Tren kebangkitan Liverpool terasa fana karena masih menyisakan lubang tersembunyi di pertahanan. Lubang di pertahanan itu berpotensi memunculkan masalah baru saat bertemu Real Madrid.
Oleh
I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA
·4 menit baca
LIVERPOOL, SENIN – Liverpool menunjukkan tren kebangkitan dalam dua laga sebelumnya. Akan tetapi, ”Si Merah” menyisakan lubang tersembunyi di jantung pertahanan sebagaimana ditunjukkan dalam laga melawan Newcastle United. Lubang itu yang akan coba dieksploitasi Real Madrid dalam pertemuan pertama babak 16 besar Liga Champions Eropa di Stadion Anfield, Rabu (22/2/2023) pukul 03.00.
Setelah melewati awal tahun 2023 yang kelam, Liverpool akhirnya merasakan secercah cahaya lewat dua kemenangan beruntun di Liga Inggris menghadapi Everton dan Newcastle United. Hasil positif itu menunjukkan ada tren kebangkitan Liverpool yang sebelum laga melawan Everton dan Newcastle menelan dua kekalahan melawan Brighton & Hove Albion di Piala FA serta Wolverhampton Wanderers di Liga Inggris, dan satu hasil imbang melawan Chelsea di Liga Inggris dalam lima laga terakhir.
Kami sekarang telah melakukannya dua kali berturut-turut dan itu terasa sangat luar biasa.
”Kami sekarang telah melakukannya dua kali berturut-turut dan itu terasa sangat luar biasa,” kata Manajer Liverpool Juergen Klopp, Senin (20/2/2023).
Pada tiga laga yang berujung tragis bagi Liverpool itu, ”Si Merah” kebobolan lima gol dan hanya mampu menyarangkan satu gol. Saat ini, awan mendung perlahan seakan meninggalkan Liverpool. Dua kemenangan atas Newcastle dan Everton diraih Liverpool tanpa kebobolan. Namun, pencapaian tanpa kebobolan itu lebih disebabkan oleh penampilan luar biasa dari kiper Alisson Becker. Di laga melawan Newcastle, Alisson melakukan empat penyelamatan gemilang, termasuk peluang matang dari Miguel Almiron dan Allan Saint-Maximin.
Adapun pertahanan Liverpool begitu mudah ditembus para pemain Newcastle. Kombinasi antara palang pintu terakhir Liverpool, yaitu Joe Gomez dan Virgil van Dijk, belum menemukan padu dalam ikatan yang tepat. Mereka berdua menjadi lubang tersembunyi dari pertahanan Liverpool. Itu karena Van Dijk sempat absen selama hampir satu bulan karena cedera.
Van Dijk perlu waktu lebih untuk menyatukan irama permainannya bersama Gomez. Dalam beberapa momen Newcastle merangsek ke kotak penalti Liverpool, Van Dijk dan Gomez saling tumpang tindih dalam mengawal lawan sehingga meninggalkan penyerang Newcastle lainnya bergerak bebas.
Persoalan di lini belakang itu juga terendus oleh mantan manajer Liverpool, Rafael Benitez. Pelatih asal Spanyol itu menilai Liverpool tidak akan selamat dari kebobolan bila masih mempertahankan performa, seperti melawan Newcastle saat menjamu Real. Menurut Benitez, Real memiliki Karim Benzema dan Vinicius Junior yang merupakan duet penyerang komplementer.
”Benzema adalah penyerang yang cerdik menemukan ruang di belakang bek sejajar. Sementara Vinicius merupakan ancaman (dengan kemampuan menggiring bolanya). Ketika mereka berhasil melewati dan menghindari tekanan bek, mereka piawai bermain di belakang dan sangat berbahaya,” kata Benitez, dikutip dari Sky Sports.
Kombinasi Benzema dan Vinicius itu, menurut Benitez, bakal sulit diredam bila penampilan Van Dijk dan Gomez ketika melawan Newcastle. Apalagi Liverpool saat ini mengalami krisis di lini tengah seiring cederanya sejumah gelandang, seperti Thiago Alcantara dan Luis Diaz. Trio gelandang Liverpool saat ini, yaitu Jordan Henderson, Stefan Bajcetic, dan Fabinho, kurang bisa melindungi Van Dijk dan Gomez di belakang.
Dendam Liverpool
Laga Liverpool melawan Real adalah final ulangan dari Liga Champions musim lalu. Saat itu, Real berhasil meraih trofi Liga Champions ke-14 seusai menaklukkan Liverpool 1-0 lewat gol yang dicetak Vinicius. Karena itu, pertemuan kembali dengan Real akan digunakan Liverpool untuk membalaskan dendam. Apalagi dalam sejarah pertemuan kedua tim, Liverpool sudah cukup lama belum pernah menang atas Real. Kemenangan terakhir Liveprool atas Real terjadi pada 2009 di babak 16 besar Liga Champions.
Maestro lini tengah Real, Luka Modric, menyadari kekuatan ekstra dari motivasi balas dendam Liverpool. Ia menegaskan timnya siap untuk menghadapi tekanan dari para pemain dan pendukung Liverpool. Menurut Modric, kunci bagi kedua tim untuk lolos dari babak 16 besar ini adalah pertahanan yang kokoh.
”Saya mengerti bahwa Liverpool mungkin akan mengincar balas dendam terhadap kami. Itu hal yang normal setelah hasil terakhir di Liga Champions musim lalu. Tapi kami akan siap. Itu akan menjadi dua pertandingan seru, yang selalu terjadi ketika dua klub besar Spanyol dan Inggris saling berhadapan. Kami percaya kami akan melewatinya,” kata Modric.
Sebagaimana Liverpool, Real juga tengah dalam tren positif sejauh ini. ”Los Blancos” mencetak empat kemenangan beruntun di semua kompetisi. Para pemain Real sedang dalam kepercayaan diri yang tinggi setelah menyabet gelar juara Piala Dunia Antarklub. Selain itu, mereka juga memetik dua kemenangan beruntun di Liga Spanyol tanpa kebobolan.
Sebelum menjuarai Piala Dunia Antarklub, Real dinaungi tren negatif dengan gagal meraih kemenangan dalam dua pertandingan di Liga Spanyol. Krisis di lini belakang jadi salah satu faktor Real mengalami tren buruk. Menjelang bertandang ke markas Liverpool, Real mendapat suntikan dua tenaga baru seiring pulihnya Dani Carvajal dan Thibaut Courtois. Pelatih Real, Carlo Ancelotti, mengonfirmasi Carvajal akan bermain melawan Liverpool.
“Kami memasuki pertandingan di Anfield dalam kondisi yang baik dan dengan semua kepercayaan diri di dunia,” kata Ancelotti.
Ancelotti mengaku tidak melakukan persiapan khusus menghadapi Liverpool. Padatnya jadwal Real yang harus menjalani enam pertandingan bulan ini membuat Ancelotti belum sempat meramu taktik menjelang menghadapi Liverpool. Namun, ia tak merasa itu sebuah masalah besar karena Real sangat mengenal karakter permainan Liverpool. (REUTERS)