Wapres Amin: Rangkap Jabatan Tak Masalah jika Ada Izin Presiden
Wapres Ma'ruf Amin menyebut rangkap jabatan menteri sebagai ketua cabang olahraga tidak masalah sepanjang presiden mengizinkan. Selama ini banyak menteri yang juga merangkap jabatan sebagai ketua cabang olahraga.
Oleh
CYPRIANUS ANTO SAPTOWALYONO
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS – Wakil Presiden Ma’ruf Amin menuturkan bahwa selama ini banyak menteri yang merangkap jabatan sebagai ketua cabang olahraga. Hal tersebut dinilai tidak masalah sepanjang diizinkan oleh presiden.
”Begini, ya, kalau ada (yang) rangkap jabatan, memang banyak yang rangkap jabatan selama ini. Banyak menteri menjadi ketua cabang olahraga,” kata Wapres Amin pada sesi keterangan pers seusai menghadiri Sidang Senat Terbuka Pengukuhan Guru Besar dan Orasi Ilmiah Prof Dr H Asrorun Ni’am Sholeh, MA di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Ciputat Timur, Tangerang Selatan, Banten, Rabu (22/2/2023).
Jadi, kalau (ada) seorang menteri merangkap, misalnya sekarang Pak Erick Thohir merangkap (Ketua Umum) PSSI, itu memang bukan satu-satunya (yang merangkap jabatan). (Hal seperti itu) sudah banyak dan tidak ada masalah sepanjang diizinkan oleh presiden.
Wapres Amin menuturkan hal tersebut saat ditanya terkait Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir yang merangkap sebagai Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI). ”Jadi, kalau (ada) seorang menteri merangkap, misalnya sekarang Pak Erick Thohir merangkap (Ketua Umum) PSSI, itu memang bukan satu-satunya (yang merangkap jabatan). (Hal seperti itu) sudah banyak dan tidak ada masalah sepanjang diizinkan oleh presiden. (Jadi) tinggal presiden (memberi) izin atau tidak, itu masalahnya,” tuturnya.
Terkait keinginan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali untuk mundur secara informal dari jabatan menpora, Wapres Amin menyebutkan, hal itu adalah urusan Presiden Jokowi untuk menjawabnya.
”Presiden sudah bilang bahwa sudah terima. Dan, Pak Airlangga sebagai (Ketua Umum) di partai (Golkar) katanya sudah, sedang, menyiapkan penggantinya. Jadi, enggak ada masalah,” kata Wapres Amin.
Zainudin Amali yang hadir di sesi keterangan pers pun diminta oleh Wapres Amin untuk memberikan penjelasan kepada media. ”Kemarin Pak Presiden sudah menyampaikan. Kenapa saya, karena saya menteri olahraga. Saya akan konsentrasi ke satu cabor (cabang olahraga). Tentu tidak adil buat saya, sebagai menteri olahraga yang mengurusi banyak cabor, (tetapi) kemudian akan fokus dan konsentrasi ke (satu cabang) olahraga, itu saja,” ujarnya.
Tentu tidak adil buat saya, sebagai menteri olahraga yang mengurusi banyak cabor, (tetapi) kemudian akan fokus dan konsentrasi ke (satu cabang) olahraga, itu saja.
Ketika wartawan meminta penegasan apakah dirinya memang mundur dari jabatan Menpora, Amali menuturkan hal yang disampaikan oleh Presiden Jokowi. ”Iya, Bapak Presiden sudah menyampaikan bahwa saya sudah matur (Jawa halus: menyampaikan) kepada beliau,” kata Amali.
Komunikasi dengan Ketua Umum
Saat ditanya apakah secara formal ada surat atau seperti apa, Amali meminta untuk menunggu. ”Ya, nanti tunggu aja. Pokoknya, patokannya adalah apa yang disampaikan oleh Bapak Presiden kemarin. Udah, itu aja,” ujar Amali.
Jawaban serupa kembali diulang ketika Amali ditanya apakah artinya surat formal pengunduran diri akan disampaikan. ”Ya, udah, tunggu aja. Tunggu aja. Saya menyelesaikan dulu beberapa (tugas) saya, salah satunya F1 Powerboat,” lanjutnya.
Amali mengiyakan saat ditanya apakah dalam hal ini sudah berkomunikasi dengan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto. ”Oh, sudah, saya bahkan waktu mendaftar itu sudah minta izin, bulan Desember-lah, kepada Pak Airlangga,” ujarnya.
Ketika ditanya lebih lanjut apakah selain meminta izin untuk mendaftar sebagai Ketua Umum PSSI, dirinya juga meminta izin soal mundur dari jabatan Menpora, Amali menjawab, ”Oh, sudah, sudah. Oke, nanti tunggu aja. Ada serial lagi.”
Sebelumnya, pada sesi keterangan pers seusai jajaran pengurus PSSI bertemu dengan Presiden Jokowi di Istana Merdeka, Senin (20/3/2023) siang, Amali menuturkan dirinya secara pribadi sudah melapor kepada Presiden Jokowi. Presiden Jokowi pun sudah mengetahui Amali terpilih sebagai salah satu Wakil Ketua Umum PSSI.
”Dan, beliau menyerahkan kepada saya, karena saya menyampaikan kepada teman-teman (bahwa) saya harus memilih. Dan, saya sampaikan kepada Bapak Presiden (bahwa) saya akan fokus dan konsentrasi mengurus sepak bola, menjadi pengurus PSSI, dan itu dipahami oleh beliau. Dan, beliau menyampaikan kepada saya (bahwa) saya diizinkan untuk konsentrasi dan fokus kepada sepak bola,” tutur Amali.
Amali enggan menjelaskan lebih panjang pernyataannya tersebut. ”Jadi, beliau sudah mengizinkan saya untuk fokus dan konsentrasi mengurus sepak bola mendampingi Pak Erick Thohir, Bu Ratu Tisha, dan teman-teman Exco,” kata Amali.
Pernyataan Amali yang akan fokus ke sepak bola, tetapi tidak menjawab secara tegas ketika ditanya apakah akan mundur atau tidak dari jabatan Menpora, juga ditanyakan wartawan kepada Sekretaris Kabinet Pramono Anung di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin sore.
”Jadi, apa pun, semua menteri kalau maju dalam organisasi di luar pemerintahan pasti sudah mendapatkan izin dari presiden. Baik Pak Erick menjadi Ketua Umum PSSI maupun Pak Zainudin Amali menjadi Wakil Ketua (Umum PSSI), pasti sudah mendapatkan izin dari presiden. Nah, kalau Pak Zainudin Amali sudah menyampaikan itu, maka, ya, tafsirnya seperti yang disampaikan oleh Pak Zainudin Amali. Jadi, tinggal ditunggu saja,” ucap Pramono.
Jadi, apa pun, semua menteri kalau maju dalam organisasi di luar pemerintahan pasti sudah mendapatkan izin dari presiden. Baik Pak Erick menjadi Ketua Umum PSSI maupun Pak Zainudin Amali menjadi Wakil Ketua (Umum PSSI), pasti sudah mendapatkan izin dari presiden.
Jawaban agar tinggal menunggu saja ini juga disampaikan Pramono ketika wartawan menanyakan terkait bagaimana soal penggantian Menpora. Adapun ketika ditanya apakah sudah ada surat pengunduran diri Amali, Pramono saat itu menjawab bahwa itu pasti pembicaraan secara langsung antara Amali dan Presiden Jokowi.