Keberhasilan menjuarai Piala Dunia 2022 membawa berkah lanjutan bagi skuad Argentina yang sukses memboyong kategori pemain, pelatih, dan kiper terbaik dalam penghargaan FIFA. Messi menyandang pemain terbaik.
Oleh
I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA
·5 menit baca
PARIS, SELASA — Lionel Messi dinobatkan sebagai pemain terbaik FIFA 2022 dalam upacara malam penghargaan yang berlangsung di Paris, Perancis, Selasa (28/2/2023) dini hari WIB. Bintang timnas Argentina itu kembali mengungguli rekan setimnya di Paris Saint-Germain, Kylian Mbappe, sejak Piala Dunia 2022. Final Piala Dunia yang berlangsung dramatis disinyalir berperan besar dalam kesuksesan Messi menyabet penghargaan tersebut.
Messi dan Mbappe adalah dua sosok yang menjadi sorotan utama pada final Piala Dunia 2022. Kedua pemain itu menjadi simbol awal dan akhir bagi sebuah era pemain terbaik di kolong jagat. Messi, yang saat ini berusia 35 tahun, merupakan wajah lama pemain terbaik yang sering dianggap sudah mencapai senja kariernya. Ia selalu diperbandingkan dengan Mbappe sebagai lambang dari generasi baru pemain terbaik menjelang Piala Dunia Qatar.
Harapan pencinta sepak bola untuk menyaksikan duel dua pemain hebat beda generasi di final Piala Dunia itu terwujud. Duel berakhir dengan kemenangan Argentina 4-2 lewat babak adu penalti setelah kedua tim bermain imbang 3-3 di waktu normal. Saat itu, baik Messi maupun Mbappe berupaya keras menunjukkan sinarnya untuk membawa negaranya masing-masing menjadi juara.
Mereka silih berganti membobol gawang lawan seraya ingin menunjukkan kepada dunia siapa pesepak bola terbaik saat ini. Jadilah partai final itu seperti mengerucut kepada persaingan dua pemain saja. Messi pada akhirnya membuktikan diri sebagai yang terbaik. Itu adalah kemenangan pertama Messi atas Mbappe sejak final Piala Dunia.
Kali ini, Messi kembali unggul atas Mbappe dalam hal perebutan gelar pemain terbaik FIFA 2022. Dalam pemungutan suara yang dilakukan oleh pelatih dan kapten timnas, jurnalis dari 211 negara anggota FIFA, dan para penggemar yang memberikan suara lewat laman FIFA, Messi meraih 52 poin. Ia unggul atas Mbappe yang mendapatkan 44 poin di peringkat kedua. Adapun penyerang Real Madrid, Karim Benzema, menempati peringkat ketiga dengan 34 poin.
”Itu (2022) adalah tahun yang gila bagi saya. Saya bisa memenuhi impian (menjuarai Piala Dunia) setelah berjuang begitu lama. Pada akhirnya, itu terjadi. Itu adalah hal terindah dalam karier saya. Itu adalah impian setiap pemain, tetapi sangat sedikit yang bisa mencapainya. Jadi, saya bersyukur kepada Tuhan karena bisa melakukannya,” kata Messi dalam sambutannya seusai terpilih sebagai pemain terbaik FIFA.
Trofi tersebut adalah gelar pemain terbaik dunia FIFA ketujuh bagi Messi dalam 14 tahun terakhir. Rinciannya, Messi meraih satu gelar saat penghargaan itu masih bernama penghargaan pemain terbaik FIFA tahun ini pada rentang 1991-2009. Kemudian, Messi empat kali memenangi gelar pemain terbaik ketika penghargaan itu berubah nama menjadi FIFA Ballon d’Or pada 2010-2015. Setelah itu, sejak 2015, penghargaan Ballon d’Or memisahkan diri menjadi ajang tersendiri. Alhasil, penghargaan pemain terbaik FIFA pun turut berdiri sendiri dan Messi memenangi dua penghargaan lagi, yaitu pada 2019 dan 2022.
Terbanyak sepanjang sejarah
Dengan tujuh kali dinobatkan sebagai pemain terbaik dunia, Messi menjadi pemain terbanyak yang pernah meraihnya sepanjang sejarah. Di belakangnya ada Cristiano Ronaldo dari Portugal yang memenangi penghargaan itu sebanyak lima kali.
Selain Messi, skuad Argentina juga bak ”mendapat durian runtuh” seiring terpilihnya kiper Emiliano Martinez sebagai kiper terbaik dan Lionel Scaloni sebagai pelatih terbaik dalam penghargaan FIFA. Adapun gelar pemain terbaik putri kembali direbut playmaker Barcelona, Alexia Putellas, dua tahun beruntun.
Penentuan peraih penghargaan pemain terbaik FIFA didasarkan atas performa penampilan dan pencapaian masing-masing pemain di musim terbaru. Messi meraih penghargaan itu karena berjasa mengantarkan PSG meraih gelar juara Liga Perancis musim 20201-2022. Akan tetapi, gelar Piala Dunia Qatar menjadi faktor terbesar mengapa Messi terpilih sebagai pemenang pemain terbaik dunia FIFA.
Penyerang berjuluk ’Si Kutu’ atau ’La Pulga’ itu justru tampil menawan di usianya yang semakin senja. Ia mencetak tujuh gol dan mengklaim tiga asis dalam tujuh pertandingan di Qatar 2022.
Messi pernah sedemikian dekat dengan trofi Piala Dunia pada 2014 di Brasil. Namun, saat itu, Argentina kalah dari Jerman melalui gol Mario Goetze di menit-menit akhir pertandingan. Setelah itu, Messi gagal membawa Argentina menjuarai Piala Dunia 2018 di Rusia.
Sejak rentetan kegagalan di Piala Dunia, banyak pihak menyangka Messi tidak akan mampu meraih trofi Piala Dunia sebagaimana pendahulunya, Diego Maradona. Itu berarti akhir yang menyedihkan bagi Messi lantaran selama ini ia kerap dijuluki sebagai reinkarnasi Maradona.
Nasib berbalik
Nasib berbalik bagi Messi di Piala Dunia Qatar yang dipercaya sebagai Piala Dunia terakhirnya. Penyerang berjuluk ”Si Kutu” atau ”La Pulga” itu justru tampil menawan di usianya yang semakin senja. Ia mencetak tujuh gol dan mengklaim tiga asis dalam tujuh pertandingan.
Kontribusi dua golnya di partai puncak sudah lebih dari cukup sebagai bukti sahih kehebatan Messi. Keberhasilan unggul dari Mbappe, yang sedang berada di usia keemasannya, membuat banyak pihak terharu dengan perjuangan Messi untuk mengatarkan Argentina meraih trofi Piala Dunia pertama sejak 1986.
Hal ini yang tidak terjadi pada Mbappe kendati sukses membawa Perancis menjuarai Piala Dunia 2018. Dalam pemilihan pemain terbaik FIFA 2018, Mbappe hanya berada di urutan keempat, di bawah Luka Modric, Ronaldo, dan Mohamed Salah. Modric dianugerahi penghargaan itu karena dianggap punya peran menonjol dalam mengangkat performa Kroasia hingga mampu melaju ke final.
Dengan demikian, selain performa serta pencapaian, ada kesan nilai atau unsur heroik yang timbul dari diri seorang pemain turut menggerakkan hati para pemilik suara untuk memilih. Dengan itu pula Messi merebut hati para pemilik suara untuk memberikannya kemenangan kedua atas Mbappe sejak Piala Dunia Qatar. (AFP)