Tottenham Hotspur mengangkat gengsinya di London seusai membenamkan Chelsea, 2-0. Sebaliknya, kekalahan telak itu membuat posisi Manajer Chelsea Graham Potter kian tersudut.
Oleh
Nikolaus harbowo dari London, Inggris
·3 menit baca
KOMPAS/NIKOLAUS HARBOWO
Suasana pertandingan Liga Inggris antara Tottenham Hotspur versus Chelsea terlihat dari royal box Stadion Tottenham Hotspur, London, Inggris, Minggu (26/2/2023) malam WIB. Tuan rumah Spurs menang, 2-0.
LONDON, KOMPAS - Tottenham Hotspur semakin memperkokoh posisinya di peringkat empat besar Liga Inggris setelah menaklukkan Chelsea, 2-0, di Liga Inggris, Minggu (26/2/2023) malam WIB. Derbi London ini berlangsung sangat panas karena kedua klub sama-sama berusaha mempertahankan gengsinya.
Kompas menyaksikan langsung laga di Stadion Tottenham Hotspur, London, itu berkat undangan dari AIA, perusahaan asuransi global. AIA adalah mitra utama dan global dari Spurs.
Pada laga itu, penonton didominasi pendukung Spurs karena mereka bermain di kandang. Namun, ribuan fans Chelsea juga hadir. Kedua fans saling menyanyikan yel-yel mereka di awal permainan. Namun, teriakan fans Spurs terdengar lebih bergemuruh, terutama setelah tim kesayangannya mencetak gol, masing-masing lewat Oliver Skipp pada menit ke-46 dan Harry Kane pada menit ke-82.
Dengan kemenangan 2-0 melawan Chelsea, Spurs berhasil mengangkat martabatnya di derbi London kali ini. Untuk kali pertama dalam nyaris setengah dekade terakhir, Spurs mengalahkan Chelsea di Liga Inggris. Pada delapan duel sebelumnya, Si ”Biru” enam kali menang dan dua kali imbang.
TANGKAPAN LAYAR BBC
Statistik pertandingan Liga Inggris antara Tottenham Hotspur versus Chelsea di Stadion Tottenham Hotspur, London, Inggris, Minggu (26/2/2023) malam WIB. Tuan rumah Spurs menang, 2-0.
Tak pelak, suporter tuan rumah larut dalam sukacita. Sebaliknya, suporter Chelsea terlihat sangat kecewa. Sebagian dari mereka bahkan telah meninggalkan kursinya saat Spurs mencetak gol kedua, yaitu lewat Kane.
Kemenangan itu membuat Spurs memantapkan posisinya di peringkat keempat Liga Inggris dengan koleksi 45 poin dari 25 laga. Sebaliknya, Chelsea kian terbenam di peringkat kesepuluh dengan 31 poin dari 24 laga. Selisih gol mereka bahkan minus dua. Artinya, kebobolan mereka lebih banyak (25 gol) dari gol dibuat (23).
Suara menggema dari para fans Tottenham, mulai dari yel-yel “Come on you, Spurs”, “Glory-glory Hotspur”, hingga “Yid Army”, terdengar nyaring.
Kekalahan ketiga beruntun di berbagai ajang itu membuat Manajer Chelsea Graham Potter kian tersudut. Sebelum laga itu, ia mengaku diteror fans fanatik Chelsea. Todd Boehly, pemilik Chelsea yang hadir di Stadion Tottenham, pun terlihat kecewa. Ia sudah mengucurkan dana fantastis, 600 juta dollar AS (Rp 9,1 triliun), musim ini. Namun, Chelsea justru kian terpuruk.
Teriakan menggema
Pada babak pertama, teriakan “huu” dari fans Spurs kerap menggema di lapangan setiap ada pemain Chelsea mendapatkan bola. Di sisi lain fans Chelsea terus meneriakkan yel-yel dan bertepuk tangan.
KOMPAS/NIKOLAUS HARBOWO
Suasana pertandingan Liga Inggris antara Tottenham Hotspur versus Chelsea terlihat dari royal box Stadion Tottenham Hotspur, London, Inggris, Minggu (26/2/2023) malam WIB. Tuan rumah Spurs menang, 2-0.
Di babak pertama, Chelsea mampu mendominasi lapangan. Sesekali pemain tengah Spurs, Pierre-Emile Kordt Højbjerg, menyerang dan menendang bola, tetapi mengenai gawang. Sorakan fans mereka pun tak tertahankan.
Puncaknya, duel panas dua klub ini terjadi ketika Hakim Ziyech mendorong Richarlison. Emerson Royal seakan tidak terima dan mendorong Ziyech. Ziyech pun membalasnya dengan dorongan dekat kepala. Pendukung Spurs bersorak-sorai ketika wasit memberikan kartu merah kepada Ziyech. Namun, setelah melihat video assistant referee (VAR), wasit menganulirnya dan memberikan kartu kuning kepada Ziyech dan Emerson Royal.
Di babak kedua, pertandingan berjalan lebih sengit. Belum semua pengunjung masuk, semenit pertandingan berjalan, Spurs berhasil mengantongi gol melalui tendangan Oliver Skipp. Semua fans bergemuruh.
Seusai turun minum, Spurs memang lebih banyak menyerang. Suara menggema dari para fans mereka, mulai dari yel-yel “Come on you, Spurs”, “Glory-glory Hotspur”, hingga “Yid Army”, terdengar nyaring. Penonton Chelsea pun hanya bisa terdiam. Apalagi, dengan tambahan gol dari Harry Kane di menjt 82, Chelsea semakin tidak banyak berkutik.
AP/KIRSTY WIGGLESWORTH
Manajer Chelsea Graham Potter.
Ryan Mason, pelatih teknik Spurs, saat ditemui, mengatakan, kunci permainan ada di mentalitas pemain. Menurut dia, sudah menjadi tugas para pemain dan staf pelatih untuk menginspirasi tim agar dapat bertanding dengan baik setiap jelang laga. “Itulah tantangannya dan memang tidak mudah,” ujar Mason.
Sebagai pelatih termuda di Liga Inggris, Mason berharap, Spurs juga dapat melalui dua kompetisi lainnya dengan baik. Selain Liga Inggris, mereka masih bertarung dan memiliki kans juara di dua kompetisi lainnnya. Mereka berada di babak 16 besar Liga Champions Eropa dan babak ketiga Piala FA. “Kami yakin dan berharap agar kami bisa sukses di dua kompetisi itu,” ucapnya.