Real Madrid memang sukses terhindar dari kekalahan saat menjamu Atletico Madrid. Namun, duel yang berakhir imbang itu lebih terasa sebagai kekalahan bagi Real
Oleh
I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA
·4 menit baca
AFP/PIERRE-PHILIPPE MARCOU
Pemain Real Madrid Alvaro Rodriguez merayakan golnya ke gawang Atletico Madrid pada laga Liga Spanyol, di Stadion Santiago Bernabeu, Minggu (26/2/2023) dini hari WIB. Laga berakhir imbang 1-1.
MADRID, MINGGU – Atletico Madrid menahan imbang rival sekotanya, Real Madrid, dengan skor imbang 1-1 dalam Derbi Madrid yang berlangsung di Stadion Santiago Bernabeu, Minggu (26/2/2023) dini hari WIB. Meski bermain dengan 10 orang, Atletico mampu unggul lebih dulu sebelum disamakan Real. Upaya Real yang dijuluki “Raja Come Back” untuk kembali unggul tak berhasil dikarenakan solidnya lini pertahanan Atletico.
Tidak ayal, kondisi itu pun bagai mengempaskan Real kembali ke Bumi setelah sempat terbang tinggi dengan untaian puja-puji yang datang usai mengalahkan Liverpool 5-2 di Stadion Anfield. Pada laga tersebut, Real yang tertinggal lebih dulu 0-2 lewat gol cepat Darwin Nunez dan Mohamed Salah pada akhirnya mampu mengejar ketertinggalan dan menang telak 5-2. Come back hebat itu tidak bisa lagi diulangi Real, kendati mereka bermain di hadapan para pendukung sendiri.
Atletico unggul lebih dulu melalui gol sundulan dari Jose Maria Gimenez di menit ke-78. Gol Gimenez tercipta dari skema eksekusi tendangan bebas Antoine Griezmann. Real membalas lewat skema serupa tujuh menit berselang. Berawal dari sepakan sudut Luka Modric, pemain pengganti Alvaro Rodriguez menanduk bola tanpa mampu diantisipasi kiper Atletico, Jan Oblak.
Menurut catatan Opta, ini adalah kali pertama dalam abad ke-21 di mana dua orang pemain dari Uruguay mampu mencetak gol dalam Derbi Madrid. Laga ini juga terasa istimewa bagi Alvaro yang tercatat sebagai pemain termuda yang mampu mencetak gol dalam Derbi Madrid. Alvaro saat ini berusia 18 tahun dan 226 hari. Rekor pemain termuda yang mencetak gol dalam Derbi Madrid sebelumnya dipegang penyerang Real, Gonzalo Higuain, saat berusia 19 tahun dan 76 hari pada 2007.
AP PHOTO/MANU FERNANDEZ
Pemain Atletico Madrid Jose Gimenez (atas kanan) menyundul bola untuk mencetak gol ke gawang Real Madrid pada laga Liga Spanyol, di Stadion Santiago Bernabeu, Minggu (26/2/2023) dini hari WIB. Laga berakhir imbang 1-1.
Hasil imbang ini terasa menyesakkan bagi Real yang sepanjang laga lebih dominan atas Atletico. Terlebih Atletico harus bermain dengan 10 orang setelah Angel Correa mendapat kartu merah lantaran menyikut dada dari Antonio Rudiger. Keunggulan jumlah pemain tidak mampu dimaksimalkan Real dan justru kebobolan gol lebih dulu.
“Pada babak pertama, kami memiliki kontrol yang baik, tetapi intensitasnya tidak tinggi. Kemudian kami tidak memanfaatkan kelebihan pemain yang kami miliki,” kata pelatih Real, Carlo Ancelotti, setelah pertandingan.
Sebagaimana dikatakan Ancelotti, Real memang lebih dominan atas Atletico baik pada babak pertama atau pun kedua. Los Blancos mendominasi penguasaan bola dengan persentase 61 persen berbanding 39 persen milik Atletico. Angka expected goal Real pun tercatat sebesar 1,65, unggul jauh atas Atletico yang hanya 0,29, tetapi mampu mencetak satu gol. Maka, wajar bila Ancelotti menyesali hasil imbang yang lebih terasa sebagai kekalahan bagi timnya itu.
“Hari ini kami kurang memiliki kesegaran mental, lebih dari fisik. Terutama ketika mereka bermain dengan 10 pemain, kami membiarkan mereka mencetak gol dan berjuang untuk mengatur ulang posisi kami,” ujar Ancelotti.
Ketika mereka bermain dengan 10 pemain, kami membiarkan mereka mencetak gol dan berjuang untuk mengatur ulang posisi kami.
AFP/PIERRE-PHILIPPE MARCOU
Pemain Real Madrid Eder Militao (kanan) berebut bola dengan pemain Atletico Madrid Yannick Ferreira-Carrasco pada laga Liga Spanyol, di Stadion Santiago Bernabeu, Minggu (26/2/2023) dini hari WIB. Laga berakhir imbang 1-1.
Transisi cepat
Salah satu kunci sukses Atletico dalam meredam agresivitas para pemain Real adalah pertahanan kompak dan transisi cepat dari menyerang ke bertahan. Para pemain belakang Atletico hampir tidak pernah terlambat ketika kembali ke posisinya setelah serangan mereka gagal.
Pelatih Atletico, Diego Simeone, memainkan formasi dasar 4-5-1. Empat orang pemain belakang Atletico senantiasa disiplin mengawal kedalaman pertahanan sehingga dalam beberapa kali kesempatan, Real selalu kalah jumlah pemain saat berusaha merangsek ke jantung pertahanan lawan.
Gelandang sayap Atletico, Yannick Carrasco dan Marcos Llorente, juga aktif membantu serangan dan pertahanan. Ketika Real menyerang dari sisi sayap, Carrasco atau Llorente akan bergerak dan mencoba mengganggu aliran bola Real. Pergerakan Carrasco atau Llorente saat membantu pertahanan membuat Atletico terlihat bertahan dengan lima bek.
Simeone secara tersirat mengaku tidak puas dengan kinerja wasit Jesus Gil Manzano yang mengeluarkan kartu merah kepada Correa. Menurut pelatih berpaspor Argentina tersebut, sentuhan siku Correa kepada Rudiger tidaklah sedemikian keras. Maka dari itu, ia mengaku heran dengan keputusan Manzano yang begitu cepat memutuskan bahwa Correa layak mendapat kartu merah.
Pelatih Atletico Madrid Diego Simeone (kiri) berbicara dengan pelatih Real Madrid Carlo Ancelotti pada laga Liga Spanyol, di Stadion Santiago Bernabeu, Minggu (26/2/2023) dini hari WIB. Laga berakhir imbang 1-1.
“Tidak akan ada pemain yang tersisa jika mereka (Real Madrid) selalu memanggil itu (wasit). Ini terus terjadi setiap saat terhadap kita, seperti sudah menjadi hal yang wajar, dan itu tidak benar. Alangkah baiknya bisa bersaing dalam kondisi yang sama. Setiap kali kami datang ke sini, ada seruan melawan kami,” kata Simeone.
Dengan hasil imbang ini, Real semakin kesulitan untuk mendekatkan jarak dengan Barcelona di peringkat pertama liga. Real sejauh ini mengemas 52 poin dari 23 laga, atau terpaut tujuh poin dari Barca. Namun, Barca berpotensi semakin memperlebar jarak menjadi 10 poin dengan Real bila mampu mengatasi perlawanan tuan rumah Almeria pada pertandingan yang berlangsung Senin (27/2/2023). (AFP)