Perebutan Tiket Liga Champions Jadi Daya Tarik Terakhir Serie A
Dengan laju Napoli yang tak terbendung di puncak klasemen, persaingan perebutan tiket ke Liga Champions jadi daya tarik terakhir Liga Italia musim ini. Lima tim terus saling jegal dalam untuk mengamankan tiket tersebut.
Oleh
ADRIAN FAJRIANSYAH
·3 menit baca
AFP/ALBERTO PIZZOLI
Penyerang Juventus Arkadiusz Milik (tengah) berebut bola dengan bek Napoli Amir Rrahmani (kiri) dan bek Napoli Giovani Di Lorenzo, dalam pertandingan Liga Italia antara Napoli dan Juventus di Stadion Diego Maradona, Napoli, Jumat (13/1/2023). Juventus mendapat hukuman pengurangan 15 poin di Serie A Liga Italia dan larangan terlibat dalam sepak bola kepada 11 pejabat ataupun mantan pejabat mereka karena pemalsuan laporan keuangan.
ROMA, MINGGU – Dengan laju Napoli yang kian tidak terkejar lagi di puncak klasemen, persaingan perebutan tiket Liga Champions menjadi daya tarik terakhir Serie A Liga Italia musim ini. Setidaknya, lima tim terus saling sikut yang membuat penghuni empat besar berubah dengan dinamis setiap pekan.
Sejak Napoli tak terusik di singgasana klasemen dengan 56 poin dari 21 laga, semua pesaing terdekat ”Si Keledai Kecil” seolah sudah angkat bendera putih untuk mengejar mereka. Bahkan, usai kalah 1-2 dari Napoli yang bertindak sebagai tuan rumah pada pekan ke-20, pelatih AS Roma Jose Mourinho mengucapkan selamat kepada ”Si Biru” karena dinilai satu tangan mereka telah menggenggam scudetto alias juara Serie A.
Maka itu, target realistis para pesaing Napoli bukan lagi memburu mereka melainkan memburu tiket Liga Champions. AC Milan selaku juara bertahan Serie A pun mulai menanggalkan ego untuk mempertahankan prestasi tersebut. ”Bermain di Liga Champions akan menjadi hasil yang bagus, tetapi kami harus bermain lebih konsisten,” ujar pelatih Milan Stefano Pioli kepada DAZN dikutip Football-Italia setelah timnya menang 1-0 atas tim tamu Torino, Sabtu (11/2).
Persaingan sengit untuk mengamankan posisi di zona Liga Champions pun terus tersaji. Pada pekan ke-22, Roma dan Lazio yang berpeluang mengukuhkan posisi di zona Liga Champions malah tersandung. Roma ditahan imbang 1-1 oleh tuan rumah Lecce, Minggu (12/2), dan Lazio kalah 0-2 dari tim tamu Atalanta pada hari yang sama.
Pemain AS Roma Lorenzo Pellegrini meliuk-liuk melewati dua pemai Empoli, Razvan Marin (kiri) dan Liam Henderson dalam pertandingan Liga Italia antara AS Roma dan Empoli di Stadion Olimpico, Roma, Minggu (5/2/2023). AS Roma mengalahkan Empoli, 2-0.
Dampaknya, posisi Roma diambil alih oleh Atalanta yang merangsek dari urutan kelima ke peringkat ketiga dengan 41 poin dari 22 laga. ”Serigala Roma” tergusur ke urutan keempat dengan perolehan poin yang sama tetapi kalah selisih memasukan-kemasukan gol.
Adapun Lazio terlempar dari peringkat keempat ke tempat keenam dengan 39 poin. ”Si Elang” disalip oleh Milan yang terkatrol dari urutan keenam ke peringkat kelima dengan 41 poin. Situasi itu menguntungkan Inter Milan di tempat kedua dengan 43 poin yang baru menjalani laga ke-22 kontra tuan rumah Sampdoria, Selasa (14/2).
Secara keseluruhan, perubahan posisi antara lima tim itu cukup dinamis sejak pekan ke-19 atau sejak Juventus menerima hukuman pengurangan 15 poin akibat kasus laporan keuangan palsu. Lima tim itu berada di alam berbeda atau unggul jumlah poin cukup jauh di atas Udinese ataupun Torino sebagai penguntit terdekat.
Berjuang hingga akhir
Melihat persaingan begitu ketat, masing-masing tim patut berjuang hingga akhir musim. Penyerang sayap Roma Stephan El Shaarawy kepada DAZN dilansir Romapress.net, Minggu memastikan mereka terus memupuk motivasi untuk mengejar target lolos ke Liga Champions. ”Kami cukup baik untuk mencapai tujuan tersebut,” katanya.
Bermain di Liga Champions akan menjadi hasil yang bagus, tetapi kami harus bermain lebih konsisten.
AP PHOTO/PETER DEJONG
Penjaga gawang Vitesse, Jeroen Houwen (kiri), melakukan penyelamatan dari serangan ujung tombak AS Roma, Stephan El Shaarawy, pada pertandingan leg pertama babak 16 besar Liga Konferensi Eropa di Stadion Gelredome, Arnhem, Belanda, Jumat (11/3/2022) dini hari WIB. AS Roma berhasil menang 1-0 dalam laga tersebut.
Sementara itu, pelatih Lazio Maurizio Sarri tidak berani sesumbar bisa dengan mudah mengamankan posisi empat besar. Kepada Sky Sport Italia dikutip Football-Italia sehabis kalah dari Atalanta, pelatih berusia 64 tahun itu mengatakan, empat besar baru sebatas mimpi bukan tujuan.
Akan tetapi, Lazio tidak mau menyerah untuk berjuang hingga akhir musim. ”Ada pertempuran selama semusim, kami pasti tidak akan menyerah dalam peperangan ini. Masih ada 16 laga sisa, klasemen ketat dan kami tidak berpikir untuk menyerah begitu saja. Memang ada tim di depan kami yang memiliki skuad lebih baik, itu tidak memengaruhi tekad kami untuk berusaha sampai akhir,” tegas Sarri.
Sebaliknya, pelatih Atalanta Gian Piero Gasperini lebih bersemangat untuk membawa ”Sang Dewi” kembali ke Liga Champions setelah hanya berada di urutan kedelapan klasemen akhir musim lalu. Mereka akan berjuang untuk mengintegrasikan semua elemen yang ada guna membentuk tim yang lebih solid dan kompetitif di sepanjang sisa laga musim ini.
”Kami akan terus memberikan yang terbaik di putaran akhir musim ini. Kembali ke Liga Champions akan menjadi hal yang luar biasa. Namun, terlepas dari itu, saya menganggap apa yang kami lakukan sepanjang musim ini sangat luar biasa,” ungkap Gasperini kepada Sky Sport Italia.