Tantangan Besar Menyiarkan Piala Dunia U-20 FIFA 2023
Dua bulan menjelang Piala Dunia U-20 FIFA 2023, Indonesia terus mempersiapkan diri sebagai tuan rumah. Dari sisi penyiaran, ada tantangan berat untuk meraup antusiasme pencinta bola seperti pada Piala Dunia Qatar 2022.
Oleh
RIVALDO ARNOLD BELEKUBUN
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — PT Surya Citra Media ditetapkan sebagai lembaga pemegang hak siar resmi Piala Dunia U-20 FIFA 2023. Tantangan menanti untuk membuat tayangan pesta sepak bola para pemain muda itu diminati oleh khalayak ramai. Memanfaatkan animo penonton Piala Dunia FIFA 2022 Qatar menjadi salah satu strategi mereka untuk melewati tantangan tersebut.
Direktur Utama PT SCM Sutanto Hartono mengatakan, pihaknya akan mengupayakan siaran Piala Dunia U-20 mendapatkan respons tontonan selayaknya Piala Dunia Qatar 2022 yang juga mereka siarkan tahun lalu. Hal ini penting karena ajang sepak bola internasional itu merupakan ajang terbesar kedua FIFA. Terlebih lagi, kali ini Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 yang akan diadakan mulai 20 Mei-11 Juni 2023.
Menurut Sutanto, siaran Piala Dunia U-20 dan Piala Dunia akan mendapatkan respons yang berbeda. Sulit bagi tayangan Piala Dunia U-20 untuk menyamai euforia penonton Piala Dunia Qatar 2022. Pihaknya mencatat, selama tayangan Piala Dunia Qatar, hampir 3,7 terabyte per detik dikonsumsi pengguna yang menonton pertandingan di platform mereka.
Untuk gambaran, rata-rata konsumsi internet di Indonesia per hari adalah sekitar 4,6 terabyte. Artinya, hampir 75 persen penggunaan kuota internet dihabiskan masyarakat Indonesia untuk menonton tayangan Piala Dunia Qatar 2022 di platform-platform PT SCM. Hal ini, kata Sutanto, menjadi salah satu tonggak capaian yang dijadikan tolak ukur untuk tayangan Piala Dunia U-20 nanti.
”Kami akan berusaha menangkap animo para pencinta bola saat menonton Piala Dunia Qatar. Saya rasa ada potensi ketertarikan yang cukup besar dari para penggemar Piala Dunia untuk melirik (siaran Piala Dunia) U-20 nanti,” kata Sutanto dalam konferensi pers penetapan PT SCM sebagai penyiar resmi Piala Dunia U-20 FIFA 2023 di Senayan, Jakarta, Selasa (28/2/2023). Acara ini dihadiri oleh Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) yang juga Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir.
Sutanto menjelaskan, salah satu strategi mereka untuk membangun animo tersebut adalah dengan pemasaran intensif dalam rangka menyampaikan acara besar ini kepada masyarakat. Sebagai salah satu ajang sepak bola paling bergengsi internasional, Piala Dunia U-20 patut mendapatkan antusiasme yang tinggi, terutama apabila tim Indonesia berlaga di dalamnya.
Untuk itu, pihaknya juga berharap, tim sepak bola Indonesia U-20 yang mulai Rabu (1/3/2023) ini tampil pada ajang Piala Asia U-20 bisa tampil baik dan lolos dari penyisihan grup pada Piala Dunia U-20. Kata Sutanto, dengan adanya tim Indonesia U-20, penonton tuan rumah akan semakin tertarik untuk menonton Piala Dunia U-20, terutama untuk mendukung para pemain muda berlaga memperjuangkan negaranya.
”Selain itu, kami ingin meningkatkan awareness, jadi kami akan mulai promosi dari sekarang. Semua orang tahu Ronaldo dan Lionel Messi, kami ingin juga ingin perkenalkan siapa kira-kira para pemain bintang di U-20 ini sehingga kita tahu profiling pemain dari tiap-tiap negara. Namun, itu akan menunggu babak penyisihan grup selesai,” ujar Sutanto.
Persiapan Piala Dunia U-20 adalah persiapan cikal bakal siap tidak kita untuk Piala Dunia. Untuk itu, penyelenggaraan dan prestasi nasional harus berjalan bersamaan, tidak boleh ada yang tertinggal.
Erick menyampaikan, Piala Dunia U-20 FIFA 2023 merupakan momen kebangkitan bagi sepak bola Indonesia. Hal ini perlu menjadi kebanggaan negara Indonesia karena akan tercatat dalam sejarah dunia persepakbolaan internasional. Indonesia adalah negara Asia Tenggara kedua yang menyelenggarakan ajang Piala Dunia U-20 setelah Malaysia pada 1997. Hal ini, menurut dia, akan menjadi preseden yang baik bagi Indonesia.
Selain itu, dengan menyelenggarakan ajang tersebut, Indonesia akan mendapatkan rekam jejak yang baik oleh FIFA. Erick berharap, di masa datang Indonesia akan dipertimbangkan untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia layaknya Qatar. Maka dari itu, ia mengharapkan adanya dukungan baik dari pencinta sepak bola dan seluruh masyarakat Indonesia.
”Persiapan Piala Dunia U-20 adalah persiapan cikal bakal siap tidak kita untuk Piala Dunia. Untuk itu, penyelenggaraan dan prestasi nasional harus berjalan bersamaan, tidak boleh ada yang tertinggal. Saya mengajak seluruh masyarakat, marilah kita menjadi tuan rumah yang baik,” kata Erick.
Aturan "nonton" bareng
Sebagai pemegang hak penyiar resmi Piala Dunia U-20 FIFA 2023, PT SCM memiliki wewenang untuk mengatur ketentuan nonton bareng atau nobar tayangan pertandingan ajang tersebut. Artinya, untuk dapat mengadakan kegiatan nobar, harus meminta izin dari PT SCM. Aturannya sama dengan ketentuan nobar Piala Dunia Qatar tahun lalu.
Direktur PT Indonesia Entertaintment Group Hendy Lim mengungkapkan, setiap kegiatan nobar Piala Dunia U-20 yang bersifat massal harus mendapatkan izin dan persetujuan dari PT SCM. Pihaknya akan menjadi koordinator yang mengurusi kegiatan nobar ajang Piala Dunia U-20 tersebut. Untuk detail dan cara pengajuan, pihaknya akan menyosialisasikan kepada penyelenggara di beberapa kota.
”Perlu diingat, para pihak yang ditunjuk sebagai sponsor resmi Piala Dunia U-20 2023 tidak serta-merta memiliki hak untuk mengadakan nobar tanpa persetujuan dari pemegang hak siar yakni PT SCM. Untuk itu, permintaan izin perlu dilakukan terlebih dahulu,” jelasnya.