Upaya Erik Ten Hag Memulihkan Mental dan Meredam Bara Manchester United
Mengembalikan kondisi mental menjadi fokus Erik ten Hag setelah kekalahan memalukan di Anfield. Hasil memalukan dari Liverpool mengungkap "bara" tersembunyi di skuad MU.
MANCHESTER, SELASA – Manajer Manchester United Erik ten Hag enggan menganggap kelelahan menjadi alasan “Si Setan Merah” menelan kekalahan terburuk atas rival abadi, Liverpool, Minggu (5/3/2023), di Stadion Anfield. Alih-alih meluapkan kekecewaan dan kemarahannya secara langsung kepada semua pemain, Ten Hag fokus untuk memugar kembali kondisi mental skuadnya agar bisa segera bangkit.
Dua jam jelang latihan MU, Senin (6/3) pukul 09.00 waktu setempat, di pusat latihan tim di Carrington, Manchester, Ten Hag mengirimkan pesan di grup WhatsApp skuad MU. Isi pesan itu berbunyi, “apa yang terjadi tidak merusak semua pekerjaan bagus yang telah kita lakukan di musim ini”.
Pesan itu diterima semua pemain MU kurang dari 12 jam setelah mereka mendengar peluit akhir pertandingan derbi Barat Laut di Anfield yang berakhir dengan kekalahan MU, 0-7. Hasil laga itu adalah kekalahan terburuk MU atas Liverpool sekaligus menjadi keempat kalinya MU kemasukan tujuh gol oleh "Si Merah" sejak kedua tim mulai bertemu pada April 1894.
Baca juga : Trisula Liverpool Empaskan Setan Merah ke Dasar Bumi
Setan Merah pertama kali kemasukan tujuh gol dari Liverpool ketika masih menggunakan nama Newton Heath pada laga Divisi Dua Inggris, Oktober 1895. Kala itu, mereka dilibas 1-7.
Kemudian, pada duel Divisi Satu Inggris, Maret 1908, Liverpool unggul 7-4. Pada April 1916, Liverpool kembali mempermalukan MU dengan skor telak, 7-1. Tak hanya itu, kekalahan di Anfield, Minggu kemarin, merupakan rekor kekalahan terburuk Si Setan Merah di era Liga Primer Inggris.
Ketika mengirim pesan itu, Ten Hag sudah berada di Carrington. Ia telah mengumpulkan staf pelatih MU, tim analisis pertandingan, hingga sejumlah petinggi klub, untuk sama-sama membantu skuadnya tidak larut dalam situasi terpuruk setelah tumbang dari Liverpool.
Peter Schmeichel, legenda MU, berpendapat Ten Hag punya andil dengan penampilan buruk Si Setan Merah yang kemasukan enam gol setelah turun minum.
Meskipun dipermalukan Si Merah, MU masih berpeluang mengejar trofi di Liga Europa dan Piala FA, lalu berambisi bersaing untuk duduk di peringkat kedua pada klasemen akhir Liga Inggris musim ini. Untuk itu, Ten Hag tidak ingin larut meluapkan kemarahan kepada skuadnya.
Psikolog
Ia pun menghadirkan langsung Rainier Koers, koleganya yang merupakan psikolog olahraga asal Belanda, untuk berbicara kepada semua pemainnya secara tim dan satu per satu di akhir sesi latihan, Senin pagi kemarin. Koers telah berkerja sama dnegan Ten Hag ketika menangani Ajax Amsterdam. Bahkan, Koers juga telah membantu Jadon Sancho kembali ke performa baik dan memulihkan kondisi mentalnya setelah sempat terpuruk, akhir tahun lalu.
Sebelumnya, Ten Hag telah lebih dulu memberikan “hukuman” kepada skuad MU. Ia tidak berbicara satu kata pun, bahkan melarang pemainnya berbincang, ketika berada di ruang ganti Anfield. Dalam momen itu, Ten Hag membiarkan pemainnya duduk selama 30 menit guna mendengar gemuruh pendukung Liverpool yang merayakan kemenangan bersejarah atas mereka
Di sela sesi latihan, Senin kemarin, Ten Hag juga mempertontonkan kepada skuadnya cuplikan momen-momen buruk timnya yang dilakukan di Anfield.
Bermain malas
Kekalahan atas Liverpool adalah buah dari kemalasan pemain MU. Mereka mencatatkan jarak lari terendah yang mereka tempuh secara akumulasi sejak tumbang 0-4 dari Brentford, awal musim ini.
Baca juga : Tanpa Disadari, Liverpool Dekati Habitat Asli
Sehari setelah dilibas Brentford, Ten Hag menyuruh pasukannya untuk berlari sebanyak 13,8 kilometer yang merupakan selisih jarak lari mereka dengan Brentford. Kala itu, mereka hanya menempuh akumulasi jarak lari sejauh 95,4 km.
Adapun pada laga di Anfield mereka hanya menempuh 98,9 km. Tetapi, dengan catatan itu, Ten Hag enggan memberikan hukuman yang sama ketika timnya tumbang dari Brentford.
Ia paham skuad MU sulit untuk dipaksa cepat memulihkan kondisi fisik mereka. Sebab, mereka telah menjalani 18 laga dalam 61 hari sejak memasuki 2023. Setelah tumbang di Anfield, Si Setan Merah pun hanya punya waktu persiapan tiga hari sebelum berhadapan dengan Real Betis di babak 16 besar Liga Europa, Jumat (10/3) dini hari WIB.
“Salah satu hal yang membuat saya marah, kami terlalu mudah membiarkan gol dan melepas laga. Kekalahan itu disebabkan sejumlah kesalahan pengambilan keputusan yang mengakibatkan buruknya organisasi bertahan,” kata Ten Hag seusai laga kontra Liverpool.
Di luar soal performa pemain, Peter Schmeichel, legenda MU, berpendapat Ten Hag pun punya andil dengan penampilan buruk Si Setan Merah yang kemasukan enam gol setelah turun minum.
“Saya terkejut ia (Ten Hag) tidak melakukan pergantian, terutama (Wout) Weghorst dan Antony, ketika memulai babak kedua. Kedua pemain itu tidak memberikan kontribusi bagi tim,” kata Schmeichel kepada BBC.
Kekecewaan atas Fernandes
Selain perlu segera memulihkan kondisi mental dan kepercayaan diri skuadnya, Ten Hag juga perlu segera mengembalikan kekompakan tim. Pasalnya, sejumlah pemain, begitu pula staf tim, kecewa dengan sikap sang kapten, Bruno Fernandes, yang langsung masuk ke dalam ruang ganti setelah peluit akhir berbunyi.
Mayoritas pemain MU tidak senang dengan sikap Bruno yang dianggap tidak menghormati pendukung yang datang langsung ke Anfield. Ketika Bruno telah masuk ruang ganti, Raphael Varane mengajak rekan setimnya untuk meminta maaf dan mengapresiasi dukungan fans yang belum meninggalkan tribun pendukung tim tamu.
Baca juga : Makna Trofi Sederhana "Setan Merah”
Menurut sumber di internal MU, Daily Mail menyebut bahwa Ten Hag mengurungkan niatnya untuk mengangkat Fernandes sebagai kapten permanen Si Setan Merah di musim depan. Hal itu disebabkan sikap Bruno yang tidak terlalu bagus untuk memberikan pengaruh positif kepada pemain lain, termasuk sikapnya yang terjatuh dengan memegang wajah di babak kedua. Padahal, pemain asal Portugal itu terjatuh karena dadanya terkena lengan bek Liverpool, Ibrahima Konate.
“Ia tidak menampilkan performa seorang kapten Manchester United,” kritik legenda MU lainnya, Gary Neville, kepada Sky Sports.
Pengangkatan kapten baru akan dilakukan jika Harry Maguire meninggalkan klub, musim panas nanti. Sebagai gantinya, kandidat kuat kapten utama MU di musim depan adalah Varane, Casemiro, atau David de Gea.