Kemenangan atas Suriah memunculkan harapan baru terkait perkembangan tim sepak bola Indonesia U-20. Hasil positif ini juga merawat asa ”Garuda Muda” untuk lolos dari fase grup Piala Asia U-20 2023.
Oleh
I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA
·3 menit baca
HUMAS PSSI
Para pemain Indonesia merayakan gol yang dicetak Hokky Caraka ke gawang Suriah pada laga penyisihan Grup A di Tashkent, Uzbekistan, Sabtu (4/3/2023) malam WIB. Indonesia menang, 1-0.
TASHKENT, SABTU — Indonesia merawat asa lolos ke fase gugur Piala Asia U-20 seusai mengalahkan Suriah, 1-0, pada babak penyisihan Grup A di Stadion Lokomotiv, Tashkent, Uzbekistan, Sabtu (4/3/2023) malam WIB. Kemenangan itu pun menjadi sinyal kebangkitan ”Garuda Muda” berkat perbaikan kinerja pada penyelesaian akhir dan aspek pertahanan.
Berkat kemenangan itu, Indonesia masih berpeluang lolos ke perempat final. Mereka naik ke peringkat ketiga setelah berada di posisi terbawah seusai dibekap Irak, 0-2, pada laga sebelumnya. Namun, agar bisa lolos, Indonesia harus bisa mengalahkan tuan rumah Uzbekistan pada laga pamungkas Grup A, Selasa (7/3/2023).
Indonesia juga wajib menang dengan skor besar dan minim kebobolan untuk memperbesar kans lolos lewat head to head jika perolehan poin mereka setara Uzbekistan atau Irak. Oleh sebab itu, pertahanan solid dan penyelesaian akhir yang baik akan berperan dalam mewujudkan ambisi Indonesia lolos ke perempat final dan mengulangi pencapaian pada edisi 2018.
Peningkatan permainan Indonesia mulai terlihat di laga versus Suriah. Suriah gagal membobol gawang Indonesia yang tampil kokoh. Kemenangan berharga itu pun memantik semangat dan menjaga rasa percaya diri skuad Indonesia.
HUMAS PSSI
Gelandang Indonesia, Arkhan Fikri (kedua dari kiri), menekel pemain Suriah, Amer Alfayad, pada laga penyisihan Grup A di Tashkent, Uzbekistan, Sabtu (4/3/2023) malam WIB. Indonesia menang, 1-0.
”Kami bisa memanfaatkan peluang dengan maksimal. Pertahanan memang sudah mulai meningkat dan akan terus membaik ke depannya,” kata Pelatih Indonesia Shin Tae-yong seusai pertandingan tersebut.
Suriah, yang membutuhkan kemenangan, tampil dengan garis pertahanan tinggi sejak laga itu dimulai. Seperti halnya Indonesia, tim arahan Pelatih Mark Wotte itu juga menelan kekalahan, 0-2, dari Uzbekistan, di laga pertama. Maka, mereka berani mengambil inisiatif menyerang sejak awal laga.
Shin, yang telah menduga Suriah akan bermain menyerang, menugaskan dua pemain sayap, Ferdiansyah Cecep dan Robi Darwis, untuk ikut turun membantu empat bek saat mereka ditekan lawan. Dengan cara itu, Shin bermaksud menjaga sisi sayap Indonesia agar tidak dieksploitasi pemain sayap Suriah. Upaya itu bisa meredam agresivitas Suriah.
Tadi, saya juga melakukan banyak kesalahan. Ke depan, itu harus saya perbaiki.
Saat menerima serangan bertubi-tubi dari Suriah, barisan pemain bertahan Indonesia mampu tampil solid. Mereka tampil rapat dan tidak membiarkan terciptanya ruang yang terlampau lebar antarlini tengah dan belakang.
HUMAS PSSI
Bek Indonesia, Kakang Rudianto (kiri), mengawal pemain Suriah pada laga penyisihan Grup A di Tashkent, Uzbekistan, Sabtu (4/3/2023) malam WIB. Indonesia menang, 1-0.
Hal itu membuat para pemain Suriah kesulitan mengalirkan bola ke jantung pertahanan Indonesia. Statistik laga menyebutkan, Suriah hanya melepaskan tiga tembakan tepat sasaran tanpa ada yang berbuah gol. Adapun Indonesia mencatatkan empat tembakan yang mengarah tepat ke gawang Suriah.
Walaupun terus ditekan, Indonesia mampu memecah kebuntuan melalui gol penyerang Hokky Caraka pada menit ke-35. Gol itu berawal dari skema serangan balik. Hugo Samir mengarahkan bola kepada Hokky saat transisi menyerang ke bertahan Suriah belum sempurna.
Hokky kemudian melewati satu pemain Suriah dan memperlihatkan ketenangannya sebagai penyerang. Pemain PSS Sleman itu bergerak secara diagonal dari sayap untuk mencari ruang tembak. Hokky lantas mengarahkan bola ke pojok kanan atas gawang Suriah yang dikawal Maksim Sarraf.
Walaupun mampu mencetak kemenangan penting, permainan Garuda Muda masih banyak kekurangan dan belum bisa diatasi sepenuhnya sejak mengikuti Turnamen Mini U-20 PSSI pada akhir Februari 2023. Pada awal laga, Indonesia menerapkan pressing tinggi. Namun, tekanan itu tidak dilakukan secara kompak sehingga pemain belakang Suriah masih bisa mendapatkan ruang dan opsi mengoper bola.
HUMAS PSSI
Para pemain Indonesia menyanyikan lagu Indonesia Raya menjelang sepak mula versus Irak pada laga penyisihan grup Piala Asia U-20 2023 di Stadion Lokomotiv, Tashkent, Uzbekistan, Rabu (1/4/2023) malam. Indonesia kalah, 0-2, pada laga itu.
Para pemain Indonesia juga kerap terburu-buru dan kurang tepat dalam membuat keputusan saat mengoper bola. Dalam beberapa kali kesempatan, pembawa bola mengoper kepada pemain yang sedang dijaga ketat, alih-alih kepada rekannya yang berdiri atau berlari bebas. Kekurangan seperti itu sudah lama ada dan belum mampu disingkirkan para pemain Indonesia.
”Tadi, saya juga melakukan banyak kesalahan. Ke depan, itu harus saya perbaiki,” ujar kiper Indonesia, Daffa Fasya, yang melakukan tiga penyelamatan penting pada laga tersebut.
Adapun bagi Suriah, kekalahan dari Indonesia membuat mereka dipastikan tersingkir di fase grup karena telah menelan dua kekalahan dari dua laga yang mereka jalani.