Flairene Candrea Tenggelam dalam Kesalahan Sendiri
Ambisi perenang putri Flairene Candrea Wonomiharjo memecahkan rekor nasional 100 meter gaya punggung putri atas namanya sendiri di seleknas pupus. Dia didiskualifikasi karena mencuri start pada kualifikasi.
Oleh
ADRIAN FAJRIANSYAH
·6 menit baca
KOMPAS/ADRIAN FAJRIANSYAH
Perenang putri Flairene Candrea Wonomiharjo mencuri start pada kualifikasi 100 meter gaya punggung putri Seleksi Nasional Renang untuk SEA Games Kamboja 2023 di Arena Akuatik Senayan, Jakarta, Kamis (23/2/2023). Karena didiskualifikasi, ambisi Flairene memecahkan rekornas gagal terpenuhi.
JAKARTA, KOMPAS — Ambisi perenang putri Indonesia, Flairene Candrea Wonomiharjo, untuk memecahkan rekor nasional 100 meter gaya punggung putri dalam babak kualifikasi Seleksi Nasional Renang untuk SEA Games Kamboja 2023 di Arena Akuatik Senayan, Jakarta, Kamis (23/2/2023) pupus. Karena terlalu menggebu-gebu, perenang berusia 18 tahun itu tenggelam dalam kesalahan mencuri start sehingga didiskualifikasi.
”Tadi saya melakukan kesalahan sendiri. Saya terlalu tegang. Karena merasa start terlalu lama, kaki saya refleks menendang lebih dahulu. Saya sudah merasa bahwa saya melakukan kesalahan. Namun, sudahlah, itu menjadi pembelajaran yang sangat mahal. Saya akan berusaha lebih baik untuk ajang lainnya. Masih ada Kejuaraan Provinsi DKI Jakarta dan kejuaraan kelompok usia di Singapura, Maret,” ujar Flairene.
Raut kecewa begitu tampak di wajah Flairene. Bahkan, dia sempat menangis tersedu di depan pelatihnya. ”Saya kaget terkena diskualifikasi. Pelatih dan rekan-rekan menunggu penampilan saya hari ini. Saya pun yakin bisa memecahkan rekornas atas nama saya sendiri Namun, saya ternyata gagal. Padahal, tidak seharusnya saya tegang karena yang saya lawan praktis hanya diri sendiri. Apalagi lombanya dua kali, pagi (kualifikasi) dan sore (final),” katanya. Rekornas di nomor ini yakni 1 menit 3,23 detik dibukukan Flairene saat meraih emas SEA Games Vietnam 2021.
Namun, Flairene tidak larut dalam kesedihan. Dia telah menembus limit A 29,59 detik, setara peraih perunggu Vietnam 2021, dengan finis pertama di nomor 50 m gaya punggung putri. Dia finis tercepat di babak kualifikasi dengan waktu 29,75 detik, dan di final dengan 29,31 detik pada Selasa (21/2/2023).
KOMPAS/ADRIAN FAJRIANSYAH
Flairene Candrea Wonomiharjo berendam di air es usai kualifikasi 100 meter gaya punggung putri di Arena Akuatik Senayan, Jakarta, Kamis (23/2/2023). Flairene terlihat kecewa karena didiskualifikasi akibat mencuri start.
Flairene juga finis pertama di nomor 200 m gaya punggung pada kualifikasi (2 menit 20,54 detik) dan final (2 menit 20 detik) Rabu (22/2). Catatan itu membuatnya menembus limit waktu B dengan 2 menit 21,42 detik. ”Di balik kegagalan hari ini, saya patut bersyukur. Dua hari lalu, saya bisa lolos limit A untuk 50 m gaya punggung, lalu lolos limit B 200 m gaya punggung. Bahkan, banyak yang tidak menyangka saya bisa lolos limit A 50 m karena saya lebih siap di nomor 200 m,” tuturnya.
Kegagalan Flairene menjadi berkah untuk perenang putri Angel Gabriella Yus (22). Dia finis pertama di nomor 100 m gaya punggung putri pada kualifikasi (1 menit 4,05 detik) dan final (1 menit 3,80 detik) sekaligus menembus limit A 1 menit 3,86 detik.
”Saya senang tetapi biasa saja dengan capaian hari ini. Perjalanan masih panjang dan butuh upaya ekstra untuk SEA Games 2023. Saya harus lebih fokus berlatih agar bisa mencapai target medali di nomor individu dan meraih perak atau emas di nomor estafet,” ucap Angel, yang membawa pulang perunggu bersama tim estafet 4x100 m dan 4x200m gaya bebas putri pada SEA Games 2021.
Tidak mengecewakan
Manajer pelatnas renang Pengurus Besar Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PB PRSI) Wisnu Wardhana mengaku cukup puas dengan hasil yang diraih para peserta, khususnya para perenang muda yang berada di pelatnas. Meski belum ada perenang pelatnas yang menembus limit A di nomor masing-masing, mereka mampu menembus limit B.
Perenang pelatnas, Muhammad Dwiky Raharjo, menembus limit B (1 menit 3,61 detik) di 100 m gaya dada putra saat finis kedua di kualifikasi (1 menit 3,27 detik) dan finis pertama pada final (1 menit 2,80 detik) pada final. Pada nomor yang sama, Pande Made Iron Digjaya juga menembus limit B ketika finis pertama kualifikasi (1 menit 3,23 detik) dan finis kedua di final (1 menit 3,20 detik). Peraih posisi ketiga, Andi Muhammad Nurrizka F, juga lolos dengan mencatat waktu 1 menit 3,26 detik pada final.
KOMPAS/ADRIAN FAJRIANSYAH
Perenang putri Indonesia, Azzahra Permatahani (ketiga dari depan), bersiap tampil di final nomor 200 meter gaya kupu-kupu putri Seleksi Nasional Renang untuk SEA Games Kamboja 2023 di Arena Akuatik Senayan, Jakarta, Kamis (23/2/2023). Azzahra finis terdepan dengan waktu 2 menit 18,99 detik.
Dwiky juga menembus limit B (28,96 detik) pada nomor 50 m gaya dada putra dengan finsi pertama di kualifikasi (28,67 detik) dan final (28,86 detik). Perenang pelatnas lainnya, Nicholas Karel Subagyo, menembus limit B (4 menit 2,66 detik) pada nomor 400 m gaya bebas putra. Dia finis pertama di kualifikasi (4 menit 1,80 detik) dan final (3 menit 58,26).
”Atlet pelatnas menunjukkan peningkatan pesat. Memang untuk menembus limit A masih perlu waktu. Namun, sebagai atlet muda, hasil mereka menembus limit B dan mendekati limit A sudah cukup baik. Apalagi mereka baru beberapa bulan bergabung dengan pelatnas dan dilatih pelatih asal Australia Michael Piper. Mereka memang kita siapkan untuk pembinaan jangka panjang,” ujar Wisnu.
Kiprah senior
Untuk persiapan ke SEA Games 2023, Wisnu menuturkan, raihan para perenang yang berpengalaman tampil di SEA Games tetapi tidak lagi berada di pelatnas pun sesuai prediksi. Sebelum seleksi nasional, dia memperkirakan ada empat sampai lima perenang senior yang bisa menembus limit A.
Saya senang tetapi biasa saja dengan capaian hari ini. Perjalanan masih panjang dan butuh upaya ekstra untuk SEA Games 2023.
Sejauh ini, ada tiga perenang senior menembus limit A. Selain Flairene dan Angel, I Gede Siman Sudartawa menembus limit A (25,88 detik) pada nomor 50 m gaya punggung putra, Selasa, saat finis pertama di kualifikasi (25,71 detik) dan final (25,88 detik). Di nomor yang sama, Farrel Armandio Tangkas menembus limit B (26,63 detik) ketika finis kedua dengan 26,60 detik pada final.
KOMPAS/ADRIAN FAJRIANSYAH
Aksi perenang Papua, Farrel Armandio Tangkas, di final 100 meter gaya punggung Seleksi Nasional Renang untuk SEA Games Kamboja 2023 di Arena Akuatik Senayan, Jakarta, Kamis (23/2/2023). Farrel finis pertama dengan waktu 56,32 detik.
Farrel pun menembus limit B (2 menit 6,67 detik) nomor 200 m gaya punggung putra, tatkala finis pertama di kualifikasi (2 menit 5,16 detik) dan final (2 menit 4,06 detik). Selain itu, Siman menembus limit B (57,55 detik) di nomor 100 m gaya punggung saat finis pertama di kualifikasi (57,35 detik), diikuti Farrel di nposisi kedua finis (57,47 detik).
Perenang putri, Azzahra Permatahani (21) menembus limit B (1 menit 2,52 detik) di nomor 100 m gaya kupu-kupu dengan finis pertama pada kualifikasi (1 menit 2,49 detik) dan final (1 menit 1,98 detik). Dia juga menembus limit B (5 menit 5,98 detik) di nomor 400 m gaya ganti putri saat finis pertama kdi kualifikasi (5 menit 4,67 detik).
Adapun Adellia menembus limit B (33,08 detik) di nomor 50 m gaya dada putri, ketika finis pertama dengan 32,86 detik pada final. ”Untuk perenang senior, sudah seharusnya mereka menembus limit A. Bahkan, dengan usia ataupun pengalaman mereka, kami berharap mereka bisa menembus limit B Olimpiade,” terang Wisnu.
Sekretaris Jenderal PB PRSI Ali Patiwiri menyampaikan, seleksi nasional dibuka untuk memberikan kesempatan kepada semua perenang, terutama para senior yang tidak lagi berada di pelatnas untuk tampil di SEA Games 2023. Para perenang yang menembus limit A mendapat prioritas masuk pelatnas, sedangkan yang menembus limit B akan dipertimbangkan dari peta persaingan di SEA Games. ”Dengan waktu yang tersisa, mereka akan kita poles lagi agar bisa meraih hasil optimal di SEA Games,” ujarnya.