Liverpool memang kesulitan keluar dari tren buruk musim ini. Namun, hanya di derbi Merseyside mereka tidak terluka. Hasil positif dari derbi itu menjadi modal Liverpool mengarungi sisa musim ini.
Oleh
I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA
·4 menit baca
LIVERPOOL, SELASA – Hanya dalam satu pertandingan, Liverpool bersalin rupa menjadi tim dengan agresivitas tinggi nan menakutkan. Pentingnya derbi Merseyside, Selasa (14/3/2023) dini hari WIB, memaksa Liverpool berubah dari pecundang ke mental pemenang. Wajah buruk rupa Liverpool yang mayoritas terlihat di musim ini seketika sirna ditelan penampilan cemerlang, sehingga mampu memenangkan derbi dengan skor 2-0 atas Everton.
Derbi Merseyside memang layak disebut sebagai pertaruhan harga diri kedua klub asal Kota Liverpool yang berkompetisi di kasta tertinggi Liga Inggris itu. Bagi Liverpool dan Everton, yang sama-sama tengah terpuruk musim ini, derbi Merseyside adalah cerita lain yang harus mereka menangkan.
Hanya dengan cara itu moral para pemain tetap terjaga. Liverpool tanpa kemenangan dalam tiga laga sebelumnya. Adapun Everton mencoba peruntungan bersama manajer barunya, Sean Dyche.
Liverpool kali ini diuntungkan karena bertindak sebagai tuan rumah. Dalam laga yang berlangsung di Stadion Anfield tersebut, Everton tidak membiarkan Liverpool mengambil kesempatan sejak awal. Berawal dari sepak pojok, sundulan James Tarkowski hampir saja memberi mimpi buruk keempat bagi Liverpool yang sudah tiga pertandingan tidak merasakan kemenangan.
Tuah Anfield rupanya masih menyelimuti Liverpool. Sundulan Tarkowski, yang bagai tiang pancung kematian, gagal memenggal leher Liverpool karena membentur tiang gawang. Para pemain Liverpool menyadari momentum itu menjadi kesempatan bangkit dan bertahan hidup. Maka, Joe Gomez langsung membuang bola yang untungnya jatuh tepat ke kaki Darwin Nunez. Penyerang asal Uruguay itu melakukan kombinasi satu-dua dengan Mohamed Salah.
keberuntungan datang ketika Anda bekerja keras. Kami sangat senang pertandingan ini mengubah segalanya. Semoga ini adalah awal. (M Salah)
Secepat kilat, Liverpool menusuk ke jantung pertahanan Everton yang terlambat bertransisi dari menyerang ke bertahan. Dua pemain bertahan Everton tidak mampu mengimbangi empat pemain Liverpool yang datang menyerang secara tiba-tiba. Nunez mengirim bola dan kemudian disambut Salah dengan satu sentuhan yang berujung gol pembuka.
“Malam ini kami ada di sana dan itu harus menjadi tanda bagi kami dengan apa yang harus kami lakukan. Kami mungkin memiliki 70 persen penguasaan bola dan mencetak gol dari dua serangan balik, itu membuatnya istimewa,” kata Manajer Liverpool Juergen Klopp.
Euforia gol Salah disambut sukacita para pendukung Liverpool. Tetapi, pesta harus terhenti sejenak saat turun minum. Setelah jeda, Liverpool rupanya masih menyimpan kepercayaan diri itu dan menambah keunggulan lewat gol Cody Gakpo saat laga baru berjalan empat menit.
Magnet Salah
Para pemain Liverpool memanfaatkan kecenderungan empat pemain bertahan Everton yang begitu mudah tertarik "magnet" Salah. Ketika Salah menggiring bola, mereka langsung mendekat ke arahnya dan menyempitkan ruang. Namun, para pemain Everton tidak menyadari kehadiran Cody Gakpo yang datang dari lini kedua seraya menjauh dari kerumunan bek lawan. Ia menyambut operan mendatar bek sayap Trent Alexander-Arnold yang lantas dikonversi menjadi gol.
“Kami sedikit beruntung, tetapi keberuntungan datang ketika Anda bekerja keras. Kami sangat senang pertandingan ini mengubah segalanya. Semoga ini adalah awal,” ujar Salah.
Tertinggal dua gol membuat Everton kesulitan untuk bangkit. Namun, lini belakang Liverpool tampil disiplin sepanjang laga untuk mempersempit ruang gerak para pemain Everton. Nyaris tidak ada peluang berbahaya yang mampu diciptakan Everton. Salah satu peluang datang dari sundulan Tom Davies jelang laga usai. Namun, usaha Davies belum menemui sasaran. Hingga laga usai, keunggulan 2-0 Liverpool tetap bertahan.
“Semua pertandingan itu penting, tetapi wajar untuk mengatakan bahwa orang-orang bertanya-tanya apakah kami akan mendapatkan satu poin dari dua pertandingan pertama kami. Saya tidak terlalu kecewa dengan itu. Saya seorang realis dan saya tahu betapa sulitnya Liga Inggris,” kata Dyche.
Rekor Klopp
Kemenangan itu menjadi yang ke-250 bagi Klopp sebagai manajer Liverpool. Menurut catatan Opta, capaian itu membuat Klopp melampaui manajer-manajer Liverpool sebelumnya, seperti Bob Paisley, Bill Shankly, dan Tom Watson. Klopp hanya membutuhkan 414 laga untuk mencapai kemenangan ke-250. Sedangkan Paisley butuh 448 laga, Shankly 472 laga, dan Watson 539 laga.
Tambahan tiga poin dari Everton membuat Liverpool naik ke peringkat ke-9 dengan koleksi 32 poin melampaui Chelsea. Adapun Everton masih terpuruk di zona degradasi setelah gagal mengulangi hasil positif saat mengalahkan pemuncak klasemen Arsenal di laga sebelumnya.
Mantan pemain Liverpool, Jamie Carragher, mengatakan, Klopp selanjutnya akan mencoba membawa Liverpool menembus peringkat empat besar. Kendati agak sulit, Carragger menilai kemenangan di derbi Merseyside senantiasa membuat segala yang mustahil menjadi mungkin.
“Bisakah mereka lolos ke Liga Champions Eropa? Terkadang satu hasil besar dalam pertandingan besar dapat memicu sesuatu,” kata Carragher dikutip dari Sky Sports. (AP/AFP)