Toprak Razgatlioglu berharap Jonathan Rea bangkit dalam balapan di Eropa yang akan dimulai dari Assen, April mendatang, untuk bersama melawan para pebalap Ducati, khususnya Alvaro Bautista yang musim ini sangat kuat.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·4 menit baca
PUJUT, KOMPAS — Para pebalap Ducati, khususnya Alvaro Bautista, sangat kuat di awal musim ini, hingga Toprak Razgatlioglu merasa perlu mendapat bantuan dari pebalap lain untuk mengalahkan tim merah itu. Razgatlioglu pun berharap pebalap Kawasaki Racing, Jonathan Rea, kembali bangkit mulai balapan di Assen, Belanda, pada April, untuk bersama-sama melawan para pebalap Ducati. Namun, pebalap tim Pata Yamaha Prometeon itu juga fokus meningkatkan performa motor YZF-R1 supaya semakin kompetitif.
Razgatlioglu mengungkapkan itu seusai finis di posisi kedua dalam balapan 2 Superbike seri Indonesia di Sirkuit Internasional Pertamina Mandalika, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, Minggu (5/3/2023). Bautista memenangi balapan 2 itu meskipun start dari posisi ke-10. Podium ketiga diraih oleh pebalap HRC Honda Xavi Vierge, yang merupakan podium pertamanya.
Razgatlioglu pun menemui realitaa bahwa para pebalap Ducati musim ini sangat kuat, terutama Bautista dan Michael Ruben Rinaldi. Kedua pebalap Aruba.it Racing-Ducati itu mampu memaksimalkan Panigale V4R di Mandalika, dengan mengompensasi kehilangan waktu di tikungan-tikungan lambat dengan akselerasi yang sangat cepat.
Kombinasi paket motor yang kompetitif serta kemampuan pebalap membuat Bautista mampu meraih dua kemenangan di Mandalika dalam balapan 1 dan 2. Bautista juga berpotensi menang, atau paling tidak podium dalam balapan Superpole, jika tidak terjatuh di tikungan 12 saat didahului oleh Rea. Bautista pun telah meraih lima kemenangan dalam dua seri awal musim 2023 ini. Dia kini memuncaki klasemen sementara dengan 112 poin, unggul 37 poin atas Razgatlioglu di posisi kedua, dan 42 poin dari Andrea Locatelli di posisi ketiga.
Dua kemenangan Bautista dalam balapan panjang di Mandalika menegaskan kekuatan dirinya dan Ducati, yang bisa tetap kompetitif di sirkuit yang sangat berbeda karakternya. Di Phillip Island, di mana sebagian besar pebalap kesulitan menemukan daya cengkeram ban, Bautista bisa dengan mudah mendapatkan feeling pengendalian motor. Di Mandalika dengan laju keausan ban depan sangat cepat, Bautista juga mampu mengantisipasi dengan menggunakan ban depan yang justru berkompon lunak.
Bagi Bautista, feeling pengendalian motor di setiap trek yang menjadi fokus perhatiannya, bukan pada hasil balapan. Dia kini berharap feeling yang bagus di Australia dan Indonesia berlanjut hingga balapan-balapan berikutnya di Eropa.
Bagi saya, saat ini terkait poin, persaingan juara, masih terlalu awal. Bagi saya, yang terpenting adalahfeelingdengan motor karena kami sangat kuat di Australia juga di sini, di mana kami tahun lalu kesulitan.
”Bagi saya, saat ini terkait poin, persaingan juara, masih terlalu awal. Bagi saya, yang terpenting adalah feeling dengan motor karena kami sangat kuat di Australia juga di sini, di mana kami tahun lalu kesulitan. Feeling dan kepercayaan diri yang kami miliki pada motor adalah yang terpenting karena jika kami bisa mempertahankan feeling ini dalam balapan berikutnya, kami akan bisa kompetitif dan bertarung untuk meraih kemenangan,” ungkap Bautista.
”Balapan adalah balapan, sampai bendera finis berkibar semua bisa terjadi. Jadi, sekarang dengan poin lebih, poin kurang, balapan tersisa, saya hanya berusaha melupakan itu,” ujar juara Superbike 2022 itu.
Kekuatan yang ditunjukkan oleh Bautista dan Ducati itu membuat Razgatlioglu gagal mengulang tiga kemenangan di Mandalika seperti musim lalu. Pebalap asal Turki itu finis di posisi kedua dalam balapan 1 dan 2, serta meraih kemenangan perdama musim ini dalam balapan Superpole.
Di pun berharap pebalap dari pabrikan lain bisa bangkit, terutama Jonathan Rea, untuk bersama-sama melawan para pebalap Ducati. Rea musim ini mengalami masalah dengan distribusi beban motor sehingga kurang kompetitif. Bahkan, dalam balapan 2 di Mandalika dia gagal finis karena terjatuh. Rea diharapkan oleh Razgatlioglu bangkit dalam seri berikutnya di Assen, Belanda, 21-23 April.
”Saya berharap di Assen tahun ini, kami bisa fokus pada balapan, bersama dengan Johnny (Jonathan Rea). Saya berharap dia tidak kecelakaan, dan kami perlu posisi yang bagus. Bagi Johnny ini mungkin bukan akhir pekan yang mudah, dan menurut saya karena masalah yang sama, mirip, ban depan merosot daya cengkeramnya, seperti saya kemarin,” ungkap Razgatlioglu.
”Saya yakin dia akan bangkit dan kuat, khususnya di Assen, karena dia biasanya sangat kuat di sana. Kami perlu bertarung melawan Ducati, saya memerlukan dia karena saya juga membutuhkan bantuan. Juga (bantuan) dari Loca (Locatelli) yang dalam dua akhir pekan ini sangat kuat, dan mungkin kami akan bertarung dengan Ducati bersama-sama, kita lihat saja,” ujar Razgatlioglu.