Alvaro Bautista tampil brilian pada balapan 2 di Sirkuit Mandalika, di mana dia menang meskipun start dari posisi kesepuluh. Bautista juga diuntungkan oleh pilihan ban akibat kecelakaan saat balapan ”superpole”.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·6 menit baca
PUJUT, KOMPAS – Alvaro Bautista semakin kokoh di puncak klasemen Superbike dengan meraih kemenangan kelima musim ini dalam balapan 2 di Sirkuit Mandalika, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, Minggu (5/3/2023). Pebalap tim Aruba.it Racing-Ducati itu juga menampilkan performa brilian karena mampu finis terdepan meskipun start dari posisi ke-10. Bautista juga diuntungkan oleh ban berusia dua putaran yang dia pakai dalam balapan 2 setelah bendera merah. Podium kedua diraih oleh Toprak Razgatlioglu dan podium ketiga direbut Xavi Vierge.
Bautista start dari posisi ke-10 dalam balapan 2 karena mengalami kecelakaan saat balapan superpole. Kecelakaan itu membuat dia tidak meraih poin dalam balapan pendek itu. Akan tetapi, hal itu membuat dirinya memiliki ban belakang SC0 dan ban depan SC1 yang berusia dua putaran. Ban itu kemudian menjadi keberuntungan dalam bagian kedua balapan 2 karena bendera merah menyusul kecelakaan antara Philipp Oettl dan Michael van der Mark.
Saat balapan dihentikan, para pebalap memiliki opsi untuk mengganti ban. Namun, tidak ada pebalap yang memiliki ban baru lagi. Jadi, pilihannya adalah menggunakan ban yang sama dengan saat start balapan 2 atau mengganti dengan ban bekas lain yang kondisinya lebih baik. Sebagian besar pebalap menggunakan ban yang sama dengan start pertama saat melakukan start kedua setelah bendera merah.
”Ada sisi positif dan negatif (dengan bendera merah). Saya hanya menjalani balapan dengan kalem karena tidak mudah mendahului pebalap lain. Jadi, harus pasti jika ingin mendahului pebalap lain. Dan, saya pikir saya akan bisa berada di depan jika balapan tidak dihentikan, tetapi mereka menghentikan balapan, dan kami harus memulai dari awal dan beradaptasi lagi,” ujar Bautista yang saat balapan dihentikan pada lap kedelapan sudah berada di posisi keempat.
”Saat kami memulai dari awal lagi, saya memiliki ban yang bagus. Saya mengganti ban belakang dengan SC0 berusia dua putaran dan ban depan SC1 yang sudah terpakai dua putaran. Itu karena saya mengalami kecelakaan dalam balapan superpole sehingga saya memiliki ban yang baru terpakai dua putaran. Jika tidak, saya harus menggunakan ban yang telah terpakai delapan putaran dari bagian pertama balapan 2. Jadi, saya beruntung, dalam waktu yang tepat,” ungkap Bautista diiringi tawa.
Ban-ban itu membuat Bautista bisa mencetak pace yang sangat bagus dan langsung berada di posisi ketiga selepas tikungan pertama setelah start. Dia kemudian mengejar Toprak Razgatlioglu di posisi kedua dan, setelah mengikuti beberapa lap, dia mendahului dengan mudah. Bautista kemudian mengejar rekan setimnya, Michael Ruben Rinaldi, dalam empat lap terakhir. Pada lap kedua sebelum finis, dia mendahului Rinaldi dan langsung menjauh. Dalam lap terakhir, Rinaldi yang sudah kehabisan ban depan melebar di tikungan 10 dan didahului oleh Razgatlioglu dan pebalap HRC Honda, Xavi Vierge. Rinaldi finis di posisi keempat.
Pada dasarnya saat saya bertarung dengan dia (Rinaldi), saya lebih baik di semua area trek. Saya hanya memerlukan beberapa putaran untuk memastikan lokasi saya bisa mendahului dia tanpa menimbulkan masalah.
”Pada dasarnya saat saya bertarung dengan dia (Rinaldi), saya lebih baik di semua area trek. Saya hanya memerlukan beberapa putaran untuk memastikan lokasi saya bisa mendahului dia tanpa menimbulkan masalah. Itu ada pada sektor kedua di tikungan ke kanan, di mana saya lebih cepat dari dia, dan saya mulai mempersiapkan mendahului dia pada titik pengereman tikungan 10 karena itu tempat paling aman,” ujar Bautista.
Terkait dengan hasil yang mengecekawan dalam balapan 2, Rinaldi menilai itu karena dia sudah tidak memiliki daya cengkeram ban depan dan melakukan kesalahan. Podium yang sudah di depan mata pun melayang dari genggamannya.
”Sejak Jumat, begitu saya menggunakan ban yang sudah terpakai, dan saya melakukan beberapa putaran, maka kemudian ban merosot, saya kehilangan daya cengkeram, dan saya tidak bisa berkendara. Itu juga yang terjadi pada balapan 2,” ujar Rinaldi.
”Jadi, ketika kami kembali start balapan, semua pebalap tidak ada yang memiliki ban baru. Jadi, pada awalnya saya memacu motor dan unggul empat hingga lima detik, kemudian setelah beberapa putaran ban depan anjlok. Dan, itu hal yang sama dengan balapan pagi. Saya hanya bisa berusaha finis di posisi yang bagus, tetapi saya tidak bisa tancap gas lagi, karena saya tidak memiliki daya cengkeram ban depan,” lanjut pebalap asal Italia itu.
”Kemudian, Alvaro mendekat, mendahului saya, dan lap terakhir saya hanya berusaha supaya tidak terjatuh karena ban depan benar-benar sulit. Tetapi, pada titik keluar tikungan 8, motor saya berguncang sangat keras, dan saya berusaha keras supaya tidak terjatuh, saya melihat ke setang untuk mengontrol motor, dan saat saya melihat ke depan, titik pengereman (tikungan 10) sudah di depan saya. Saya melewatkan titik pengereman dan saya melebar. Itulah yang terjadi, sangat disayangkan,” ungkap Rinaldi.
Persaingan balapan
Balapan 2 sempat dihentikan pada lap kedelapan menyusul kecelakaan parah antara Philipp Oettl dan Michael van der Mark di tikungan 11. Kedua pebalap tidak mengalami cedera parah, tetapi motor mereka rusak parah dan pecahan berserakan di trek. Setelah kecelakaan parah itu, pebalap BMW, Scott Redding, juga tergelincir dan terjatuh. Balapan kemudian dinyatakan bendera merah untuk membersihkan lintasan.
Start kedua berdasarkan posisi pebalap saat dinyatakan bendera merah adalah terdepan Rinaldi, diikuti Razgatlioglu, Vierge, Bautista, Jonathan Rea, Axel Bassani, Andrea Locatelli, dan Danilo Petrucci. Balapan dilanjutkan dengan menempuh 14 putaran dalam kondisi trek kering dan temperatur permukaan aspal 54,7 derajat celsius. Kondisi trek ini membuat ban depan cepat tergerus sehingga para pebalap perlu mengelola ban dengan cermat.
Balapan ini diawali dengan dua pebalap Pata Yamaha Prometeon, Razgatlioglu dan Locatelli, di posisi pertama dan kedua. Mereka diikuti oleh Rea, Lowes, Bassani, dan Rinaldi. Namun, di akhir lap kedua, Bassani menohok ke puncak mendorong Razgatlioglu ke posisi kelima di belakang Rinaldi, Lowes, dan Rea.
Rinaldi kemudian memainkan kekuatan Ducati untuk mendahului Lowes, Rea, dan Bassani pada lap keempat. Rinaldi terus memimpin balapan dan terus memperlebar jarak dengan para pebalap di belakangnya. Razgatlioglu kemudian mulai menaikkan pace dan naik ke posisi kedua saat balapan memasuki putaran ketujuh. Dia memanfaatkan penalti Bassani yang harus turun satu posisi karena dinilai berkendara kurang bertanggung jawab.
Saat Bassani memberikan jalan kepada Lowes untuk medahului, Razgatlioglu ikut masuk dan menempati posisi ketiga. Setelah itu, dia menaikkan pace dan berusaha mengejar Rinaldi, tetapi balapan kemudian dihentikan.
Sementara Bautista yang start dari posisi ke-10 karena terjatuh dalam balapan superpole, perlahan tetapi pasti, memperbaiki posisinya. Selepas tikungan pertama, dia berada di posisi kedelapan dan kemudian terus merangsek ke depan hingga di posisi keempat di lap kedelapan, saat balapan dinyatakan bendera merah.
Bautista menjalani start kedua dengan bagus dan berada di posisi ketiga selepas tikungan 1. Dia mengikuti Razgatlioglu di depannya dan Rinaldi yang memimpin. Bautista kemudian mendahului Razgatlioglu di tikungan 15 dan terus menjauh. Bautista pun terus memangkas selisih waktu dengan Rinaldi dan dalam empat lap terakhir kedua rekan setim itu berebut kemenangan. Pada lap ke-13, Bautista merebut pimpinan balapan. Dan, pada lap terakhir, Rinaldi melebar di tikungan 10 dan kehilangan posisi karena Razgatlioglu dan Vierge masuk.
Dalam balapan 2 ini, pebalap Kawasaki Racing, Jonathan Rea, terjatuh di tikungan 7 pada lap ke-9 saat dia sedang di posisi kelima.
Hasil seri kedua Superbike 2023 ini menempatkan Alvaro Bautista semakin kokoh di puncak klasemen dengan 112 poin. Dia unggul 37 poin atas Toprak Razgatlioglu di posisi kedua dan 42 poin atas Andrea Locatelli di posisi ketiga. Balapan berikutnya akan berlangsung di Assen, Belanda, pada 21-23 April.