PB PRSI mencari jalan tengah atas dinamika yang timbul karena dicoret dan keluarnya sejumlah perenang senior dari pelatnas. Mereka membuka pintu pulang untuk para senior dan berusaha mengakomodasi kebutuhan yang ada.
Oleh
ADRIAN FAJRIANSYAH, KELVIN HIANUSA
·5 menit baca
KOMPAS/ADRIAN FAJRIANSYAH
Perenang pelatnas, Nicholas Karel Subagyo, istirahat seusai final 1.500 meter gaya bebas dalam hari terakhir Seleksi Nasional Renang untuk SEA Games Kamboja 2023 di Arena Akuatik Senayan, Jakarta, Jumat (24/2/2023). Karel finis pertama dengan waktu 16 menit 3,44 detik yang sekaligus menembus limit waktu B dengan standar 16 menit 4,91 detik.
JAKARTA, KOMPAS — Setelah delapan perenang senior tercoret dari pelatnas pada Oktober 2022, silang pendapat mengenai program latihan membuat tujuh perenang senior lain yang sudah masuk pelatnas justru keluar pada November. Menanggapi dinamika itu, Pengurus Besar Persatuan Renang Seluruh Indonesia atau PB PRSI mencari jalan tengah dengan mengadakan Seleksi Nasional untuk SEA Games Kamboja 2023 dan akan mengakomodasi kebutuhan atlet sesuai fasilitas yang tersedia.
”Kami tidak menutup pintu bagi perenang senior masuk pelatnas. Yang tembus limit waktu A nomor masing-masing seleknas, mereka diprioritaskan masuk tim SEA Games 2023. Itu menjadi rencana jangka pendek kami sesuai arahan Kemenpora (Kementerian Pemuda dan Olahraga). Kami pun tidak menutup penyesuaian dalam kepelatihan yang disesuaikan dengan kuota dari Kemenpora dan KOI (Komite Olimpiade Indonesia),” ujar Manajer Pelatnas Renang Wisnu Wardhana seusai hari terakhir seleknas di Arena Akuatik Senayan, Jakarta, Jumat (24/2/2023).
Pelatnas dirundung dinamika saat delapan perenang senior yang meraih medali pada SEA Games Vietnam 2021, Mei 2022, tidak dimasukkan dalam pelatnas pada Oktober 2022. Mereka adalah I Gede Siman Sudartawa yang meraih perunggu 50 meter gaya punggung, Gagarin Nathaniel Yus (perak 50 meter gaya dada dan perunggu 100 meter gaya dada), Glenn Victor Susanto (perunggu 50 meter gaya kupu-kupu dan perak estafet 4 x 100 meter gaya bebas), dan Aflah Fadlan Prawira (perunggu 400 meter gaya ganti dan perak estafet 4 x 100 meter gaya bebas).
Di putri, ada Anak Agung Istri Kania Ratih (perunggu 50 meter gaya punggung). Nurul Fajar Fitriyati (perak 200 meter gaya punggung dan perunggu estafet 4 x 100 meter gaya bebas), Patricia Yosita Hapsari (perunggu estafet 4 x 100 meter gaya bebas dan perunggu estafet 4 x 200 meter gaya bebas), dan Ressa Kania Dewi (perunggu estafet 4 x 100 meter gaya bebas dan perunggu estafet 4 x 200 meter gaya bebas).
KOMPAS/ADRIAN FAJRIANSYAH
Perenang putri Indonesia, Angel Gabriella Yus (kanan), merayakan kemenangannya dalam final 50 meter gaya bebas putri dalam hari terakhir Seleksi Nasional Renang untuk SEA Games Kamboja 2023 di Arena Akuatik Senayan, Jakarta, Jumat (24/2/2023). Angel finis pertama dengan waktu 26,96 detik.
Pada November 2022, tujuh perenang senior lain justru keluar dari pelatnas. Mereka adalah Farrel Armandio Tangkas, Erick Ahmad Fathoni, dan Joe Aditya Wijaya Kurniawan. Di putri, ada Azzahra Permatahani, Flairene Candrea Wonomiharjo, dan Angel Gabriella Yus. Adellia menyusul keluar pada Desember 2022.
Tujuh perenang itu keluar karena pelatnas tidak mengakomodasi keinginan mereka didampingi pelatih personal. Akhirnya, PB PRSI melayangkan surat keputusan mengeluarkan mereka dari pelatnas. ”Saya harap pelatnas membolehkan saya berlatih dengan pelatih sekaligus paman saya, Om Erwanto. Selama ini, Om Erwan yang membuat program, memantau perkembangan, dan menyiapkan semua kebutuhan saya. Kalau diganti, sulit untuk saya memulai lagi dari nol,” kata Adellia yang tembus limit B 50 meter gaya dada seleknas saat finis pertama dengan 32,86 detik pada final dan limit B 200 meter gaya dada ketika finis pertama dengan 2 menit 34,04 detik pada final.
Wisnu mengatakan, pihaknya tidak mau mengekang hak para perenang yang mau bergabung dan tidak mau bergabung ke pelatnas. Meski demikian, mereka tidak menutup kesempatan semua perenang untuk kembali masuk pelatnas, terutama kepada para senior. Seleknas adalah bentuk komitmen tersebut.
Di sisi lain, PB PRSI berharap perenang dan pelatihnya pun paham bahwa semua keputusan pelatnas tidak diambil sepihak, melainkan hasil koordinasi dengan Kemenpora. Saat ini, Kemenpora ingin semua cabang prioritas melakukan pembinaan jangka panjang untuk menatap Olimpiade Brisbane 2032. Maka itu, dengan pengalaman mencetak perenang kelas Olimpiade, PB PRSI mengontrak pelatih asal Australia Michael Piper untuk membawa perenang Indonesia berprestasi di Olimpiade 2032.
KOMPAS/ADRIAN FAJRIANSYAH
Suasana start final 200 meter gaya dada putri dalam hari terakhir Seleksi Nasional Renang untuk SEA Games Kamboja 2023 di Arena Akuatik Senayan, Jakarta, Jumat (24/2/2023). Perenang putri Indonesia, Adellia, finis pertama dengan waktu 2 menit 34,04 detik di nomor tersebut, yang turut menembus limit waktu B dengan standar 2 menit 36,85 detik.
Semuanya juga mesti legawa dan dewasa dengan kebijakan yang ada karena semuanya untuk kepentingan nasional.
”Semuanya juga mesti legawa dan dewasa dengan kebijakan yang ada karena semuanya untuk kepentingan nasional. Yang jelas, kami menyiapkan rencana jangka pendek dan menengah untuk perenang senior melalui seleknas kali ini. Kami juga memiliki rencana jangka panjang untuk perenang yunior lewat program dari Piper,” tutur Wisnu.
Menurut Piper, dirinya tidak punya masalah dengan perenang senior yang keluar dari pelatnas. Dia tetap membuka tangan untuk Siman dan kawan-kawan bergabung dengan pelatnas dalam persiapan SEA Games 2023. ”Saya akan membantu mereka sebaik mungkin. Tetapi, tentunya itu semua kembali ke mereka. Saya tidak bisa mengatur bagaimana mereka bersikap. Saya berharap mereka bisa memprioritaskan hal yang lebih besar, yaitu kesempatan membela Indonesia,” terangnya.
Perenang pelatnas, Nicholas Karel Subagyo, menyampaikan, dinamika antara perenang senior dan pengurus pelatnas tidak memengaruhi mental para perenang pelatnas yang mayoritas masih yunior. Akan tetapi, mereka tetap menaruh harapan senior-senior mereka bisa kembali ke pelatnas. Kehadiran para senior itu penting untuk tolok ukur yunior serta bisa menularkan ilmu dan pengalaman mereka.
”Dengan adanya senior di pelatnas, mereka bisa membuat pembinaan yunior menjadi lebih kuat, bisa menularkan motivasi, dan saling mengoreksi. Sebagai perenang, tentu semuanya punya keinginan masing-masing. Tetapi, di pelatnas, kita harus mengikuti aturan yang ada. Lagi pula Piper adalah pelatih yang berpengalaman dan ini kesempatan kita menyerap banyak ilmu dari dia,” kata Karel yang tembus limit B 400 meter gaya bebas ketika finis pertama dengan 4 menit 1,80 detik pada kualifikasi dan 3 menit 58,26 detik pada final, serta limit B 1.500 meter gaya bebas tatkala finis pertama dengan 16 menit 3,44 detik pada final.
KOMPAS/ADRIAN FAJRIANSYAH
Suasana start final 1.500 meter gaya bebas dalam hari terakhir Seleksi Nasional Renang untuk SEA Games Kamboja 2023 di Arena Akuatik Senayan, Jakarta, Jumat (24/2/2023). Perenang pelatnas, Nicholas Karel Subagyo, finis pertama dengan waktu 16 menit 3,44 detik yang sekaligus menembus limit waktu B dengan standar 16 menit 4,91 detik.
Adapun dari empat hari seleknas, hanya tiga perenang yang sukses menembus limit A. Mereka adalah Siman saat finis pertama dengan 25,71 detik pada kualifikasi dan finis pertama dengan 25,88 detik pada final 50 meter gaya punggung. Flairene ketika finis pertama dengan 29,31 detik pada final 50 meter gaya punggung putri. Angel tatkala finis pertama dengan 1 menit 3,80 detik pada final 100 meter gaya punggung putri.
Limit A adalah standar waktu yang sama dengan peraih perunggu dalam SEA Games 2021, sedangkan limit B merupakan standar waktu yang sama dengan urutan keenam SEA Games 2021. Yang tembus limit A diprioritaskan masuk tim SEA Games 2023, sedangkan limit B dipertimbangkan dengan mengukur peta persaingan SEA Games nanti.