Ketua Kontingen Ditetapkan Lebih Cepat untuk Kebut Persiapan
Ketua kontingen Indonesia untuk tiga ajang multicabang tahun ini ditetapkan lebih cepat dari biasanya. Tujuannya, agar para ketua kontingen itu bisa menyiapkan tim dengan optimal.
Oleh
ADRIAN FAJRIANSYAH
·4 menit baca
KOMPAS/ADRIAN FAJRIANSYAH
Ketua Komite Olimpiade Indonesia Raja Sapta Oktohari saat akan mengumumkan ketua kontingen atau CdM Indonesia dalam tiga ajang multicabang tahun ini di Jakarta, Selasa (14/2/2023). Penetapan CdM Indonesia dilakukan lebih cepat agar para CdM bisa menyiapkan tim dengan lebih optimal.
JAKARTA, KOMPAS —Chief de mission (CdM) atau ketua kontingen Indonesia untuk tiga ajang multi cabang yang akan diikuti tahun ini ditetapkan lebih cepat dari biasanya. Tujuannya, agar para ketua kontingen bisa menyiapkan timnya jauh-jauh hari, terutama untuk memastikan semua hak atlet terpenuhi agar persiapan lebih optimal.
”Saya pernah menjadi CdM Indonesia untuk Olimpiade Rio 2016. Kalau diumumkan mendadak, itu tidak enak karena waktu persiapannya terbatas. Dengan diumumkan lebih cepat, CdM bersangkutan punya waktu persiapan lebih panjang. Dengan begitu, mereka ada kesempatan berinteraksi dan memahami situasi setiap atlet maupun cabang dengan lebih baik. Mereka bisa paham apa yang betul-betul dibutuhkan para atlet ataupun cabang,” ujar Ketua Komite Olimpaide Indonesia (KOI) Raja Sapta Oktohari seusai konferensi pers di Jakarta, Selasa (14/2/2023).
Kontingen itu adalah Ketua Pengurus Provinsi Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (Perbasi) DKI Jakarta Lexyndo Hakim sebagai CdM Indonesia untuk SEA Games Kamboja 2023 yang berlangsung 5-17 Mei. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat sekaligus Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia (PODSI) M Basuki Hadimuljono sebagai CdM Indonesia untuk Asian Games Hangzhou 2022 yang berlangsung 23 September-8 Oktober.
Adapun Pangkostrad sekaligus Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Judo Seluruh Indonesia (PJSI) Maruli Simanjuntak sebagai CdM Indonesia untuk Asian Indoor and Martial Arts Games Bangkok-Chonburi 2021 pada 17-26 November. ”Kami memilih mereka dari sekian banyak pilihan. Kemudian, nama mereka kami laporan kepada pemerintah melalui Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) untuk menandatangani surat tugas mereka,” kata Okto.
Ketua Kontingen atau CdM Indonesia untuk SEA Games Kamboja 2023 Lexyndo Hakim (kiri), Ketua Komite Olimpiade Indonesia Raja Sapta Oktohari (kedua dari kiri), CdM Indonesia untuk Asian Games Hangzhou 2022 M Basuki Hadimuljono (kedua dari kanan), dan CdM Indonesia untuk Asian Indoor and Martial Arts Games Bangkok-Chonburi 2021 Maruli Simanjuntak berpose seusai konferensi pers di Jakarta, Selasa (14/2/2023).
Jadi, pemilihan mereka tidak sulit karena mereka memiliki pengalaman danpassion untuk kegiatan masing-masing.
Okto mengatakan, Lexy dipilih karena berpengalaman mengurus basket dan beberapa cabang lain. Basuki dipilih karena berpengalaman mengurus dayung dan ikut menyiapkan Asian Games Jakarta-Palembang 2018 serta Asian Para Games Jakarta 2018. Maruli berpengalaman mengurus judo dan pernah menjadi atlet judo yang berlaga di SEA Games Chiang Mai 1995. ”Jadi, pemilihan mereka tidak sulit karena mereka memiliki pengalaman dan passion untuk kegiatan masing-masing,” ujarnya.
Menurut Okto, dari banyak ajang multicabang sebelumnya, ketua kontingen selalu menjadi wajah Indonesia dalam kegiatan terkait. Maka dari itu, Okto berharap para ketua kontingen itu bisa bekerja optimal, terutama memastikan semua kebutuhan atlet terpenuhi sehingga bisa memberikan prestasi terbaik. ”Kepada pemerintah, kami berharap para CdM diberikan dukungan optimal, khususnya mengenai anggaran,” ujarnya.
Pemetaan kondisi
Sementara itu, para ketua kontingen belum mau bicara tentang target karena ingin memetakan kondisi tim masing-masing lebih dahulu. Lexy menuturkan, dirinya akan segera membentuk kepanitiaan internal yang terdiri dari wakil ketua, kesekretariatan, dan deputi. Setelah itu, mereka berkomunikasi dengan pihak terkait, seperti KOI, Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI), dan Kemenpora. Tujuannya, untuk memahami semua hal yang perlu ditingkatkan dan penganggaran.
Seusai itu, mereka akan melakukan peninjauan ke semua cabang olahraga untuk mengetahui kebutuhan para atlet. ”Yang pasti, kami berusaha agar atlet bisa berlatih atau menyiapkan diri dengan nyaman sehingga bisa fokus bertarung di Kamboja. Kami akan berjuang untuk memberikan prestasi terbaik bagi Indonesia,” kata Lexy.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy memberikan selamat kepada Ketua Kontingen atau CdM Indonesia untuk Asian Games Hangzhou 2022 M Basuki Hadimuljono seusai konferensi pers di Jakarta, Selasa (14/2/2023). Muhadjir percaya para pihak yang ditunjuk sebagai CdM Indonesia dalam tiga ajang multicabang tahun ini adalah orang-orang terbaik yang punya gairah terhadap kegiatan masing-masing. Dengan begitu, dia yakin para CdM itu bisa membantu tim Indonesia meraih prestasi terbaik.
Basuki menyampaikan, sepengetahuannya, tugas ketua kontingen adalah memastikan tim Indonesia bisa bekerja dengan sekompak dan senyaman mungkin mulai dari persiapan atau pemusatan latihan hingga hari kejuaraan. Kalau terpenuhi, tim bisa berangkat dengan mental terbaik sehingga bisa memberikan prestasi terbaik.
”Untuk cabang-cabang yang tidak dipertandingkan di SEA Games, jalan keluar terbaiknya adalah mengirimkan mereka ikut kejuaraan internasional atau pemusatan latihan di luar negeri sebagai pemanasan sebelum Asian Games. Saya rasa waktunya masih panjang karena Asian Games masih September nanti,” tuturnya.
Menurut Maruli, prestasi Indonesia cenderung naik-turun. Karena itu, dirinya perlu mempelajari dengan saksama mana hal yang patut dipertahankan dan mana yang patut ditingkatkan. Mereka akan mempelajari perkembangan atlet ataupun cabang dalam SEA Games dan Asian Games.
”Kami akan lihat kesiapan semua cabang. Semua yang berprestasi di SEA Games, misalnya, bisa kita coba untuk ulangi di Asian Indoor and Martial Arts Games. Yang jelas, saya masih butuh mempelajari situasi semua cabang. Sebagai mantan atlet, saya sedikit banyak ada pengalaman dan mengerti apa yang harus diberikan kepada atlet sehingga bisa latihan dan berprestasi dengan baik,” pungkasnya.