Kejelian dalam transfer Januari adalah alasan terkuat Arsenal masih berada di puncak klasemen Liga Inggris hingga awal Maret.
Oleh
KELVIN HIANUSA
·4 menit baca
LONDON, KAMIS — Dua pemain baru Arsenal yang didatangkan pada Januari lalu, Jorginho (31) dan Leoandro Trossard (28), ternyata tidak hanya membantu tim dari sisi pengalaman dan kedalaman. Mereka juga mampu memberikan keleluasaan taktik untuk Manajer Mikel Arteta. Dengan fleksibilitas itu, Arsenal kembali menjadi kandidat terkuat juara Liga Inggris.
Fleksibilitas Arsenal terpancar lagi dalam kemenangan atas Everton, 4-0, di Stadion Emirates, London, Kamis (2/3/2023) dini hari WIB. Hasil pertemuan dengan tim bergaya pragmatis itu berbanding terbalik hanya dalam selang sebulan, ketika Arsenal takluk di markas Everton, 0-1, Februari lalu.
Arteta belajar dari kesalahan. Dia mengubah formasi awal agar tidak mudah ditebak. Jorginho dan Trossard yang masuk sebagai cadangan di kandang Everton dipercaya sebagai pemain mula. Jorginho menggantikan gelandang Thomas Partey. Trossard mengisi pos penyerang tengah milik Eddie Nketiah.
Manajer Sean Dyche mengatakan, gol pertama Arsenal lewat Bukayo Saka pada menit ke-40 mengacaukan rencananya. Everton berniat membuat frustrasi ”Si Meriam” dengan tumpukan pemain di pertahanan dan adu fisik. ”Cara itu bekerja baik sebelum gol pembuka yang mengubah segalanya,” ujarnya.
Gol pembuka itu adalah wujud betapa fleksibel Arsenal dengan keberadaan Trossard. Penyerang asal Belgia itu memainkan peran ”false 9”, berbeda dengan Nketiah yang merupakan striker murni bertipe target man. Trossard bisa berpindah-pindah posisi, terutama dengan sayap kiri Gabriel Martinelli.
Gol Saka terjadi saat perpindahan posisi, Martinelli di tengah dan Trossard di kiri. Ketika itu, Martinelli mengambil inisiatif bergeser ke sisi kanan untuk menciptakan situasi overload. Saka langsung memanfaatkan kebingungan pertahanan Everton dengan masuk ke posisi lebih sentral.
Saka yang dikawal 2-3 pemain di sisi kanan selama nyaris satu babak bisa terbebas untuk pertama kalinya jelang turun minum. Mendapat umpan terobosan dari bek sayap Oleksandr Zinchenko, dia pun sukses membuka keunggulan dengan tembakan tepat sasaran pertama Arsenal selama 40 menit.
”Dia (Martinelli) terus membangun komunikasi bersama Leandro. (Ketika Leandro tampil) dia merasa lebih bebas karena bisa bergerak ke area tertentu. Hal terpenting, kepercayaan dirinya meninggi lagi. Dia terus mencetak gol dan asis,” puji Arteta kepada Martinelli, yang menyumbang 2 gol lawan Everton.
Martinelli tidak berkembang ketika bermain bersama Nketiah. Dia nyaris selalu melebar di sisi kiri sepanjang laga. Sementara itu, Trossard yang bisa bermain di segala posisi lini serang bisa berperan seperti Gabriel Jesus. Adapun Martinelli bersinar pada awal musim sebelum Jesus cedera.
Trossard menyudahi laga dengan sumbangan 1 asis yang berujung gol kapten Martin Odegard. Di laga sebelumnya melawan Leicester City, dia juga menyumbang asis untuk gol Martinelli. Gol yang berakhir kemenangan 1-0 tersebut membuahkan 3 poin krusial untuk Arsenal.
Jorginho juga memberikan keleluasan taktik. Arteta memilih Jorginho sebagai starter karena sang gelandang memiliki visi bermain untuk mengalirkan bola dengan cepat. Visi peraih juara Eropa bersama tim nasional Italia itu dibutuhkan untuk memecah tekanan sporadis Everton.
Semua pemain baru yang didatangkan adalah tambahan hebat untuk skuad ini. Anda bisa melihat pengaruh itu di lapangan.
Arsenal, ketika Jorginho bermain sejak awal laga, menguasai bola rerata 65 persen. Menurut Sky Sports, jumlah itu meningkat dibandingkan dengan tanpanya dengan rerata 58 persen. Adapun Si Meriam berhasil menguasai bola 65,5 persen pada laga ini, sebelum Jorginho ditarik setelah turun minum.
Kata Arteta, Jorginho diganti karena merasa kurang fit saat turun minum. Meskipun begitu, Arsenal tidak khawatir karena sudah unggul 2-0. Partey, penggantinya, sangat tepat masuk ke lapangan pada momen itu. Partey lebih unggul dalam fisik dan kemampuan bertahan.
Perbedaan Arsenal sebelum jendela transfer Januari dengan saat ini sangat jelas. Biasanya mereka selalu dilanda kepanikan ketika Partey cedera. Sekarang mereka justru bisa memilih gelandang jangkar sesuai kebutuhan laga. Jorginho tidak sekadar menjadi pelapis Partey.
”Semua pemain baru yang didatangkan (pada Januari) adalah tambahan hebat untuk skuad ini. Anda bisa melihat pengaruh itu di lapangan, seperti kami juga melihat setiap hari di latihan. Terutama Jorginho yang membawa banyak pengalaman dan mentalitas untuk membantu para pemain muda,” ucap Odegaard.
Alhasil, Arsenal mampu memperkokoh posisi puncak klasemen dengan keunggulan 5 poin atas juara bertahan Manchester City. Keraguan terhadap Arteta yang minim ide setelah gagal menang tiga laga pada awal Februari kini telah sirna dengan keterlibatan lebih para pemain baru.
Si Meriam pun kembali diunggulkan dalam perburuan juara. Menurut prediksi superkomputer Opta, peluang Arsenal juara musim ini mencapai 50,5 persen, meninggalkan City dengan 47,2 persen. Pada pertengahan Februari, City sempat jauh diunggulkan 66 persen berbanding 32,2 persen.
Hasil itu berawal dari kejelian Arteta dan manajemen Arsenal. Trossard (24 juta euro) dan Jorginho (11,3 juta euro) diboyong dengan harga terbilang murah, tetapi bisa memberikan pengaruh maksimal. Adapun Jesus akan kembali dari cedera dalam waktu dekat. Jesus yang sudah absen setelah Piala Dunia Qatar 2022 akan terasa seperti pembelian terbaru Si Meriam. (AP/REUTERS)