Langkah Positif Menuju Paris 2024 di Velodrom Jakarta
Seri pertama Track Nations Cup 2023 di Velodrom Internasional Jakarta menjadi langkah pertama bagi tim-tim kuat dunia untuk lolos ke Olimpiade Paris 2024. Momentum positif diraih tim putri Selandia Baru yang meraih emas.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·7 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Selandia Baru mengawali pengumpulan poin menuju Olimpiade Paris 2024 dengan meraih medali emas nomor team pursuit putri dan perak di kategori putra dalam seri pertama UCI Track Nations Cup di Velodrom Internasional Jakarta, Jumat (24/2/2023). Tim ”Negerti Kiwi” itu gagal menyatukan medali emas karena tim putra Denmark membuat kejutan di final. Di nomor team sprint putra, Australia mengalahkan Belanda dalam perebutan emas. Dalam babak final team sprint putri, Jerman meraih medali emas dengan keunggulan tipis 0,142 detik atas China.
Tim pursuit putri Selandia Baru tampil konsisten sejak sesi kualifikasi hingga final. Michaela Drummond, Ally Wollaston, Bryony Botha, dan Emily Shearman pun tak terbendung oleh tim Perancis di final yang mengawali dengan sangat bagus. Perancis yang diperkuat oleh Victoire Berteau, Clara Copponi, Valentine Fortin, dan Marion Borras itu unggul 0,416 detik saat memasuki 250 meter pertama.
Namun, tim Selandia Baru semakin cepat hingga hanya tertinggal 0,177 detik pada 1.000 meter dan berbalik unggul 0,226 detik pada 1.250 meter. Keunggulan waktu Selandia Baru terus melebar menjadi 2,048 detik pada 3.000 meter. Botha dan kawan-kawan pun meraih medali emas dengan mencatatkan waktu 4 menit 8,440 detik atau unggul 4,344 detik atas Perancis. Medali perunggu team pursuit putri diraih oleh Inggris Raya yang mengalahkan Australia.
Medali emas ini menjadi awal krusial bagi tim Selandia Baru yang memburu poin untuk lolos ke Olimpiade Paris 2024. Botha dan kawan-kawan juga mengincar medali emas di ajang prestisius itu. Botha yang juga tampil di Olimpiade Tokyo 2020 kini memiliki tim yang lebih kuat dan solid.
”Ya, menurut saya kami memiliki tim yang kuat meskipun tim di Olimpiade Tokyo 2020 juga sangat kuat. Namun, sekarang kami menjadi lebih cepat dan level kompetisi pun semakin tinggi dan kami pun harus semakin cepat. Tim fokus mendorong diri kami hingga ke limit dan menunjukkan apa yang telah kami lakukan untuk mencapai titik saat ini dan hasil ini sangat keren. Saya sangat bangga kepada tim atas hasil di sini,” ungkap Botha.
Kunci performa kami adalah kami memiliki rasa saling percaya yang sangat tinggi, kami banyak berlatih bersama berempat, kami semua teman baik, dan saat tampil bersama kami bertekad memberikan performa terbaik yang bisa dilakukan, serta membuat keputusan yang tepat, dan itu sangat penting untuk hasil hari ini.
”Kunci performa kami adalah kami memiliki rasa saling percaya yang sangat tinggi, kami banyak berlatih bersama berempat, kami semua teman baik, dan saat tampil bersama kami bertekad memberikan performa terbaik yang bisa dilakukan, serta membuat keputusan yang tepat, dan itu sangat penting untuk hasil hari ini,” jelas Botha.
Pelath tim balap sepeda trek Selandia Baru, Paul Manning, menilai, hasil tim putri ini menjadi awal bagus, tetapi anak-anak asuhnya perlu terus meningkatkan diri. Persaingan ke depan akan semakin ketat, karena tim-tim lain akan semakin kuat dan beberapa tim kuat tidak tampil dalam seri pertama Track Nations Cup di Jakarta.
”Sudah pasti ini awal yang sangat bagus karena bisa meraih banyak poin (kualifikasi Olimpiade 2024), dan tampil dengan sangat bagus di Jakarta, di velodrom yang bagus ini kami meraih banyak hal positif,” ungkap Manning seusai penyerahan medali.
”Mereka masih tim yang cukup muda dan perlu terus belajar. Seiring dengan waktu mereka akan semakin kuat, semakin cepat, tuntutan untuk semakin cepat sangat tinggi dan mereka perlu bekerja keras, kita lihat saja di mana kami akan berada,” lanjut Manning.
”Ada beberapa tim yang tidak tampil di sini. Tim Inggris bukan yang terkuat di sini, begitu juga dengan Jerman. Beberapa negara tidak tampil. Kami akan fokus pada pekerjaan kami dan bersiap menuju Paris. Namun, jelas ini start yang bagus di Jakarta,” kata Manning.
Selandia Baru gagal menyatukan medali emas nomor team pursuit putra karena Denmark tampil lebih baik. Tobias Hansen, Robin Skivild, Carl-Frederik Bevort, dan Rasmus Pedersen melakukan start dengan sangat bagus dan terus memimpin hingga finis. Mereka finis dengan keungulan waktu 0,744 detik atas Selandia Baru yang diperkuat oleh Aaron Gate, Campbell Stewart, Daniel Bridgwater, dan Nicholas Kergozou de la Boessiere.
Pembelajaran Indonesia
Hari kedua lomba masih belum memberi hasil yang memuaskan bagi tim balap sepeda trek Indonesia. Setelah tersingkir dalam kualifikasi team pursuit putra dan putri pada Kamis, tim sprint putra dan putri juga tersingkir dalam kualifikasi pada Jumat. Demikian juga penampilan Terry Yudha Kusuma belum maksimal dengan tersingkir pertama di nomor eliminasi putra. Terry masih akan tampil di nomor Madison bersama dengan Bernard Benjamin van Aert pada Sabtu. Bernard juga akan tampil di nomor Omnium, sama dengan pebalap putri Ayustina Delia Priatna.
Kepala pelatih balap sepeda Indonesia, Dadang Haries Poernomo, mengatakan, dalam nomor sprint, tim Merah Putih memang sedang merintis tim baru, terutama di nomor putri. Sejak pebalap Chrismonita Dwi Putri dan Elga Kharisma Novanda pensiun, Indonesia tidak memiliki pebalap sprint putri. Dalam ajang Track Nations Cup ini, Dadang coba mengombinasikan para pebalap muda, bahkan ada yang diambil dari disiplin BMX.
Di kategori sprint putri, Indonesia menurunkan pebalap Wiji Lestari, Nur Indah Ratu Afifah, dan Putri Imelda Tabita Deswari. Di tim sprint putra, Dadang mencoba Dika Alif Dhentaka, Fandi Jolata, dan Mochamad Bintang Syawal.
”Sebetulnya, kami mempersiapkan tim ini tidak terlalu lama. Tim sprint kami saat ini anak-anak muda, anak baru. Ini pengembangan kami. Ada Wiji yang transfer dari BMX, kami tarik ke trek. Ada Ratu yang awalnya ice scating pindah ke road race kemudian kami coba di trek karena punya talen. Imelda juga cukup muda dan belum punya pengalaman. Kami coba semua,” ujar Dadang.
”Semenjak Chrismo dan Elga Kharisma gantung sepatu, kita tidak puya pebalap trek sprint putri, terakhir 2019 atau 2020. Setelah itu kita off, tidak pernah punya pebalap trek sprint putri. Kita hanya punya Ayustina di trek endurance. Ini percobaan pertama kami. Dahulu sprint hanya dua orang, tetapi peraturan berubah dan sekarang tiga orang dan itu membuat kami kesulitan karena kekurangan talenta di atlet-atlet putri. Jadi, ini pertama kita bentuk tim ini. Ini proses yang perlu waktu panjang dan ini pengalaman pertama kami,” ungkap Dadang.
”Tim sprint putra juga sama. Kami baru memulai ini, anak-anak muda juga. Mereka langsung terjun di level tinggi, di level dunia. Kalau lihat selisih waktunya, memang cukup jauh. Namun, dari pantauan saya, mereka masih mempunyai harapan. Kami target akan tampil lagi di kejuaraan Asia pada Juli. Untuk awal, catatan waktu sudah cukup puas karena dari standing start, pebalap pertama sudah bagus. Atlet kita, Fandi, baru bergabung seminggu di Jakarta. Dia atlet yang disiapkan oleh Jawa Timur untuk BMX dan kami tarik ke trek karena kami perlu pebalap pertama standing start, yang cepat untuk start. Dia juga juara nasional yunior (BMX) di Bandung dan kami coba karena punya talenta bagus. Kami coba semua,” kata Dadang.
Terkait dengan pebalap lain, Dadang berharap Ayustina, Bernard, dan Terry bisa maksimal di nomor omnium dan madison. ”Besok Ayustina harus melalui kualifikasi. Bernard juga sama kualifikasi di omnium. Terry dan Bernard juga akan menjalani kualifikasi di Madison sehingga perjuangan mereka cukup berat,” ujar Dadang.
”Saya tetap menyampaikan, mereka harus masuk kualifikasi, maksimal 22 pebalap di omnium dan di madison 18 pebalap. Bernard dan Ayustina harus masuk 22 besar di omnium dan di madison. Bernard dan terry harus masuk 18 besar. Saya cukup optimistis mereka bisa lolos,” ungkap Dadang.
Terkait dengan kesiapan pebalap andalan Indonesia, Bernard sempat mengalami tanda-tanda kelelahan sehingga memerlukan program pemulihan yang dipantu oleh dokter tim balap sepeda, Andhika Raspati.
”Tadi saya lihat, mungkin karena akumulasi beban latihan yang cukup keras selama ini, memang ada gambaran kelelahan, tetapi masih ada cukup waktu. Tadi melakukan recovery harapannya 24 jam ke depan dia sudah bisa dalam kondisi prima,” ungkap Dika, sapaan dokter Andhika.
”Kami optimalkan upaya pemulihan seperti dengan kompres untuk melancarkan peredaran darah, menggunakan terapi suhu dingin untuk memulihkan otot-ototnya, juga memberi nutrisi supaya otot dapat zat energi, glikogennya. Kami juga menggunakan terapi jarum supaya otot-ototnya bugar dan siap bertanding,” kata Dika.