“Laga Klasik” Ditunda, Peluang Juara Persib dan Persija Semakin Berat
Persija Jakarta dan Persib Bandung dirugikan akibat penundaan duel "el clasico", Sabtu ini. Mereka bakal memiliki jadwal amat padat di sisa musim ini yang bisa menganggu performa tim dan menjauhkan peluang juara.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·6 menit baca
Penundaan duel el clasico Indonesia antara Persija Jakarta versus Persib Bandung, yang seharusnya dilangsungkan, Sabtu (4/3/2023) ini, di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, memberikan dampak besar bagi peluang juara kedua tim. Persija dan Persib memang memiliki kesempatan istirahat yang lebih panjang akibat gagal bertanding di pekan ke-28 Liga 1 Indonesia, tetapi mereka dibayangi tekanan besar dari PSM Makassar, sang pemuncak klasemen.
Tidak bermain di pekan ini sejatinya juga bakal memusingkan pelatih kedua tim untuk menyusun rencana latihan dan pemulihan kondisi pemain. Pasalnya, mereka telah dinanti jadwal pertandingan padat di sisa musim ini. Durasi jeda antarlaga tidaklah masuk akal.
Hingga kini, PT Liga Indonesia Baru (LIB) baru mengumumkan jadwal hingga pekan ke-33, sehingga laga pamungkas musim ini masih belum jelas. Tetapi, seandainya menghitung masa jeda satu bulan jelang Piala Dunia U-20—yang dimulai 20 Mei—serta hari raya Idul Fitri—yang jatuh 22 April—maka kompetisi edisi 2022-2023 paling lambat rampung 15 April.
Dengan memerhatikan laga pekan ke-29 yang akan dijalani Persija dan Persib pada Rabu (8/3/2023) mendatang, dua tim legendaris itu hanya memiliki waktu 39 hari untuk menyelesaikan delapan pertandingan di musim ini. Kondisi itu membuat skuad Persija dan Persib rerata hanya memiliki waktu istirahat efektif selama empat hari jelang setiap laga.
Durasi jeda antarlaga selama empat hari memang jamak terjadi di Liga Eropa pada pekan-pekan krusial jelang akhir musim. Tetapi, luas wilayah geografis Indonesia, yang lebih luas dari benua Eropa, menjadikan periode masa istirahat itu tidak ideal.
Sebagai gambaran, pesepakbola membutuhkan masa pemulihan tubuh minimal 72 jam untuk mengembalikan kondisi fisik mereka 100 persen. Di Indonesia, pemain akan menjalani perjalanan yang panjang untuk menjalani pertandingan.
Persija, misalnya, bakal bertandang ke Borneo FC di Samarinda, Kalimatan Timur, pada Rabu (8/3/2023), kemudian berduel dengan Persik Kediri di Kediri, Minggu (12/3/2023). Di dua kota itu tidak ada bandara, sehingga skuad “Macan Kemayoran” akan melanjutkan perjalanan darat minimal dua jam dari bandara di kota terdekat.
Saya berharap (penundaan) ini tidak terulang. Negara ini harus lebih serius mempersiapkan rencana sebuah pertandingan. (Luis Milla)
Setelah itu, Persija akan menjalani laga dengan jarak tempuh yang lebih “masuk akal”. Mereka akan menjamu PSIS di kandang, lalu bertandang ke Persita Tangerang dan Persebaya Surabaya, kemudian kembali ke Tangerang, Banten, untuk menghadapi Dewa United.
Di pekan pamungkas, Riko Simanjuntak dan kawan-kawan akan menjamu PSS Sleman di depan pendukung sendiri. Selain itu, masih ada satu laga kandang tunda kontra Persib yang waktunya belum ditentukan PT LIB.
Kondisi Persib agak sedikit lebih menguntungkan karena mereka menjalani lima duel dari delapan laga tersisa di kandang. Tetapi, gim tandang Persib di putaran kedua musim ini dilangsungkan di Stadion Pakansari, Bogor, Jawa Barat. Hal itu menyusul dua stadion di Bandung, yaitu Stadion Si Jalak Harupat dan Stadion Gelora Bandung Lautan Api, yang tengah direnovasi untuk Piala Dunia U-20.
Persib akan menjalani tiga laga tandang tersisa melawan Persebaya, Persita, dan Persija. “Maung Bandung” bakal menempuh jalur udara untuk ke Surabaya, lalu menggunakan bus untuk bermain di Jakarta dan Tangerang.
Bulan Ramadhan
Melihat ketersediaan waktu istirahat yang panjang pada awal bulan Ramadhan tahun ini, yang dimulai 23 Maret, maka laga klasik Persija versus Persib idealnya bisa digelar pada akhir bulan ini. Penyebabnya, PT LIB menyediakan masa jeda delapan hari antara pekan ke-31, yang rampung pada 21 Maret, ke pekan ke-32 yang dimulai pada 30 Maret.
Namun, pada masa itu, PT LIB telah mengagendakan delapan laga tunda pekan ke-18, 20, dan 21. Oleh karena itu, duel Persija kontra Persib sulit digelar pada akhir Maret ini. Pada durasi waktu itu, Persija dan Persib sama-sama memiliki satu laga yang akan dimainkan.
Persib melawan Bhayangkara, 24 Maret, lalu Persija menghadapi Persita, 28 Maret. Untuk menggelar laga kedua tim, PT LIB juga tidak memiliki tanggal yang leluasa. Pada pekan laga tunda itu, mereka perlu memerhatikan Persita yang memiliki dua agenda tanding.
Apabila operator kompetisi tetap ingin menggelar laga el clasico pada bulan ini, maka waktu istirahat Persija dan Persib bakal dikorbankan. Pilihan tanggalnya ada dua. Pertama, kedua tim bisa berduel pada 22 Maret. Dengan tanggal itu, Persib akan menjalani tiga laga dalam lima hari. Setelah itu, Maung Bandung akan memiliki waktu istirahat selama delapan hari sebelum menjalani pekan ke-32 kontra Persis Solo.
Kemudian, pilihan waktu lainnya adalah 26 Maret. Untuk tanggal itu, Persib hanya memiliki waktu istirahat satu hari setelah menjalani laga tunda pekan ke-18 kontra Bhayangkara FC, 24 Maret. Adapun Persija juga akan memiliki waktu jeda antarlaga satu hari sebelum berduel dengan Persita di duel tunda pekan ke-23 pada 28 Maret.
Kami sejatinya telah mempersiapkan laga kontra Persib secara maksimal dengan melakukan latihan taktik. (Thomas Doll)
Di luar masalah jadwal yang rumit, Persib dan Persija secara total akan menjalani lima duel tersisa di musim ini pada bulan Ramadhan. Jumlah laga itu lebih banyak dari PSM yang hanya memiliki tiga laga tersisa di masa puasa.
Dengan mayoritas pemain menjalani ibadah puasa, maka Pelatih Persija Thomas Doll dan Pelatih Persib Luis Milla harus cermat mengatur waktu latihan pemain dan menentukan nutrisi pemain agar mereka tetap bisa tampil maksimal di bulan Ramadhan. Kedua pelatih asal Eropa itu juga perlu menyesuaikan diri karena bulan Ramadhan tahun ini adalah pengalaman pertama mereka menangani tim di Indonesia.
Milla memang pernah berpengalaman menangani tim nasional Indonesia, tetapi skuad “Garuda” tidak memiliki agenda laga resmi selama bulan puasa. Ia mengakui, penundaan laga kontra Persija mengganggu rencana program tim yang telah disusunnya. Akibat gagal berangkat ke Jakarta, ia pun meliburkan pemain selama dua hari, Jumat dan Sabtu.
Skuad Maung Bandung akan kembali berkumpul, Minggu ini. “Saya berharap (penundaan) ini tidak terulang. Negara ini harus lebih serius mempersiapkan rencana sebuah pertandingan,” ujar Milla dalam keterangan pers, Jumat lalu.
Serupa Milla, Doll juga tidak ingin ada lagi penundaan laga di sisa musim ini. Ia mengakui semua pemain Macan Kemayoran kecewa dengan kegagalan mereka menjalani duel el clasico Indonesia pada akhir pekan ini. “Kami ingin bermain rutin karena tidak ingin kehilangan ritme. Kami sejatinya telah mempersiapkan laga kontra Persib secara maksimal dengan melakukan latihan taktik,” ucap Doll yang berpaspor Jerman.
Tekanan PSM
Di tengah ketidakpastiaan jadwal laga tunda serta tantangan mengatur kondisi pemain di bulan Ramadhan, Persija dan Persib juga akan menghadapi tekanan dari PSM untuk memperebutkan gelar juara pada musim ini.
Tim “Juku Eja” berpeluang semakin meninggalkan kedua rivalnya itu jika bisa menumbangkan Persis, Minggu (5/3) ini, di Stadion Gelora BJ Habibie, Parepare, Sulawesi Selatan. Dengan tiga poin di pekan ke-28, maka PSM akan mengoleksi 62 poin.
Persib dan Persija, yang punya tabungan dua laga tunda, masing-masing akan tertinggal 10 poin dan 11 poin dari PSM. Hingga menjalani 26 laga, Persib mengumpulkan 52 poin, sedangkan Persija 51 poin.
Tekanan psikologis akan dirasakan skuad Persija dan Persib seandainya PSM semakin tidak terbendung di sisa musim ini. Tren tujuh kemenangan beruntun adalah bekal PSM mulai memperlebar jarak di puncak klasemen dari dua pesaing utama juara di pekan ke-27.
Jalan PSM untuk mengakhiri dahaga gelar liga selama 23 tahun akan lebih mudah seandainya duel Persija dan Persib berakhir imbang. Dengan kondisi itu, Juku Eja hanya memerlukan 15 poin dari 21 poin yang tersedia di musim ini.
“Kami tidak bisa memandang laga tim lain karena itu diluar kendali kami. Saya minta kepada pemain untuk menjaga konsentrasi pada diri sendiri dan tetap rendah hati untuk tidak melihat situasi klasemen hingga kami merampungkan laga tersisa,” tutur Pelatih PSM Bernardo Tavares.