AS Roma melangkah ke 16 besar Liga Europa setelah menang agregat 2-1 atas RB Salzburg. Kemenangan itu membuat Roma menjaga tren positif di kompetisi Eropa setelah meraih trofi Liga Konferensi musim lalu.
Oleh
ADRIAN FAJRIANSYAH
·5 menit baca
ROMA, JUMAT — AS Roma melangkah ke babak 16 besar Liga Europa setelah menang agregat 2-1 (0-1, 2-0) atas RB Salzburg dalam babak playoff kompetisi kasta kedua antarklub ”Benua Biru” tersebut. ”Serigala Roma” coba membangun asa mengangkat trofi Liga Europa karena peluang meraih gelar di kompetisi domestik nyaris sudah tertutup.
”Ini adalah Roma yang luar biasa, yang mendapatkan hasil penting juga performa yang lengkap di semua level. Sekali lagi, ini adalah tim, grup yang bersatu dengan solidaritas, empati, saya menyukai semuanya. Ini adalah kemenangan melawan tim yang berasal dari Liga Champions yang benar-benar dikemas dengan kualitas,” ujar Pelatih AS Roma Jose Mourinho kepada Sky Sport Italia dilansir Football-Italia usai timnya menang dalam laga kedua playoff di Stadion Olimpico, Roma, Italia, Jumat (24/2/2023).
Kesuksesan melaju ke 16 besar Liga Europa membuat Roma menjaga tren positif di ajang Eropa. ”I Giallorossi” alias ”Si Kuning-Merah” adalah satu-satunya wakil Italia yang selalu melangkah ke fase gugur semua kompetisi Benua Biru dalam tujuh musim terakhir, yakni menembus 16 besar Liga Champions Eropa 2015/2016, 16 besar Liga Europa 2016/2017, semifinal Liga Champions 2017/2018, 16 besar Liga Champions 2018/2019, 16 besar Liga Europa 2019/2020, semifinal Liga Europa 2020/2021, dan juara Liga Konferensi Europa 2021/2022.
Kini, Roma menanti calon lawan di 16 besar yang baru diundi di Nyon, Swiss, Jumat pukul 12.00 waktu setempat atau pukul 18.00 WIB. Roma menjadi salah satu dari delapan tim pot kedua atau kelompok non-unggulan yang berisi para pemenangan playoff. Selain Roma, ada Juventus, Bayer Leverkusen, Manchester United, Sevilla, Shakhtar Donetsk, Sporting CP, dan Union Berlin di pot tersebut.
Tim pot kedua akan dipertemukan dengan tim dari pot pertama atau kelompok unggulan yang berisi para juara penyisihan grup. Tim unggulan itu adalah Arsenal, Real Betis, Fenerbahce, Ferencvaros, Feyenoord, Freiburg, Real Sociedad, dan Union Saint-Gilloise. Kendati demikian, Mourinho tak gentar timnya bakal bersua tim unggulan.
”Sepak bola Italia sedang berjalan dengan baik. Fiorentina dan Lazio lolos ke 16 besar Liga Konferensi, kami dan Juventus melaju ke 16 besar Liga Europa. Inter Milan, Napoli, dan AC Milan mendapatkan kemenangan di laga pertama 16 besar Liga Champions. Napoli memiliki satu setengah kaki di babak berikutnya, Inter dan Milan satu kaki. Ini kabar baik untuk sepak bola Italia,” kata Mourinho menggambarkan potensi kekuatan tim Italia untuk bersaing di kompetisi Eropa musim ini.
Percaya diri
Dalam laga itu, Roma tampil percaya diri dan agresif. Didukung oleh para penggemarnya yang memenuhi tribune, pemain Roma bak sekumpulan serigala kelaparan. Mereka tidak sedikit pun memberi ruang bernapas bagi para pemain Salzburg.
Para pemain Roma terus menekan Salzburg guna membalikkan kekalahan 0-1 pada laga pertama di Wals-Siezenheim, Austria, pekan lalu. Upaya Roma membuat para pemain Salzburg pontang-panting dan kiper mereka, Philipp Kohn, berulang kali jatuh-bangun.
Setelah berulang kali gawang mereka selamat oleh aksi gemilang Kohn dan bantuan tiang maupun mistar, Salzburg akhirnya tak kuasa kebobolan oleh gol sundulan penyerang Roma, Andrea Belotti, pada menit ke-33. Gol itu bermula dari penetrasi bek sayap kiri Leonardo Spinazzola yang berani menusuk ke kotak penalti. Sesampai di kotak penalti, dia melepaskan umpan silang ke muka gawang yang disambar dengan sundulan terbang Belotti.
Salzburg lalu berusaha untuk keluar dari tekanan. Namun, Roma tak kalah buasnya saat bertahan. Pemain Roma mengejar bola ke mana pun bergulir dan tidak memberi kesempatan kepada pemain Salzburg berlama-lama memegang bola. Sekali pemain Salzburg mengontrol ataupun membawa bola, dua-tiga pemain Roma langsung mengejar untuk merebut, menghantam, dan menjatuhkan pemain klub pemuncak klasemen Liga Austria tersebut.
Penampilan tanpa kenal lelah Roma menyebabkan energi Salzburg terkuras jelang turun minum. Pada momen itu, Roma berhasil menghukum tamunya dengan gol kedua yang dicetak gelandang serang Paulo Dybala pada menit ke-40. Lagi-lagi, gol itu dimotori oleh Spinazzola yang begitu percaya diri menggiring bola dengan kecepatan tinggi dari separuh lapangan menuju kotak penalti.
Ini adalah Roma yang luar biasa, yang mendapatkan hasil penting juga performa yang lengkap di semua level.
Sebelum masuk kotak penalti, Spinazzola melepas umpan silang ke kotak penalti karena Dybala telah melambai-lambaikan tangan meminta bola. Saat bola tiba di kakinya, Dybala melancarkan tendangan keras yang membuat Kohn hanya bisa terdiam.
Memasuki babak kedua, Salzburg mencoba bermain lebih lepas. ”Die Roten Bullen” lebih sering menguasai bola dan bisa menciptakan peluang untuk mencuri gol. Namun, energi Roma tak habis-habis. Mereka terus bermain spartan untuk menjaga gawangnya tidak kecolongan. Bahkan, mereka bisa saja menambah pundi-pundi gol kalau Kohn tidak bermain apik.
”Kami bisa mencetak lebih banyak gol, tetapi kami tidak mau mengambil risiko di belakang,” kata Mourinho.
Belotti, dikutip laman Asroma.com, mengatakan, mereka mempersiapkan diri dengan baik secara taktik dan psikologis untuk menghadapi laga tersebut. Maka dari itu, dia menilai timnya sangat pantas untuk menang dan lolos ke 16 besar.
”Saya mempertaruhkan diri saya untuk datang ke Roma. Saya selalu bekerja keras untuk berkembang karena kami semua ingin bermain. Yang terpenting, semuanya tersedia untuk tim, untuk menang bersama,” tutur Belotti.
Menurut Kohn, timnya berusaha lebih baik di babak kedua tetapi semuanya sudah terlambat. Sangat sulit untuk mencetak gol melawan tim yang memiliki pertahanan sangat ketat.
”Kami kecewa, tentu saja karena kami memiliki peluang yang realistis. Namun, babak pertama benar-benar sulit untuk dijalani sehingga kami tidak bisa menyalahkan diri sendiri terlalu banyak dengan babak kedua,” ungkapnya dilansir Redbullsalzburg.at.