Indonesia akan berhadapan dengan Thailand untuk menentukan juara Grup C Kejuaraan Asia Bulu Tangkis Beregu Campuran, Kamis. Meski Thailand tak diperkuat pemain terbaik, Indonesia tetap tak boleh lengah.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·4 menit baca
DUBAI, SELASA - Pertandingan melawan Lebanon dan Suriah pada hari pertama Kejuaraan Asia Bulu Tangkis Beregu Campuran menjadi pemanasan bagi Indonesia untuk menghadapi Thailand. Meski Thailand tak menurunkan kekuatan terbaik, mereka tetap tak boleh dianggap enteng.
Thailand adalah lawan terberat Indonesia pada Grup C dalam kejuaraan di Dubai Exhibition Center, Dubai, Uni Emirat Arab pada 14-19 Februari tersebut. Kedua tim akan bertemu pada Kamis (16/2/2023) setelah menang pada hari pembuka, Selasa. Indonesia dua kali menang dengan skor 5-0, atas Lebanon pada sesi pagi dan atas Suriah, malam harinya. Adapun Thailand menang atas Suriah, 5-0.
Sebelum kedua tim berhadapan pada Kamis, Indonesia akan bertemu Bahrain, Rabu ini. Sementara itu, Thailand giliran menjalani dua pertandingan, yakni melawan Lebanon di sesi pagi dan Bahrain pada malam hari.
Indonesia menurunkan pemain berbeda dalam kedua laga itu karena mendaftarkan dua wakil pada setiap nomor. Saat melawan Lebanon, tunggal putra diwakili Anthony Sinisuka Ginting. Adapun pada laga malam, Chico Aura Dwi Wardoyo menggantikan seniornya itu.
Ganda putra nomor satu dunia, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, bermain melawan Lebanon, sedangkan Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan berhadapan dengan pemain Suriah. Sektor ganda putri, juga, berbagi tugas antara Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti dan Ribka Sugiarto/Lanny Tria Mayasari.
Setiap pertandingan melawan Lebanon dimenangi pemain Indonesia, masing-masing, dalam dua gim. Tak ada satu pun lawan yang bisa memperoleh angka dua digit pada setiap gim.
Pertandingan terlama hanya berlangsung 21 menit yaitu ketika Fajar/Rian mengalahkan Abi Younes Christophe/Raphael Renno 21-6, 21-8. Apriyani/Fadia dan ganda campuran, Rehan Naufal Kusharjanto/Lisa Ayu Kusumawati, menang dengan waktu, masing-masing, 15 menit.
Laga melawan dua tim yang tak punya tradisi kuat dalam cabang bulu tangkis itu dimanfaatkan setiap pemain “Merah Putih” untuk berdaptasi dengan lapangan, embusan angin, kok, dan suasana kompetisi. Mereka memanfaatkan pertandingan tersebut untuk mencoba berbagai variasi pukulan.
“Bukan sombong, lawan memang tidak sepadan. Tadi, saya mencoba variasi pukulan saja. Melatih feeling, kalau memukul sekeras ini keluar lapangan atau tidak. Saya dan Lisa menggunakan pertandingan ini untuk beradaptasi menghadapi pertandingan selanjutnya," tutur Rehan.
Pemain tetap tidak boleh lengah karena pertandingan melawan Thailand bisa menjadi persaingan untuk menjadi juara grup.
Apriyani/Fadia melakukan hal yang sama ketika mengalahkan Mira Houssein Agha/Zeina Kazma 21-4, 21-5. Namun, mereka tetap menjalani laga itu dengan serius, tak menganggap enteng lawan.
"Kami berusaha semaksimal mungkin. Kalau ada yang masih kurang, bisa diperbaiki saat latihan. Semua ini untuk menghadapi pertandingan lawan Thailand," kata Apriyani.
Dari lima sektor, ganda dan tunggal putri akan menghadapi lawan berat saat melawan Thailand. Thailand diperkuat ganda putri peringkat kesepuluh dunia, Benyapa/Nuntakarn Aimsaard. Adapun pada tunggal putri, Gregoria Mariska Tunjung atau Putri Kusuma Wardani bisa berhadapan dengan pemain peringkat ke-12 dunia, Busanan Ongbamrungphan.
Pada tunggal dan ganda putra, serta ganda campuran, Indonesia seharusnya bisa unggul karena lawan tak mendaftarkan pemain terkuat, seperti Kunlavut Vitidsarn pada tunggal putra dan Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai (ganda campuran). Ganda putra hanya diperkuat pasangan peringkat ke-75 dunia, Pharanyu Kaosamaang/Worrapol Thongsa-Nga.
Namun, seperti dikatakan Aryono Miranat, pelatih yang mendampingi pemain ganda putra di Dubai, Thailand tetap menjadi tim yang tak bisa dianggap remeh. “Pemain tetap tidak boleh lengah karena pertandingan melawan Thailand bisa menjadi persaingan untuk menjadi juara grup,” kata Aryono.
Menjadi dua tim terkuat pada Grup C, Indonesia dan Thailand memiliki peluang besar menempati peringkat dua teratas. Ini menjadi syarat bagi 17 tim yang bersaing dalam empat grup untuk lolos ke perempat final.
Selain memperebutkan gelar juara Asia, kejuaraan ini menjadi fase kualifikasi untuk kejuaraan Piala Sudirman yang akan berlangsung di Suzhou, China, 14-21 Mei. Zona Asia akan mendapat jatah empat negara, sama seperti Eropa. Adapun Oseania, Afrika, dan Pan Amerika masing-masing mendapat satu tiket. Selain itu, ada juara bertahan, tuan rumah, serta tim terbaik lain berdasarkan peringkat dunia hingga berjumlah 16 tim untuk Piala Sudirman. Seperti Kejuaraan Asia, kejuaraan pada zona lain, juga, berlangsung pada pekan ini.