Menuju SEA Games, Pelatnas Renang Akan ”Uji Coba” di Kejuaraan Singapura
Para perenang pelatnas baru saja menghadapi seleksi nasional untuk tim renang Indonesia dalam SEA Games 2023. Namun, sebelum pengumuman, tim pelatnas harus menguji coba kemampuan mereka dalam kejuaraan di Singapura.
Oleh
RIVALDO ARNOLD BELEKUBUN
·4 menit baca
Suasana latihan tim pelatnas di Arena Akuatik Senayan, Jakarta, Senin (27/2/2023).
JAKARTA, KOMPAS — Tim pemusatan latihan nasional atau pelatnas baru saja mengikuti seleksi nasional untuk SEA Games 2023 yang akan diadakan pada Mei nanti. Meski belum ada pengumuman nama-nama yang bakal mengisi tim renang Indonesia untuk Pesta Olahraga Asia Tenggara tersebut, tim pelatnas optimistis dengan hasil yang diberikan perenangnya dalam seleksi.
Namun, tantangan sebelum itu, tim pelatnas akan menghadapi ajang Singapore National Age Groupke-53 yang diadakan di ”Kota Singa” pada pertengahan Maret mendatang. Tim yang dikirim akan dipilih dari atlet-atlet anggota pelatnas. Belum ada kepastian berapa atau siapa anggota yang akan ditandingkan, tetapi yang pasti kejuaraan ini menjadi ajang bagi tim untuk mengukur kesiapan mereka dalam menghadapi SEA Games 2023.
Kami akan kirim tim untuk Singapore National Age Group. (Kegiatan) itu berlangsung pada 14 sampai dengan 19 Maret. Namun, untuk anggota yang akan dikirim, masih dirapatkan. Nanti segera akan kami umumkan jika sudah ada informasinya.
”Kami akan kirim tim untuk Singapore National Age Group. (Kegiatan) itu berlangsung pada 14 sampai dengan 19 Maret. Namun, untuk anggota yang akan dikirim, masih dirapatkan. Nanti segera akan kami umumkan jika sudah ada informasinya,” kata manajer Pelatnas Renang Wisnu Wardhana ketika dihubungi, Senin (27/2/2023).
NASRUN KATINGKA
Pelatih pelatnas renang Indonesia, Michael Piper, saat Kejuaraan Akuatik Indonesia Terbuka atau IOAC 2022 di Stadion Akuatik Gelora Bung Karno, Jakarta, Kamis (15/12/2022).
Pelatih asing yang kini menjadi pelatih kepala tim pelatnas, Michael Piper, menjelaskan, saat ini tim sedang berlatih untuk mempersiapkan diri dalam kejuaraan di Singapura tersebut. Meski begitu, obyektif utama mereka adalah menguatkan pengalaman tanding para atlet dalam rangka menghadapi SEA Games 2023. Untuk itu, ajang pertandingan di Singapura nanti, Piper jadikan sebagai ”uji coba” sebelum membawa Indonesia ke kejuaraan renang se-Asia Tenggara tersebut.
Kata Piper, strategi utamanya dalam persiapan SEA Games 2023 adalah dengan konsisten latihan dasar harian serta mengikutkan para atletnya dalam banyak pertandingan jika tersedia. Hal ini tidak hanya dilakukan untuk terus mengasah kemampuan para perenang tersebut, tetapi juga menebalkan mental tanding mereka. Ini penting mengingat para atlet pelatnas renang didominasi oleh usia yunior (17-23 tahun).
”Meski beberapa dari mereka punya pengalaman yang mengesankan, tetapi kebanyakan masih disebut rookie (pemula) untuk ajang SEA Games 2023. Maka dari itu, pengalaman pertandingan jadi kunci untuk membuktikan diri mereka. Saya yakin, dalam waktu yang tidak sedikit ini (menjelang SEA Games 2023), para atlet muda ini berpotensi untuk berkembang signifikan,” tutur Piper saat ditemui di Arena Akuatik Senayan, Jakarta, Senin (27/2).
KOMPAS/ADRIAN FAJRIANSYAH
Suasana final 200 meter gaya kupu-kupu dalam Seleksi Nasional Renang untuk SEA Games Kamboja 2023 di Arena Akuatik Senayan, Jakarta, Kamis (23/2/2023).
Piper mengungkapkan, ia tak cukup puas dengan hasil seleksi nasional (seleknas) yang juga diikuti para perenang dalam timnya pada 21 hingga 24 Februari kemarin. Pasalnya, tak ada perenang pelatnas yang dapat menembus limit A. Beberapa atlet pelatnas hanya berhasil meraih limit B. Limit A adalah standar yang sama dengan peraih perunggu dalam SEA Games 2021, sedangkan limit B merupakan standar waktu yang sama dengan urutan keenam SEA Games 2021.
Masalahnya, perenang yang tembus limit A akan diprioritaskan masuk tim SEA Games 2023, sedangkan limit B dipertimbangkan dengan mengukur peta persaingan SEA Games 2023 nanti. Meski begitu, Piper tetap mengapresiasi usaha dan hasil para atlet tersebut. Kata dia, dengan meraih limit B, menunjukkan kemampuan kompetitif para perenang muda tersebut. Masalah peningkatan waktu dapat dilakukan dengan latihan.
”Jika melihat seleknas dan SEA Games yang lalu, sebenarnya beberapa perenang ini hanya tertinggal selisih sepersekian detik. Tentu, dalam dunia renang, sepersekian detik adalah perbedaan yang signifikan. Tidak peduli hanya tertinggal 0,01 detik, tetap akan kalah. Maka dari itu, kami akan fokus memperbaiki selisih singkat ini,” tutur Piper.
KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO
Perenang nasional Pande Made Iron Digjaya ketika mengikuti pelatihan pelatnas renang persiapan SEA Games XXXI Vietnam 2021 di Stadion Akuatik Gelora Bung Karno, Jakarta, Rabu (27/4/2022).
Kapten tim pelatnas Pande Made Iron Digjaya mengatakan, dirinya sedang berupaya memperbaiki waktu yang ia cetak dalam seleknas kemarin. Ia mengikuti nomor 50 meter gaya dada putra dan berhasil meraih waktu 28,84 detik. Limit A dalam nomor ini adalah 28,32 detik dan limit B adalah 28,96 detik sehingga Iron berhasil menembus limit kedua ini.
Meski tembus limit B, Iron mengaku tak berpuas diri. Kini, ia sedang mempersiapkan diri untuk perlombaan selanjutnya. Meski belum tahu apakah akan lolos ke tim SEA Games 2023 atau ke tim yang akan diberangkatkan ke Singapura, ia tetap menaruh fokusnya untuk meraih medali emas untuk Indonesia.
”Selain fisik, tekanan mental juga berat. Banyak tuntutan dan harapan pada kami. Maka dari itu, saya berusaha tetap menjaga diri agar selalu prima. Bukan hanya latihan, saya juga berusaha untuk terus memperhatikan kesiapan mental saya,” kata Iron.