·4 menit baca
MANCHESTER, JUMAT - Wajar saja Bruno Fernandes tidak dicopot sebagai kapten Manchester United setelah bersikap buruk di Stadion Anfield, akhir pekan lalu. Empat hari seusai tragedi kekalahan 0-7 dari Liverpool itu, dia kembali membuktikan diri sebagai sosok terpenting ”Setan Merah” di dalam sistem manajer Erik ten Hag.
Fernandes sempat dinilai tidak lagi pantas memimpin MU karena ”menyerah” sebelum laga di Anfield itu berakhir. Namun, Ten Hag tetap mempercayakan ban kapten kepadanya saat MU menjamu Real Betis di Stadion Old Trafford dalam laga pertemuan pertama babak 16 besar Liga Europa, Jumat (10/3/2023) dini hari WIB.
Gelandang tim nasional Portugal itu menjawab tuntas kepercayaan Ten Hag. Dia memimpin rekan-rekannya untuk mengakhiri krisis tim di depan pendukung sendiri dengan kemenangan telak, 4-1, atas Betis. Fernandes menjadi pemain terbaik pada laga itu dengan sumbangan 1 gol dan 1 asis.
Selain kontribusi itu, gol pertama MU lewat penyerang Marcus Rashford, yaitu pada menit ke-5, juga berasal dari idenya. Fernandes mengirim umpan silang dalam situasi transisi. Bola itu sempat diadang bek Betis, lalu terjatuh di kaki Rashford. Sang gelandang sudah sangat fokus sejak menit pertama.
Ten Hag menilai, Fernandes telah membuktikan karakternya sebagai pemimpin sejati timnya. ”Dia adalah pemain terbaik di lapangan. (Penampilan) itu menunjukkan kepribadiannya. Dia memimpin tim dari belakang ke depan, mengatur ritme, dan menciptakan banyak peluang untuk kami,” ucapnya.
Selain punya motivasi lebih untuk menjawab kritikan, dia juga bersinar karena ditempatkan di posisi favoritnya, gelandang serang, dalam formasi 4-2-3-1. Ketika menghadapi Liverpool, dia digeser menjadi winger kiri di lini serang. Di posisi sentral, Fernandes lebih terlibat dalam permainan. Dia menjadi jembatan serangan Setan Merah. Nyaris semua serangan berawal dari kakinya. Peran vital itu tercermin dari statistik. Dia adalah pemain terbanyak dalam jumlah sentuhan (95) dan umpan kunci (5).
Fernandes adalah kreator peluang terbaik di Liga Inggris pada musim ini. Menurut Opta, dia rerata menciptakan 2,5 kali peluang setiap laga. Jumlah itu merupakan yang tertinggi di liga itu, bahkan melampaui Kevin De Bruyne (2,4 kans).
Paul Scholes, gelandang legendaris MU, mengatakan, sudah semestinya pemain terbaik dalam teknik dan visi bermain, seperti Fernandes, dimainkan di tengah. ”Semoga kita tidak akan pernah lagi lihat dia bermain di sayap. Dia sangat bagus dan mampu mendikte permainan saat di tengah,” katanya.
Menariknya, Fernandes bukan hanya sesekali menciptakan performa apik seperti saat melawan Betis. Dia melakukannya nyaris sepanjang musim. Dia adalah pemain terpenting dalam sistem yang mengandalkan transisi serangan balik cepat ala Ten Hag. Rashford pun bisa bersinar pada musim ini berkat dukungannya.
Kreator terbaik
Fernandes adalah kreator peluang terbaik di Liga Inggris pada musim ini. Menurut Opta, dia rerata menciptakan 2,5 kali peluang setiap laga. Jumlah itu merupakan yang tertinggi di liga itu, bahkan melampaui Kevin De Bruyne (2,4 kans), gelandang serang Manchester City yang seringkali dijuluki pemain paling kreatif di dunia.
Dari data FBref, Fernandes berkontribusi terhadap 120 kali tembakan MU di Liga Inggris. Tidak ada satu pun pemain MU yang mampu berkontribusi sebanyak itu, bahkan separuhnya. Statistik itu memperlihatkan sentuhan magisnya adalah awal dari segudang gol MU.
Fernandes memang tak memiliki agresivitas bermain dan karakter berapi-api, seperti bek tengah Lisandro Martinez dan gelandang bertahan Casemiro. Namun, dia mempunyai modal memimpin tim lewat aspek lain, yaitu kreasi serangan.
Peran vital itulah yang menjadi alasan Ten Hag terus mendukung Fernandes di tengah hujan kritik. ”Dia telah melakukan banyak hal untuk kami dalam hal kepemimpinan. Itu sudah ditampilkannya sejak datang ke tim ini,” puji Rashford.
MU, berkat hasil positif atas Betis, menjadi tim dengan rekor kemenangan terbanyak di seluruh kompetisi musim ini (31 kali). Mereka melampaui seluruh tim di lima liga terbaik Eropa, antara lain Barcelona (27 kali) dan Napoli (27 kali). MU keluar dari krisis hanya kurang dari sepekan. Bagi Ten Hag, tragedi kekalahan 0-7 di Anfield bak berkah di balik musibah. Mereka belajar banyak hal penting dari kekalahan telak nan memalukan itu.
”Kami melihat sendiri apa yang akan terjadi ketika tidak mengambil peluang di laga besar. Lalu, ketika kami kehilangan konsentrasi dan tidak menyatu sebagai tim, hasil seperti itu (kekalahan 0-7) bisa terjadi kapan saja. Kami sekarang sadar masih harus bekerja keras untuk mencapai level yang diinginkan,” ujar Ten Hag.
MU kini sudah dinanti tantangan selanjutnya. Mereka akan menjamu Southampton di Old Trafford dalam laga lanjutan Liga Inggris, Minggu (12/3) malam. Faktor kelelahan pemain kembali bisa menjadi potensi masalah bagi MU. Penyebabnya, Ten Hag telah menurunkan barisan pemain terbaiknya versus Betis demi membangkitkan timnya dari krisis. (AP/REUTERS)