Presiden Joko Widodo Dinobatkan Sebagai Bapak Olahraga Indonesia
Presiden Joko Widodo dinobatkan sebagai Bapak Olahraga Indonesia pada Rapat Anggota KOI 2023. Jokowi dinilai banyak memberikan perhatian dan kebijakan untuk perbaikan fasilitas dan prestasi olahraga nasional.
Oleh
ADRIAN FAJRIANSYAH
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS – Presiden Joko Widodo dinobatkan sebagai Bapak Olahraga Indonesia pada Rapat Anggota Komite Olimpiade Indonesia (KOI) 2023 di Hotel Fairmont, Jakarta, Senin (6/3/2023). Sejak awal kepemimpinannya, Jokowi dinilai banyak memberikan perhatian dan mengeluarkan kebijakan untuk perbaikan infrastruktur atau fasilitas serta prestasi olahraga nasional.
”Dalam kesempatan ini, kami mengusulkan bagaimana jika Presiden Joko Widodo kita nobatkan sebagai Bapak Olahraga Indonesia. Sepakat?” ujar Ketua KOI Raja Sapta Oktohari dalam pembukaan rapat tersebut. Kemudian, para peserta rapat yang berjumlah 65 induk cabang olahraga anggota KOI kompak menjawab dengan tegas, ”setuju!”. Okto pun langsung mengesahkan keputusannya, ”Sah!”.
Okto dalam konferensi pers mengatakan, tidak sulit untuk KOI memberikan predikat Bapak Olahraga Indonesia kepada Presiden Joko Widodo. Sebab, sejak awal kepemimpinannya, Indonesia banyak membawa ajang-ajang internasional ke Tanah Air, mulai dari Asian Games Jakarta-Palembang 2018, Asian Para Games Jakarta 2018, ASEAN Para Games Solo, Jawa Tengah 2022, dan berbagai kejuaraan tunggal di sejumlah cabang, seperti Piala Dunia FIFA U-20 2023 serta Piala Dunia FIBA 2023.
Saya menjadi saksi perhatian Presiden kepada olahraga saat pelepasan kontingen Indonesia ke SEA Games Filipina 2019. Ketika itu, Presiden bilang kepada saya untuk membawa ajang-ajang internasional sebanyak mungkin ke Tanah Air.
”Saya menjadi saksi perhatian Presiden kepada olahraga saat pelepasan kontingen Indonesia ke SEA Games Filipina 2019. Ketika itu, Presiden bilang kepada saya untuk membawa ajang-ajang internasional sebanyak mungkin ke Tanah Air. Presiden menilai keberadaan ajang-ajang itu bisa mendorong perekonomian dan prestasi olahraga Indonesia,” kata Okto.
Selain itu, di era Presiden Joko Widodo, Indonesia memberikan bonus atau apresiasi kepada atlet dan pelatih berprestasi dengan nilai tertinggi yang pernah ada. Presiden pun tidak membedakan bonus untuk atlet-atlet non paralimpiade dan paralimpiade. Di beberapa momen, Presiden turun langsung untuk mendukung atlet ataupun tim Indonesia di arena pertandingan. ”Jadi, lebih baik terlambat daripada tidak untuk memberikat predikat itu kepada Presiden dengan semua kontribusinya bagi insan olahraga Indonesia,” tutur Okto.
Ketua MPR sekaligus Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia Bambang Soesatyo menuturkan, sebelum KOI memberikan predikat itu, pihaknya lebih dahulu menobatkan Presiden Joko Widodo sebagai Bapak Otomotif Indonesia. Sebab, selain kepada cabang-cabang lain, Presiden memberikan perhatian luar biasa untuk dunia otomotif nasional.
Presiden adalah sosok yang mendorong pembangunan Sirkuit Internasional Mandalika di Nusa Tenggara Barat. Presiden juga yang menginisiasi penyelenggaraan ajang otomotif kelas dunia, seperti MotoGP, World Superbike, dan MXGP. ”Dengan perhatiannya yang luar biasa untuk dunia olahraga, pantaslah Presiden Joko Widodo diberi predikat Bapak Olahraga Indonesia,” ucap Bambang.
Namun, Bambang berharap, KOI, Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI), dan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) tidak boleh berhenti sampai di situ. Dia mendorong semua pemangku kepentingan olahraga nasional itu pun memberikan perhatian besar kepada mantan atlet yang nasibnya tak sebaik atlet-atlet aktif saat ini.
”Hal itu penting untuk memberikan semangat dan kepastian hidup bagi atlet saat tiba masa pensiun. Para atlet itu patut mendapatkan kepastian pekerjaan atau tunjangan pensiun atau jaminan sosial untuk modal selepas menjadi atlet,” tegas Bambang.
Juri menembak pertama Indonesia di Olimpiade pada Olimpaide Tokyo 2020 sekaligus Ketua Komisi Perwasitan Pengurus Besar Persatuan Menembak Seluruh Indonesia (PB Perbakin) Henry Oka mengatakan, secara pribadi, dirinya juga sepakat Presiden Joko Widodo dinobatkan sebagai Bapak Olahraga Indonesia. Sebab, perhatian Presiden kepada dunia olahraga bukan hanya kepada atlet dan pelatih melainkan juga juri ataupun wasit.
Selama ini, peran juri ataupun wasit sering dipandang sebelah mata. Padahal, mereka berperan penting di balik layar untuk kesuksesan penyelengaraan kejuaraan. ”Di era Beliau, semua insan olahraga mendapatkan perhatian. Memang, pekerjaan rumah untuk olahraga Indonesia masih banyak tetapi perkembangnya sudah terlihat. Itu tak lepas dari kebijakan beliau. Kalau tidak ada perintah dari atas, tidak mungkin di bawahnya ikut menjalaninya, seperti program bapak angkat dari BUMN (Badan Usaha Milik Negara) kepada cabang-cabang olahraga,” pungkas Henry.